Saturday, October 3, 2009

Teknik Peta Kompas


Teknik Peta Kompas

1. Orientasi peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok; b) Letakkan peta pada bidang datar; c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi. d) Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan. e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu : a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran; b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran; c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik. Langkah-langkah resection :
a) Lakukan orientasi peta; b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah; c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu; d)Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth; e) pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya; f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita; b)bidik obyek yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
5. Koreksi sudut
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari kompas(azimuth)yaitu :
A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)
B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat tanda (+)
Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.
Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.
6. Analisa Perjalanan
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui, dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.
b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.
c. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.


Thursday, October 1, 2009

hutan hujan tropik

Hutan tropika.

Hutan tropika termasuklah hutan hujan malar hijau di garis lintang khatulistiwa dan hutan
monsun tropika. Di hutan khatulistiwa pokok-pokok biasanya menggugurkan daunnya
sedikit-sedikit ataupun menggugurkan daunnya mengikut musim tetapi kebanyakan
daripada pokok itu mempunyai daunnya hampir seluruh masa dan sebab itu hutan ini
kelihatan malar hijau. Di hutan monsun pokok-pokok ialah jenis daun-luruh yang
menggugurkan daunnya pada musim kemarau dan tidak mengeluarkan daun baru sehingga
musim hujan tiba.
Isu sumber hutan tropika begitu mendapat perhatian di kalangan warga dunia terutama
sekali dari negara-negara maju. Kebetulan pula sumber hutan ini tidak kedapatan di negara
mereka, sebaliknya di negara bekas jajahan mereka iaitu negara sedang membangun.
Kritikan dari negara maju begitu terasa terutama sekali dari kerajaan mereka dan
pertubuhan yang terdapat di negara-negara tersebut.
Kepupusan hutan tropika
Penebangan pokok-pokok secara berleluasa diakui boleh mengubah
keseimbangan oksigen dan karbon dioksida. Selain itu albedo akan berubah di sesuatu
kawasan.
Pemusnahan hutan untuk tujuan apapun adalah merugikan. Pembinaan jalan raya, projek
pembangunan hanya memberikan pulangan sementara sahaja. Dalam jangka panjang ia
tetap merugikan walaupun diganti dengan tanaman getah, kelapa sawit, kopi dan lain-lain.
Menurut satu kajian hutan pernah meliputi 60 peratus daripada kawasan daratan bumi. Kini
hanya tinggal setengah sahaja. Dalam pada itu Hutan Hujan Tropika telah ditebang pada
kadar 41 hektar seminit. Sejak 1940-an, setengah daripada hutan hujan tropika dunia telah
dimusnahkan.
Setiap seminit, 100 ekar hutan hujan telah hilang. Keluasan ini sama dengan 60 padang bola
sepak. Bagi menggambarkan keadan ini, setiap tahun, hutan
bersaiz England, Scotland danWales akan dimusnahkan.
Kerosakan yang paling teruk adalah diakibatkan oleh syarikat pembalakan dari Jepun di Asia
Tenggara.
Namun begitu ketidakseimbangan ini bukan disebabkan oleh hutan tropika
sahaja. Pemanasan suhu dan perubahan iklim bumi sekarang juga disebabkan kegiatan
perindustrian, peperangan konvensional, pembuangan sisa-sisa industri, jumlah kenderaan
yang terlalu banyak dan sebagainya.
Dr Mahathir Mohamad memberi analogi, "Cukai 300 peratus dikenakan ke atas kereta (di
Malaysia) yang mempunyai kapasiti enjin besar. Tetapi di negara maju, cukai yang dikenakan
ke atas kenderaan dan petrol adalah minimum menyebabkan bilangan kereta menjadi
terlalu banyak". Jadi negara maju turut bertanggungjawab.
Penipisan lapisan ozon
Negara maju sering mengaitkan hutan tropika dengan ozon. Saintis mendakwa 100 tahun
lagi suhu bumi akan meningkat 5 darjah celcius. Atmosfera adalah perisai bumi. Perisai
terpenting adalah lapisan ozon. Ozon terletak pada 10 km - 60 km dari muka bumi. Lapisan
ozon menyerap ultraungu. Ozon adalah gas berwarna biru adalah sejenis oksigen.
Saintis dari Britain Antartic Survey di Teluk Halley, Antartika telah mengesan lubang ozon
setiap musim iaitu pada bulan September hingga Oktober.
Lubang ini amat menakutkan kerana pada tahun 1988, luasnya
seluas benua Antartika, Australia dan New Zealand. Jika lubang ozon terlalu lebar ia akan
memberikan kesan yang amat dahsyat. Manusia lebih mudah mendapat sakit barah
kulit, katarak dan buta. Selain itu tumbuhan dan plankton akan berkurangan. Rantaian
makanan di dalam laut akan terganggu. Dengan demikian jumlah ikan akan berkurangan
dan menjejaskan potensi makanan manusia.
Negara maju lebih banyak memusnahkan ozon. ini kerana mereka banyak memiliki peti
sejuk dan alat hawa dingin. Dalam alat-alat ini terkandung bahan merbahaya kepada ozon
iaitu CFC. CFC ialah sebatian tiga unsur kimia iaitu karbon, klorin dan florin. Ia tidak
mempunyai warna, bau dan tak ternyalakan. Bahan ini banyak digunakan
sebagai penebat dan pembungkusan polisterina.

