Tuesday, March 18, 2008

kopasus

Kilasan Sejarah Kopassus dibentuk oleh Kolonel E Kawilarang yang waktu
menjabat Sebagai Panglima TT III / Tentara Teritorium siliwangi. Ia
memanggil seorang bekas tentara KNIL yang memilih menjadi WNI, ketika
terjadi perang DI/TII,namanya Mayor Ijon Jambi (orang Belanda, Nama
aslinya RB Visser).

Kopassus diresmikan oleh AH Nasution pada waktu itu dan hanya 6 bulan
berada dibawah TT III Siliwangi sebelum akhirnya dimabil alih oleh AD.
Baretnyapun berwarna merah, karena memang mengambil alih konsep
pasukan Belanda "roode baret". Mengenai warna baret ini perlu kita
ketahui bersama bahwa seluruh pasukan khusus di dunia menggunakan
warna hijau, sedangkan pasukan "airborne/ lintas udara" nya berwarna
merah. Tapi di Indonesia terbalik, justru pasukan
khususnya yang menggunakan baret warna merah.

Struktur Organisasi saat ini Kopassus terdiri atas 5 Grup (istilah
grup hanya dipakai oleh Special Forces dibeberapa negara didunia,
sedangkan tentara pada umumnya menggunakan istilah Batalyon,
Detasemen, Brigade dan Divisi). Setiap Grup dipimpin oleh seorang
Pamen berpangkat Kolonel. Dari prajurit sampai dengan Kolonel adalah
tentara yang profesional dan terlatih terus, baik secara fisik maupun
mental. Jadi jangan dibayangkan bahwa semakin tinggi
pangkat atau tua usia seorang prajurit Kopassus itu akan jadi lamban
seperti tentara pada umumnya. Sangat sulit menemukan anggota ABRI yang
pensiun di Kopassus, karena begitu fisiknya tidak memadai, Ia akan
langsung mutasi ke Satuan lainnya.

Grup ini baru dimekarkan oleh Letjen Prabowo beberapa bulan lalu,
sehubungan dengan AGHT (Ancaman, Gangguan, Hamabatan dan Tantangan)
yang ada di depan kita di masa mendatang. Diperkirakan tidak akan ada
perang dalam skala besar tapi justru skala kecil intensitas tinggi
(terorisme, penculikan dll). Sebagai mana
layaknya Pasukan Khusus didunia, maka Kopassus dibentuk untuk
menghadapi perang dalam skala kecil tapi berintensitas tinggi, seperti
terorisme.

Grup 3 berlokasi di Batujajar, Jabar (dekat Cimahi) dan merupakan
Pusdikpasus (pusat Pendidikan Kopassus). Tempat latihannya berada
disekitar Bandung sampai dengan Cilacap. Group 1 - 3 bekualifikasi
PARA KOMANDO (semua anggotanya harus Mengikuti latihan terjun payung
dasar/tempur )

Grup 4 disebut Sandhy Yudha dan berlokasi di Cijantung Jakarta,
merupakan orang pilihan dari 3 grup pertama yang dilatih kembali
menjadi berkualifikasi Intelejen Tempur, dengan tugas menghancurkan
lawan digaris belakang pertahanan lawan (penyusupan).

Mereka adalah tentara profesional yang dalam pergerakannya dalam
bentuk Unit (istilah dalam Special Forces, dalam tentara biasa disebut
Regu, Peleton atau Kompi) berjumlah sekitar 5 orang. Dalam masa damai
seperti saat ini, mereka mendapat tugas Intelejen Teritorial, misalnya
mengetahui karakteristik demografi suatu daerah, pendukung dana yang
bisa dimanfaatkan, tokoh-tokoh masyarakat, preman-preman dll.

(Sebagai informasi saja, bahwa sejak bulan Juni 1997, Kopassus
mengirimkan team kecilnya keseluruh kota-kota besar di Indonesia
dengan tugas RAHASIA, karena ABRI yang lainpun tidak mengetahui dengan
pasti apa tugas mereka. Di beberapa lokasi / Kodam, tentara lokalnya
bahkan tersinggung karena seolah-olah dianggap tidak mampu me manage
daerahnya. Mereka ditarik kembali ke Jakarta pada bulan Januari 1998).

Kehebatan lain Grup ini adalah pola perilaku dan penampilannya yang
sama sekali tidak mirip tentara . Misalnya cara bicara tidak
patah-patah, rambut panjang, tidak pernah menghormat atasan atau yang
pangkatnya lebih tinggi bila bertemu di luar Ksatrian mereka. Jadi
sangat jauh dengan gaya Serse Polisi atau Intel Kodim dll. yang
kadangkala justru menunjukkan kalau dirinya Intel. Mereka tidak
ngantor setiap hari dan sangat jarang pakai seragam, hanya pada saat
tertentu saja mereka kembali ke kantor (misalnya 2 minggu sekali untuk
laporan atau mendapat tugas baru). Jadi pada prinsipnya
mereka sangat aktif berkecimpung dalam kehidupan masyarakat biasa
misalnya di RT/RW, Perkumpulan Terjun Payung, Jeep Club dll. (terutama
bagi mereka yang tidak tinggal di Ksatrian). Group ini
sangat profesional dalam penyamarannya dan juga sudah mendapatkan pendidikan
Perang Kota dari Green Beret US Army. Di Timor Timur, Aceh dan Irian
(3 hot spot di Indonesia yang sering digunakan sebagai ajang latihan
juga) mereka menyusup sampai ke kampung -kampung dan membentuk basis
perlawanan terhadap GPK dari masyarakat lokal sendiri. Oleh karenanya
kemampuan menggalang massa nya sangat terlatih.

