Saturday, June 19, 2010

Makanan khas daerah-daerah di Indonesia

  1. Kota Bandung – julukan: Kota Kembang
    o Makanan: Peuyeum Bandung, Bakso Tahu Goreng, Colenak, Mie Koclok
    o Minuman: Bandrek, Bajigur
  2. Kota Bondowoso – julukan:
    o Makanan: Tape (Tapai)
    o Minuman:
  3. Kota Gresik – julukan: Kota Pudak
    o Makanan: Pudak, otak-otak
    o Minuman: -
  4. Kota Jakarta – julukan:
    o Makanan: Sop kambing, Ketoprak,
    o Minuman: Es teler
  5. Kota Jember – julukan:
    o Makanan: Suwar-suwir
    o Minuman:
  6. Kota Kediri – julukan: Kota Tahu
    o Makanan: Tahu
    o Minuman:
  7. Kota Ketapang
    o Makanan: Asam pedas sembilang terong asam, Asam pedas tempoyek, ketupat Colet dan sambal ale ale, serundeng ale ale
    o Kudapan: Jenurai, bingke kelapa muda, amplang, kekicak, jenjorong.
  8. Kota Lamongan – julukan: Kota Tahu Campur
    o Makanan: Tahu campur
    o Minuman:
  9. Kota Madiun – julukan: Kota Pecel
    o Makanan: Pecel
    o Minuman:
  10. Kota Magelang
    o Makanan: Kupat Tahu
    o Kudapan: Getuk, Wajik
  11. Kota Makassar – julukan:
    o Makanan: Coto Makassar
    o Minuman: Es Palubutung
  12. Kota Malang – julukan: Kota Angsle, Kota Bakso
    o Makanan: Angsle, Bakwan Malang, Puthu Lanang, Rujak Cingur,Tahu Thek, Nasi Mawut, Cwie Mie Malang,
    o Minuman: STMJ,Ronde,Es Mocca, Es Duren
    o Camilan: Keripik Kentang, Keripik Singkong
  13. Kota Manado – julukan: Kota Tinutuan
    o Makanan: Tinutuan (Bubur Manado), RW, Sambel Dabu-Dabu
    o Minuman: Saguer
  14. Kota Medan – julukan:
    o Makanan: Angsle, Bika Ambon
    o Minuman:
  15. Kota Padang – julukan: Kota Rendang
    o Makanan: Rendang , Dendeng Balado , Ikan Sampadeh, nasi ramas
    o Minuman: Teh Talua (Teh Telur),
  16. Kota Palembang – julukan: Kota Pempek
    o Makanan: Pempek, Tekwan
    o Minuman:
  17. Kota Pekalongan – julukan: Kota Megono
    o Makanan: Megono
    o Minuman:
  18. Kota Pekanbaru – julukan:
    o Makanan: Lempok Durian, Kue Bangkit
    o Minuman: Jus jagung
  19. Kota Pontianak – julukan: Kota Khatulistiwa
    o Makanan: Ikan Asam Pedas
    o Minuman: Es lidah buaya
  20. Kota Purwokerto – julukan: Kota Mendoan
    o Makanan: Mendoan
    o Minuman:
  21. Kota Semarang – julukan: Kota Lumpia
    o Makanan: Lumpia Semarang, Tahu Pong, Tahu Gimbal
    o Minuman:
  22. Kota Salatiga – julukan:
    o Makanan: Enting-enting
    o Minuman: Es Cendol, Es Campur
  23. Kota Solo – julukan: Kota Timlo
    o Makanan: Timlo
    o Minuman:
  24. Kota Surabaya – julukan: Kota Pahlawan
    o Makanan: Rujak Cingur, Semanggi
    o Minuman:
  25. Kota Tegal – julukan: kota bahari, jepangnya indonesia
    o Makanan: tahu aci, tahu pletok, pilus, kerupuk antor, kacang bogares, soto tauco, martabak lebaksiu, kerupuk mie, lengko
    o Minuman: teh poci, teh gopek, teh botol sosro, dawet beras&aci
  26. Kota Yogyakarta – julukan: Kota Gudeg
    o Makanan: Gudeg, geplak, tiwul, gaplek, gatot, bakpia, yangko, rempeyek, apem,
    o Minuman: Es Dawet, wedang ronde, wedang secang, minuman rosella, wedang jahe, wedang bajigur
  27. Kota Bojonegoro – julukan: Kota Ledre
    o Makanan: Ledre ( kue / keripik pisang raja )

Keindahan Wisata Alam Indonesia Yang Harus Dikunjungi


1. Gunung Rinjani, NTB

Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, sampai mahasiswa pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.

2. Pulau Komodo, NTT



Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer).

3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat



Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.

4. Kawah Ijen, Jawa Timur



Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari.

5. Carstensz Pyramid, Papua



Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.

6. Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.