APAKAH ITU HUTAN HUJAN?
Hutan hujan tropika adalah hutan yang mempunyai pokok-pokok yang tinggi, cuaca yang
panas dan kadar hujan yang tinggi. Di beberapa hutan hujan, jumlah hujan adalah melebihi
satu inci setiap hari!
Hutan hujan boleh didapati di Afrika, Asia, Australia, dan di Amerika Tengah dan Selatan.
Hutan hujan yang terbesar di dunia ini adalah hutan hujan Amazon.

DI MANAKAH HUTAN HUJAN TERLETAK
Hutan hujan boleh didapati di dalam kawasan tropika, iaitu kawasan di antara Garisan
Tropika Capricorn dan Garisan Tropika Cancer. Dalam rantau ini, cahaya matahari adalah
sangat kuat dan bersinar sepanjang tahun supaya cuaca panas dan mantap.
Banyak negara mempunyai hutan hujan. Negara-negara yang mempunyai kawasan hutan
hujan yang terbesar adalah:
1. Brazil
2. Congo, Democratic Republic
3. Peru
4. Indonesia
5. Colombia
6. Papua New Guinea
7. Venezuela
8. Bolivia
9. Mexico
10. Suriname

APAKAH YANG MEMBENTUK HUTAN HUJAN?
Setiap hutan hujan adalah unik tetapi terdapat beberapa ciri persamaan di kalangan hutan
hujan tropika.
1. Kedudukan: hutan hujan terletak di kawasan “tropika”
2. Jumlah hujan: hutan hujan menerima sekurang-kurangnya 80 inci hujan setiap
tahun
3. Kanopi: hutan hujan mempunyai kanopi yang terbentuk daripada dahan dan daundaun
pokok-pokok hutan hujan yang rapat. Kebanyakan tumbuhan dan haiwan hidup
di kanopi hutan. Kanopi tersebut boleh terletak pada ketinggian kira-kira 100 kaki
dari dasar tanah.
4. Kepelbagaian benda hidup: hutan hujan mempunyai kepelbagaian benda hidup atau
kepelbagaian biologi pada tahap tinggi. Kepelbagaian biologi merupakan kata nama
bagi semua benda hidup – seperti tumbuh-tumbuhan, haiwan, dan kulat – yang
didapati di dalam sesuatu ekosistem. Saintis mempercayai bahawa kira-kira setengah
daripada tumbuhan dan haiwan yang boleh didapati daripada permukaan bumi hidup
di dalam hutan hujan.
5. Hubungan simbiotik antara spesies: spesies di dalam hutan hujan selalunya
bekerjasama antara satu sama lain. Hubungan simbiotik adalah hubungan di mana
dua spesies yang berbeza saling bermanfaat dengan bantu-membantu di antara satu
sama lain. Misalnya, beberapa tumbuhan menghasilkan struktur perumahan kecil dan
gula kepada semut. Sebagai balasan, semut akan melindungi tumbuhan tersebut
daripada serangga yang lain daripada makan dedaun tumbuhan.