Grup 5 (atau yang dikenal sebagai Detasemen 81, karena keberhasilannya
dalam peristiwa pembajakan pesawat di Don Muang, Muangthai tahun 1981)
adalah orang pilihan dari Group 4 dan merupakan yang terbaik yang
dimiliki Kopassus. Mereka memiliki Ksatrian tersendiri di Cijantung
dan terisolir. Klasifikasinya adalah ANTI TERORIS dan akan selalu
mengikuti perjalanan kenegaraan Presiden. Pengetahuan orang bahkan
ABRI sendiri tentang Grup ini
sangat minim, karena mereka sangat terisolir dan rahasia. Sebuah
sumber mengatakan bahwa mereka mengikuti pola GSG 9 Jerman (Pasukan
elite polisi Jerman, yang berhasil dalam pembebasan sandera di
Kedutaan besar Jerman di Iran). Mengingat Prabowo adalah satu-satunya
Perwira Indonesia yang pernah lulus dalam pendidikan anti teroris di
GSG 9.

Namun demikian saat ini mereka sudah mulai mencampurkan pola
latihannya sehubungan dengan banyaknya perwira yang dilatih oleh Green
Berets US Army (misalnya Mayjen Syafrie Syamsudin). Peralatan yang
mereka miliki sangat canggih dan tidak ada bedanya dengan satuan elite
tentara lainnya di dunia.

LATIHAN

Jadi pendidikan awal seorang Kopassus adalah mengambil kualifikasi
KOMANDO yang harus dijalani sekitar 6 bulan. Materi latihan meliputi
Perang Hutan, Buru Senyap, Survival (dilakukan di daerah Situ Lembang
dilanjutkan dengan long march ke Cilacap untuk latihan rawa laut,
survival laut, pendaratan pantai dll.

Selain itu juga mereka harus mengambil pendidikan PARA DASAR Tempur
dengan materi yang meliputi terjun malam, terjun tempur bersenjata dan
diterjunkan di Hutan (membawa senjata, ransel, payung utama dan payung
cadangan).

Dalam semua latihannya mereka akan menggunakan peluru tajam, oleh
karenanya tidaklah heran bila hampir dalam setiap latihan selalu ada
siswa yang meninggal dunia karena berbagai sebab (kelelahan,
kecelakaan dll).

Standard yang dipakai di Kopassus sangat amat ketat, bagi yang
fisiknya kurang mampu atau mentalnya lemah, jangan harap bisa bertahan
didalam latihan ini, atau di Satuan ini. Kesalahan sekecil apapun
tidak akan ditolerir, karena memang tugas mereka sangat berbahaya.
Setiap anggota Kopassus harus memiliki keahlian khusus seperti menjadi
penerjun payung handal (Combat Free Fall), penyelam, penembak mahir
(sniper), Daki Serbu, Komputer/perang elektrokika, perang psikologi,
menguasai sedikitnya 2 bahasa
daerah bagi para tamtama dan bintara dan bahasa asing untuk para perwiranya.

Mereka diseleksi secara ketat, baik oleh Team Kes AD (Kesehatan),
PSIAD (Dinas Psikologi AD) dan Team Jas AD (Jasmani/Kesemaptaan).
Proses seleksi ini pada dasarnya berjalan terus menerus sampai dengan
selesainya latihan, seorang Pasis (Perwira Siswa) yang melakukan
kesalahan pada hari terakhir latihan, akan langsung dipecat, artinya
tidak ada kompromi. Oleh karenanyalah, LOYALITAS terhadap perintah
atasan sangat penting dalam organisasi ini.

PERLENGKAPAN

Kopassus merupakan tentara pilihan dan mereka tidak mentolerir
kesalahan dalam operasi sekecil apapun (Safety First), oleh karenanya
perlengkapan yang mereka pakai sangat jauh berbeda dengan tentara
lainnya. Perlengakapan mereka sangat canggih dan modern, misalnya saja
untuk membaca peta, sudah tidak menggunakan lagi Kompas Prisma, tapi
GPS (Global Positioning System) yang langsung berhubungan dengan
Satelit; dengan hanya menekan satu tombol
saja, mereka akan mengetahui dengan tepat posisinya , jarak yang akan
ditempuh bila akan menuju ke koordinat tertentu.