7. Gunung Bromo, Jawa Timur



Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

8. Gunung Kelimutu, NTT

http://hariharisetelahkemarin.files.wordpress.com/2009/10/danau-kelimutu2.jpg


Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara



Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

10. Danau Toba, Sumatera Utara



Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

11. Baluran, Jawa Timur

http://www.rian-aditya.com/wp-content/uploads/2009/02/baluran2.jpg


Baluran adalah Afrikanya Indonesia, Taman Nasional ini merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran.

12. Pantai dreamland, Bali

Dreamland atau lebih dikenal sebagai Pantai Dreamland merupakan salah satu pantai terindah di Bali selain Pantai Kuta. Pantai yang terletak tidak jauh dari daerah Uluwatu di Pulau Dewata ini sudah sangat terkenal karena keindahannya. Keindahan dan kebersihan pantai menambah daya tarik pengunjung, bukan hanya dari dalam negeri tapi juga turis manca negara.


13. Danau Gunung Tujuh, Jambi



Kerinci boleh bangga dengan keberadaan Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Serta terdapat beberapa danau kecil lainnya dengan keindahan alamnya yang unik. Danau Belibis dengan alam yang masih asli memberikan sentuhan yang berbeda.

14. Green Canyon, Jawa Barat



Green Canyon menyimpan pesona luar biasa. Perpaduan antara sungai, lembah hijau, hutan lindung, dan aneka stalaktit-stalakmit. Keindahan berbalut kesunyian, bagai surga yang tersembunyi. Green Canyon mulai dikembangkan pada tahun 1989.

15. Danau Sentani, Papua



Danau Sentani di bawah lereng Pegunungan Cycloops yang terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Landskap Danau Sentani dengan gugusan pulau di tengahnya merupakan salah satu yang terindah di Indonesia.

16. Goa Gong, Jawa Timur

Goa Gong diklaim sebagai goa terindah di Asia Tenggara. Di dalam gua ini Anda dapat menyaksikan berbagai macam tonjolan batuan (stalaktit/stalakmit) yang sangat menarik dan proses terjadinya secara alami.

17. Pegunungan Karst Bantimurung, Sulawesi Selatan

Taman Nasional Bantimurung mempunyai pemandangan alam yang paling indah. Karena di taman nasional ini, terdapat sumber air yang tidak pernah kering. Sehingga berbagai jenis tanaman dapat bertahan di saat musim kemarau yang panjang.


18. Pulau Belitung, Bangka Belitung

Pulau indah, pemandangan unik pantai pasir putih asli dihiasi batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal, dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil.

19. Pulau Derawan, Kalimantan Timur


Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai “Blue Trigger Wall”


Sumber : Mbah Gugel.

Tumbuhan Survival

Aktivitas di alam terbuka sering memunculkan situasi darurat. Tersesat, terhadang cuaca buruk, atau kehabisan bekal. Jangan panik, tumbuhan liar hutan menyediakan aneka daun, buah, umbi, batang yang bisa dimakan, asalkan kita mengenal ciri-cirinya.
Arbei hutan (Rubus) rasanya menggiurkan. Kalau Anda mengaku pencinta alam yang doyan menempuh rimba atau mendaki gunung, pasti kenal dengan istilah survival, yaitu upaya untuk bisa bertahan hidup di alam liar. Pengetahuan survival wajib dikuasai oleh para petualang untuk menghadapi situasi darurat lantaran kehilangan orientasi atau kehabisan bekal.

Kiat hidup darurat ini penting, soalnya alam kerap sulit diprediksi perilakunya, walaupun sejak awal Anda telah mempersiapkan segala sesuatu secermat mungkin. Misalnya peta lokasi, kompas, global positioning system (alat untuk mengetahui posisi sesaat dengan bantuan satelit), alat komunikasi (HT, HP), bekal, dan obat-obatan.

Dengan pengetahuan survival yang andal, Anda seperti mempunyai jurus pamungkas yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan di saat posisi terjepit.  Sebagian dari ilmu survival itu adalah pengetahuan tentang aneka tumbuhan liar yang layak dan aman untuk dimakan.

Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan.

Tak beracun = dimakan satwa
Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan.

Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya.  Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang membikin kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari.  Buah senggani (Melastoma sp.) boleh dimakan.

Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan kemaduh (Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas.

Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).

Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas.  Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan.

Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.

Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil.  Hindari makan iles-iles (Amorphophallus sp.)

Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili (Dioscorea aculeata), gembolo (Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati. Jenis yang kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus.

Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi.

Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa (Passiflora sp.). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas.  Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani (Melastoma sp.), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan.

Hindari warna mencolok
Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno.

Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya.  Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan.

Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.

Tahukah Anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat.  Beda dengan jamur merang (Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan.

Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru.  Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun.  Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar.

Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh. Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat?  Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari.

Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi. Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan "dipancing-pancing". Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada.

Source : pk-sejahtera.org by Adi M