APAKAH ITU KANOPI?
Di dalam hutan hujan, kebanyakan tumbuhan dan haiwan tidak didapati di lantai hutan
tetapi di dalam dunia dedaun yang dikenali sebagai kanopi atau serimbun daun-daun.
Kanopi yang boleh mencapai ketinggian 100 daripada dasar tanah, terbentuk daripada
tindihan-tindihan dahan, ranting dan dedaun pokok-pokok hutan hujan. Saintis
menjangkakan bahawa 70-90% benda hidup di hutan hujan didapati di kalangan pokokpokok,
menjadikan pokok habitat yang kaya dengan tumbuhan dan haiwan. Banyak haiwan
yang terkenal seperti monyet, katak, cicak, burung, ular, sloth dan kucing kecil didapati di
kanopi.
Persekitaran kanopi adalah sangat berbeza dengan persekitaran lantai hutan. Sewaktu
siang, kanopi adalah lebih kering dan panas daripada bahagian hutan yang lain. Tumbuhan
dan haiwan yang hidup di situ boleh menyesuaikan diri dengan kehidupan di atas pokok.
Misalnya, disebabkan kuantiti dedaun kanopi yang menyukarkan penglihatan lebih daripada
beberapa kaki, banyak haiwan kanopi bergantung kepada panggilan lantang atau lagu yang
ghairah untuk berkomunikasi. Jurang antara pokok bermakna terdapat beberapa haiwan
kanopi terbang, melayang atau melompat untuk bergerak di sekeliling puncak pokok.
Para saintis telah lama berminat dalam mengkaji kanopi tetapi disebabkan ketinggian pokok
hutan hujan, penyelidikan sukar dijalankan. Kini terdapat kemudahan khas seperti jambatan
tali, tangga dan menara yang membantu saintis meneroka rahsia kanopi.
Kanopi hanya adalah salah satu daripada beberapa jenis lapisan menegak di dalam hutan
hujan. Sila merujuk kepada diagram di sebelah kiri untuk melihat lapisan yang lain (tingkat
atas, tingkat bawah, lapisan pohon rendah dan lantai hutan).
LANTAI HUTAN HUJAN
Dedaun kanopi menjadikan lapisan lantai hutan hujan satu kawasan yang gelap dan lembap.
Walau bagaimanapun, tanpa terpengaruh oleh keadaan teduh yang berterusan, lantai hutan
hujan adalah bahagian yang penting dalam ekosistem hutan.
Lantai hutan merupakan tempat yang berlakunya pereputan atau penguraian. Penguraian
adalah satu proses pengurai seperti kulat dan mikro-organisma mengurai tumbuhan dan
haiwan mati dan mengitar semula bahan dan nutrisi yang mustahak.
Kebanyakan haiwan hutan hujan terbesar boleh didapati di lantai hutan. Haiwan sebegini
termasuk gajah, cipan atau tenuk, dan harimau kumbang atau jaguar.
KENAPA HUTAN HUJAN BEGITU PENTING?
Hutan hujan adalah penting terhadap ekosistem global. Hutan hujan:
· membekalkan kediaman kepada tumbuhan dan haiwan;
· membantu menstabilkan cuaca dunia;
· memberi perlindungan daripada banjir, kemarau dan hakisan;
· merupakan sumber kepada perubatan dan makanan;
· memberi sokongan kepada masyarakat hidup berpuak; dan
· merupakan sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi

HUTAN HUJAN MEMBANTU MENSTABILKAN CUACA
Hutan hujan membantu menstabilkan cuaca dunia dengan menyerap karbon dioksida daripada
atmosfera. Karbon dioksida yang berlebihan di dalam atmosfera dipercayai akan menyumbang kepada
perubahan cuaca melalui pemanasan global. Maka hutan hujan mempunyai perhubungan penting
dengan pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi keadaan cuaca tempatan dengan
membentuk hujan dan menyederhanakan suhu.

HUTAN HUJAN MEMBEKALKAN KEDIAMAN KEPADA TUMBUHAN DAN HAIWAN
Hutan hujan adalah tempat kediaman kepada spesies tumbuhan dan haiwan yang banyak di dunia,
termasuk banyak spesies yang menghadapi keadaan bahaya menjadi pupus. Apabila hutan ditebang,
banyak spesies ditakdirkan menghadapi kepupusan. Beberapa spesies hutan hujan hanya boleh hidup di
habitat semula jadi mereka. Zoo tidak boleh menyelamatkan semua haiwan.