Grup antiterornya menggunakan senapan H&K MP5 , yang merupakan standar
pasukan khusus terbaik di dunia seperti Green Berets, Delta Force,
Navy Seal, GSG 9 Jerman, SAS dll. Pistol yang dipakai Beretta 9 mm
(.45), selain itu juga berbagai macam kaliber lainnya seperti kaliber
.22 (pistol kecil). Apabila peralatan yang mereka pakai sudah saatnya
diganti (menurut manual) maka akan segera diganti. Hal ini sangat jauh
berbeda dengan tentara lainnya yang cenderung konvensional dan
melakukan tambal sulam terhadap peralatannya.

Mereka punya peralatan terjun payung tercanggih untuk melakukan HALO
(High Altitude Low Opening) dan HAHO (High Altitude High Opening) yang
memakai masker oksigen dll. Penerjunan ini dilakukan setinggi mungkin,
sekitar 10.000 feet dan kemudian dia akan melayang dan membuka
payungnya serendah mungkin guna menghindari radar lawan (agar tetap
tampak seperti burung yang
melayang diudara di radar lawan).

Peralatan pendaratan pantai (memiliki LCR/Landing Craft Rubber/Perahu
karet dengan mesin yang hampir tanpa bunyi, yang digunakan untuk
operasi penyusupan dimalam hari), menyelam (dilatih seperti UDT,
Underwater Demolition Team US Navy,), team Daki Serbu ( yang baru saja
menaklukkan Himalaya dan dikenal di luar sebagai PPGAD/Persatuan
Pendaki Gunung TNI AD).

Kehebatan Kopassus adalah mereka tidak segan-segan untuk meminta
bantuan pihak lain yang dianggap ekspert dibidangnya seperti PADI
untuk menyelam, AVES untuk terjun payung, Wanadri untuk naik gunung
dll. yang dalam perjalanannya kemudian akan mereka modifikasi sendiri
untuk keperluan tempur dan malahan menjadi lebih hebat.

Sebagai sebuah Satuan mereka memiliki Dinas Hub (Perhubungan) sendiri
yang sangat canggih dan memiliki sistem perhubungan portable yang
mandiri dan Satelite Mobile Phonet, Kes (Kesehatan) sendiri, Pal
(Peralatan) sendiri dengan persenjataan yang canggih, Bek (Perbekalan)
sendiri, Ang (Angkutan) sendiri, dengan mobil-mobil Hummer, mobil
dipantai dll.

Bahkan mereka merencanakan untuk membeli helikopter sendiri dari Rusia
(namun gagal karena Krismon). Jadi pada prinsipnya mereka sangat
mandiri, termasuk memiliki sejumlah panser.

Kesimpulan & Keunggulan

1. 1 orang Kopassus dapat disetarakan dengan minimal 3 orang tentara
biasa, karena ybs dilatih dengan berbagai ketrampilan (komunikasi
radio, menembak, P3K dll). Di tentara biasa hal ini tidak dijumpai;
2. Kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas;
3. Biaya pelatihan bagi seorang Kopasssus sangatlah mahal;
4. Peralatan yang canggih dan tepat guna;
5. Secara umum kesejahteraan anggota Kopassus lebih baik dibandingkan
tentara pada umumnya, terutama ketika dibawah Prabowo, karena ia
sangat memperhatikan hal ini. (misalnya bila ada lelangan mobil di
Bimantara dll., maka mobil bekas tersebut akan segera di beli oleh
Kopassus untuk dijual murah kepada anggotanya /perwira);
6. Sangat jarang bagi mereka tinggal dirumah, selalu latihan dan operasi;
7. Mereka adalah tentara profesional yang tidak pernah ragu untuk
mengambil keputusan dalam membela negaranya dari bahaya
8. Sangat amat jarang ditemukan anggota Kopassus yang bekerja menjadi
SATPAM di industri-industri, sebagaimana sering ditemui terjadi pada
tentara lainnya. Karena relatif taraf ekonomi mereka lebih terjamin
sehubungan dengan adanya YAYASAN KOBAME (Korps Baret Merah)
9. Cara-cara mereka beroperasi sangat profesional (dalam pengertian
tentara misalnya tehnik membunuh, kontra intelejen, agitasi,
propaganda, perang psikologi, penggalangan massa, menguasai berbagai
macam type senjata).

Saya tidak mengartikannya dalam konteks HAM dan hukum positif.

Info Tambahan:

Sebenarnya Indonesia juga mempunyai pasukan khusus lainnya milik TNI
AL, namanya DEN JAKA yang bermarkas di Jakarta dan dipimpin oleh
seorang mayor (dikenal dekat dengan Prabowo). Pasukan ini memiliki
kemampuan UDT (Underwater Demolition Team) dan dilatih secara intensif
oleh US Navy Seal. Mereka aktif terlibat dalam menangkal masuknya
kapal Louisiana Expresso beberapa tahun yang lalu di perairan Timtim.
Detasemen ini juga mengadopsi SBS , team pendarat pantai yang handal
dari US Navy dan AL Inggris. Mereka biasa melakukan penerjunan malam
hari di rig-rig minyak lepas pantai, dengan menggunakan skenario
terorisme. Jadi sabotase dibawah laut , penghancuran dan penyerangan
dari laut merupakan keunggulan satuan ini. Perlu diketahui bahwa
selain tingkat fisik dan mental yang kuat, intelegensi para perwiranya
juga sangat dominan.