HUTAN HUJAN MEMBANTU MENGEKALKAN KITARAN AIR
Hutan hujan membantu mengekalkan kitaran air. Menurut Tinjauan Geologi Amerika Syarikat
(U.S. Geological Survey), "kitaran air, juga dikenali sebagai kitaran hidrologi, menghuraikan
pergerakan air yang berterusan di atas, pada dan di bawah permukaan Bumi."
Peranan hutan hujan dalam kitaran air adalah menambahkan air kepada atmosfera melalui
proses transpirasi (di mana mereka melepaskan air daripada daun mereka semasa
fotosintesis). Lembapan ini menyumbang kepada pembentukan awan hujan yang kemudiannya
akan melepaskan air balik kepada hutan hujan. Di Amazon, 50-80% lembapan tinggal di dalam
kitaran air ekosistem.
Apabila hutan ditebang, kurang lembapan dalam atmosfera dan jumlah hujan menurun dan
kadang-kala membawa kepada kemarau.

HUTAN HUJAN MENGURANGKAN HAKISAN
Akar pokok dan tumbuhan hutan hujan membantu mengukuhkan tanah. Apabila pokok
ditebang, tiada lagi benda yang melindungi bumi dan tanah dihanyutkan oleh hujan. Proses
tanah dihanyutkan dikenali sebagai hakisan. Apabila tanah dihanyutkan ke dalam sungai ia
menyebabkan masalah terhadap ikan dan manusia. Ikan menderita kerana air menjadi kabur,
manakala manusia mempunyai masalah apabila memudiki laluan sungai yang cetek kerana
jumlah tanah dan lumpur yang meningkat dalam air. Pada masa yang sama, petani akan
kehilangan lapisan atas permukaan tanah yang penting untuk bertani.

KENAPAKAH HUTAN HUJAN DIMUSNAHKAN?
Setiap tahun satu kawasan hutan hujan yang bersaiz New Jersey ditebang dan dimusnahkan.
Tumbuhan dan haiwan yang seharusnya tinggal dalam hutan ini sama ada mati atau terpaksa
mencari hutan baru yang boleh didiami. Kenapakah hutan hujan dimusnahkan?
Manusia adalah sebab utama terjadinya pemusnahan hutan atau penyahhutanan. Manusia
menebang hutan untuk pelbagai alasan, antaranya termasuk:
· kayu-kayan untuk dijadikan balak atau bahan api;
· pertanian untuk ladang kecil dan besar;
· tanah untuk petani miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal;
· ladang ragut untuk lembu; dan
· pembinaan jalan raya
Zon Sejuk (Iklim Tundra) Dan Iklim Pergunungan
Iklim Tundra
• Kawasan ini menganjur dari garis lintang 60° hingga 90° Utara dan Selatan
• Contoh kawasan yang mengalami iklim jenis ini ialah Kanada Utara, Russia
Utara, Siberia Utara dan Greenland.
• Ciri-ciri iklim tundra ialah:-
- Umumnya diliputi salji sepanjang tahun
- musim panasnya pendek (kira-kira 3 bulan) dan musim sejuknya panjang
(kira-kira 9 bulan)
- Min suhu musim panasnya ialah 10°C dan musim sejuknya kurang
daripada -29°C
- Hujan yang turun kurang daripada 250 mm setahun dan turun dalam
bentuk salji
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup di kawasan ini ialah tumbuhan yang
tahan sejuk dan cepat tumbuh seperti lumut dan kulampair, rumput
serta pokok-pokok kecil.
• Kegiatan utama penduduk di kawasan ini ialah memburu binatang, menternak binatang
dan menangkap ikan, melombong arang batu, minyak dan emas seperti di Alaska
Iklim Pergunungan
• Iklim ini meliputi banjaran gunung dan kawasan tanah tinggi di dunia.
• Contoh kawasan ialah Banjaran Himalaya, Banjaran Alp, Banjaran Andes
dan Pergunungan Rocky.
• Ciri-ciri iklim gunung ialah:-
- setiap kenaikan 305 meter, suhu jatuh 1.8°C
- julat suhu harian adalah tinggi, manakala julat suhu tahunan rendah
- Hujan yang turun ialah hujan bukit di cerun menghadap angin, Salji pula
meliputi kemuncak gunung
• Tumbuhan semula jadi berlainan mengikut ketinggian.
- hutan hujan tropika dan padang rumput tropika di kaki gunung
- hutan daun luruh dan hutan pokok tirus di atas kaki gunung
- rumput ternak alpain dan tumbuhan tundra di aras yang lebih tinggi
• Kegiatan utama di kawasan ini ialah penternakan lembu dan penanaman
bijirin di kawasan sederhana serta pembalakan di kawasan hutan poko tirus.

FUNGSI HUTAN
Undang - Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 6 ayat 1 dan 2, membagi hutan
menurut fungsi pokoknya menjadi (1) hutan konservasi, (2) hutan lindung dan (3) hutan
produksi.
Definisi yang diberikan untuk �hutan produksi� adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Interpretasi menyimpang membuat hutan tersebut
dikhususkan untuk tujuan produksi saja tanpa memperhatikan fungsi yang lain seperti
pengaturan tata air, pencegahan banjir dan erosi, memelihara kesuburan tanah, pelestarian
lingkungan hidup, konservasi keanekaragaman hayati dan sebagainya.
Langkah yang tepat adalah memanfaatkan hutan secara bijaksana tanpa melupakan bahwa hutan
merupakan suatu ekosistem, dimana komponen-komponennya tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain.

Pulau Kalimantan Secara Umum

Dalam bahasa setempat, Kalimantan berarti pulau yang memiliki sungai-sungai besar (kali ‘sungai’; mantan ‘besar’). Pulau Kalimantan dikenal juga dengan nama Brunai, Borneo, Tanjung Negara (pada masa Hindu), dan dengan nama setempat Pulau Bagawan Bawi Lewu Telo. Pulau ini merupakan pulau terbesar yang dimiliki Indonesia, luasnya mencapai lima kali luas Pulau Jawa. Kalimantan dikelilingi laut, di sebelah barat ada Selat Karimata, sebelah timur Selat Makasar dan Laut Sulawesi, sebelah utara Laut Cina Selatan dan Sulu, dan sebelah selatan Laut Jawa.
Tanah Kalimantan termasuk formasi tertier yang amat tebal, yang mulai terbentuk di bawah permukaan laut pada zaman purbakala. Formasi ini menyebabkan tanah Kalimantan banyak mengandung batubara dan batu karang di kaki gunung bekas pesisir. Pada waktu ketinggian permukaan air laut berkurang, formasi tertier ter-erosi hingga terpotong-potong dan bergelombang menjadikannya daratan yang terputus-putus dengan bukit-bukit dan sungai-sungai kecil. Pada umumnya tanah seperti ini kurang subur dan sukar diairi untuk dijadikan sawah dan hanya berair pada waktu hujan. Karenanya daerah ini hanya cocok untuk tumbuhan yang hidup di tanah kering.
Pada tahap selanjutnya formasi tertier di pesisir dan teluk-teluk lambat laun tertutup dengan formasi kwartier, yaitu formasi yang lebih muda yang terbentuk dari tanah liat yang sebagian besar tertutup gambut dari daun-daun yang berguguran. Tanah inilah yang disukai petani untuk dijadikan sawah bayar atau sawah pasang surut.

Pulau Kalimantan memiliki pulau-pulau kecil, gunung-gunung, sungai-sungai dan lain-lain. Beberapa pulau yang tercatat: Pulau Labuhan, Maya, Bunyu, Tarakan, Karimata, Laut, Sebuku, Natuna, Subi, Serasan, Teberian, Panebangan, Damar, Karayaan, Keramayan, Nunukan, Sebatik, Bangkudulis, Baru, Tibi, Derawan, Panjang dan Kakaban.
Pegunungan yang ada di Kalimantan: Pegunungan Kapuas, Schwaner, Muller, Meratus, dan Madi. Gunung yang tertinggi di Pulau ini terletak di Kalimantan Utara yaitu Gunung Kinabalu yang tingginya 4.175 m dan Bukit Raya 2.218 m.
Bukit Raya yang berada di wilayah Indonesia memiliki tiga puncak, dengan puncak tertinggi yang berada di tengah-tengah, menurut peta topografi adalah 2.278 m. Orang Eropa pertama yang mendaki Bukit Raya adalah G.A.F. Molengraaf, yang mencapai puncaknya pada tanggal 7 Oktober 1894, walau bukan puncak yang tertinggi.
Baru 30 tahun kemudian, pada tanggal 22-24 Desember 1924 puncak tertinggi Bukit Raya didaki oleh ekspedisi Botanika Jerman-Belanda dibawah pimpinan Prof. Dr. Hans Winklen. Turut serta dalam ekspedisi itu antara lain P. Dakkus, seorang Belanda dan dua orang Indonesia, Rachmat, ahli dari Kebun Raya Bogor dan Entja, seorang pekerja pada Herbarium di Bogor.
Beberapa tanjung yang tercatat di Pulau Kalimantan: Tanjung Sampan Mangio, Datuk, Baram, Usang, Sambar, Silat (Selatan), Puting, Layar, Mangkalihat, dan Malatayur.
Teluk yang ada: Teluk Berunai, Balikpapan, Adang, Paitan, Marudu, St. Lucia, Datuk, Darvel, Kumai, Sekatok, Sampit, Serban, dan Sebangau.
Sementara sungai-sungai yang tersebar di Kalimantan terdapat di seluruh bagian Pulau. Di Kalimantan Utara: Sungai Batang Lupar, Trusan, Krian, Padas, Batang Rayang, Kinabatangan, Kemenah, Kagibangan, Baram, Segama, Sugut, Kalumpang, Radas, dan Kalapang.
Di Kalimantan Timur: Sungai Sebuku, Kayan, Sembakung Berau, Sesayap Karangan, dan Sekatuk Mahakam. Kalimantan Tengah: Sungai Barito atau Murung dengan anak-anak Sungai Tewe, Murung, Lahei, Kumai, Arut/Lamandau, Jelai, Kapuas, Kahayan dengan anak-anak sungai, Sebangau, Katingan atau Mendawai, Mentaya atau Sampit, dan Pembuang atau Seruyan.
Di Kalimantan Selatan: Sungai Martapura, Aluh-aluh Besar, Batu Laki, Hantu, Durian, Barito (hanya sampai Kabupaten Barito Kuala), Kupang, Batu Licin, dan Bahan. Kalimantan Barat: Sungai Kapuas (Kapuas Bohang), Paloh, Sambas, Sebangkau, Ambawang, Sebakuan, Melinsan, Mempawah, Landak, Kapuas Kecil, Kawalan, Kayung, Sengkulu, Simpang, Pawan, Air Hitam Besar, dan Kendawangan.

Keadaan Tanah dan Tumbuh-tumbuhan

Di daerah-daerah pesisir, dimana sungai bermuara lebarnya 1 sampai 2 km, terdapat rawa-rawa yang pada waktu air pasang tergenang air dan ditimbuni endapan yang terbawa oleh sungai-sungai. Jika endapan mencapai tebal 1 meter dan tercampur dengan gambut, tanah itu ditanami dengan tanaman-tanaman yang berakar, yang suka zat asam yaitu famili nyrtaceae seperti jenis galam, palmae, rumbia, kemudian keladi air, jenis pisang, kancur-kancur, kesisap sayur, semangka, ubi jalar dan labu (waluh). Kemudian juga famili compositae, jenis langsat, petah kemudi, galah motawauk, famili papiliomacena, jenis sup-supan, kangkung, genjer, bingkai dan balaran dali, dan famili nyphacacene.

Di pantai dimana tidak ada sungai-sungai bermuara, selain berbatu karang terdapat tanah kering dan bentuknya bergelombang. Tumbuh-tumbuhan di tanah kering pesisir ini: famili graminae, jenis alang-alang, gelagah, telor belalang, telor jarum, paku payung, kangkung, hutan krokot, wedasan, karmalaha, masisin, keramunting, sukma, hutan, tambaran-tambaran.

Sementara tanah daratan di belakang pantai dan bergelombang termasuk bukit yang tingginya sampai 120 m, dimana terdapat kebun buah-buahan, tegalan dan sawah musim hujan (sawah tadahan). Di daerah ini terdapat (dapat tumbuh) pohon-pohon nangka, durian, rambutan, duku/langsat, kasturi, keminting, pisang, pepaya, dan terutama karet.

Di tanah-tanah yang kurang subur karena erosi hanya dapat tumbuh tanaman jika zat lemas dan fosfor cukup seperti jenis: buntut tikus, tusuk konde, bayam duri, kerokot hijau, dan kerokot merah, jukut, maman hutan.

Danau-danau di Kalimantan dipergunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan-ikan, bebek (itik) dan kerbau. Tumbuhan bydeilla-yerticellata dan diatome sangat subur dan menjadi sumber makanan ikan. Danau-danau yang terkenal: Danau Meninjau, Jempang, Melintang, Bulan, Semanjang, Sembuluh, Hampangen, Kamipang, Madara, Sentarum, dan Luard.

Di tanah datar dan pegunungan dapat diusahakan padi. Jenis-jenis padi yang digunakan termasuk jenis padi gunung yaitu: Rantaumudik, Badagai, Lurus Raden, Manjan Delima, Gadis, Umbang. Beberapa jenis didatangkan dari Bogor.

Hutan

Selain terkenal dengan sungai-sungainya yang lebar (ada yang 200-1500 m) dan dalam serta panjang (300-500 km), Kalimantan juga terkenal dengan hutannya yang lebat dan sebagian besar belum pernah diinjak oleh telapak kaki manusia.
Bila naik pesawat terbang di atas Kalimantan, akan nampak hutan rimba belantara yang luas dan tentunya banyak binatang-binatang buas sebagai penghuninya seperti macan dahan (hangkuliah bahasa Dayak), orang hutan (kahiu alas), beruang, landak, ular sawah, dan buaya.
Sampai sekarang sebagian besar Kalimantan masih terdiri dari hutan rimba raya dengan kayu-kayunya yang besar-besar, mencapai lebih dari satu meter garis tengahnya. Hutan ini merupakan salah satu sumber atau gudang penghasilan dan kemakmuran rakyat dan negaranya. Hal ini telah diperhatikan dunia luar semenjak jaman penjajahan Belanda hingga penjajahan Jepang.
Pembukaan Kalimantan sebagai rencana raksasa dimulai dari Bapak Gubernur Kalimantan Dr. Murdjani. Hal ini merupakan satu ide yang besar sekali karena hasil hutan Kalimantan bukan hanya memberikan kemakmuran dan kebahagiaan untuk beratus-ratus ribu manusia dalam satu atau dua abad saja, tetapi akan memberikan kemakmuran bagi beribu-ribu juta manusia sampai beratus-ratus abad.
Hutan Kalimantan yang begitu luas, memiliki hasil alam yang beragam. Di antaranya: kayu ulin (tabalien, bulin, onglin, eusideroglon, zwageri) yang terkenal dengan nama kayu besi, kayu damar, kayu lanan, kayu garunggang, kayu tampurau, kayu rangas, kayu meranti, kayu bangkirai, kayu rasak, kayu palepek, kayu meran bungkan. Kemudian ada kayu bangalan (agathis) atau pilau yang dapat dijadikan tripleks, kertas, korek api.
Sementara rotan (uei bahasa Dayak, pekat bahasa Banjar) banyak dikirim ke luar Kalimantan seperti ke Jawa bahkan ke luar negeri. Beberapa jenis di antaranya: rotan taman, rotan sigi, irit, achas, semambu, tantuwu, lilin, belatung, bajungan dan lain-lain. Beberapa lilin, madu, kulit kayu, bermacam-macam damar dan getah (karet) melengkapi kekayaan hasil hutan Kalimantan.
Dalam pembagian vegetasi menurut Dr. Schimper, hutan di Kalimantan masuk ke dalam golongan hutan hujan tropis, yang dibagi-bagi lagi dalam beberapa formasi: hutan payau, hutan nipah, hutan rawa, hutan bukit-bukit/belukar/primer, dan hutan gunung.

Iklim

Menurut Dr. A.H. Schmit dan Ir. J.H.A. Ferfuson dalam verhandelingen no. 42 dari Jawatan Meteorologi dan Geofisika, iklim di Kalimantan masuk dalam tipe A dan sebagian tipe B.
Tipe A adalah iklim yang mempunyai 12 bulan penghujan dalam setahun, yaitu bulan yang hujannya lebih dari 100 mm. Sementara tipe B adalah iklim yang memiliki 10-11 bulan penghujan dalam setahun dengan 1-2 bulan kemarau.
Sementara menurut Dr. Mohr, iklim di Kalimantan termasuk tipe I dan IA. Tipe I tidak mempunyai bulan kemarau sementara tipe IA mempunyai 1-2 bulan kemarau.
Menurut alamnya, iklim dari tipe-tipe di atas ditumbuhi hutan hujan tropis.