Thursday, October 1, 2009

mencegah kecelakaan di gunung

Di Indonesia pun begitu. Hampir semua kelompok pencinta alam mengawali kegiatannya dengan mendaki gunung. Alasannya tiada lain, karena kegiatan alam bebas ini paling gampang dilakukan. Bandingkan dengan arung jeram, panjat tebing, atau penelusuran goa, misalnya. Selain medannya yang lebih sulit ditemui, juga tiga kegiatan tersebut memerlukan latihan dasar dan kekuatan fisik lebih.
Sudah begitu, mendaki gunung juga relatif murah dilakukan. Ongkosnya tak mahal. Bahkan, kalau kita sempat jalan ke Cipanas, masih ada saja pendaki yang bermodal jempol tangan untuk transport, alias menghentikan truk di pinggir jalan untuk ditebengi.
Peralatannya pun tak sebanyak kegiatan outdoor activity lainnya. Cukup tas ransel, tenda, jaket, dan sepatu. Semuanya tak sulit dicari. Pendeknya, kita tinggal lenggang kangkung kalau mau mendaki gunung. Makanya, tak heran jumlah wisatawan yang mendaki gunung makin banyak saja.
Gunung Gede (2958 mdpl) dan Pangrango (3019 mdpl) saban akhir minggu padat pendaki. Begitu pula gunung lainnya di Pulau Jawa. Bahkan pada setiap 17 Agustus, ratusan bahkan ribuan pendaki menggelar upacara Hari Proklamasi di puncak gunung. Rute pendakian seperti jalur lalu lintas saja.
“Rem pakem”
Dari catatan peristiwa kelabu ini, membuktikan bahwa umumnya disebabkan oleh faktor manusia. “Yang utama karena kesalahan diri sendiri,” tegas Antonius.
“Banyak anak sekolah yang menyepelekan kondisi alam di gunung. Mereka berangkat tanpa tujuan jelas, membawa peralatan seadanya, dan persiapan minim,” tambah Perdana.
Kata Antonius, ada julukan yang kerap disandangkan ke pendaki yang asal-asalan. “Namanya Rem Pakem alias Remaja Pencinta Kemping,” lanjutnya. Maksudnya adalah pendaki yang datang dan sekadar menikmati pemandangan. “Mereka kurang paham, kalau di balik itu (pendakian) ada bahayanya,” sambungnya.
Bahaya yang kerap datang persis seperti yang dialami Mad Rizal tadi. Tak bisa dipungkiri, gunung-gunung di Pulau Jawa kebanyakan masih menyimpan belerang aktif. Belerang yang tersimpan di kawah ini menghasilkan gas yang bisa mengganggu pernapasan.
“Orang kadang nggak tahu. Begitu sampai puncak, merasa capek, terus tidur-tiduran. Dia nggak tau kalau di situ dekat sumber belerang,” jelas Antonius. Pada saat itulah orang lantas menghirup gas tanpa sadar. Tiba-tiba kepala terasa pening dan mual hebat.
Padahal, sebetulnya kita bisa lebih waspada. “Kalau nggak ada makhluk hidup di sekitarnya, berarti ada kemungkinan di situ ada gas beracun atau belerang,” tandas Perdana.
Memang, pada rute-rute pendakian gunung di Pulau Jawa, jarang sekali ditemui binatang buas atau kondisi alam yang benar-benar berat. “Sepengetahuan gue, kondisi gunung-gunung di Jawa itu relatif aman,” terang Perdana yang sudah 12 tahun tergabung di pencinta alam.
Karena aman-aman saja, tak heran kalau kemudian banyak pendaki kurang awas. Di sisi lain, faktor alam seringkali justru menjadi halangan. Sikap tak hati-hati inilah yang membuat pendaki justru “dipermainkan” oleh alam itu sendiri. Seperti cuaca yang kerap susah ditebak. Cuaca yang semula bersahabat, tiba-tiba berubah menjadi musuh. “Cuaca yang buruk seperti hujan deras, angin kencang, dan kabut bisa saja terjadi,” kata Perdana.
Sudah banyak terjadi hal begini. Perubahan cuaca di gunung umumnya diiringi dengan perubahan suhu udara yang drastis dan sangat dingin. Seorang pendaki serampangan sangat mudah terserang hipotermia atau menurunnya suhu tubuh akibat dinginnya udara luar. Pada kondisi seperti ini, pendaki akan menggigil.
“Pada kondisi parah akan terjadi frostbite, yaitu bekunya darah pada bagian tubuh tertentu,” jelas Perdana. Jika tak segera diambil tindakan penyembuhan, hal yang paling fatal adalah mengamputasi bagian tubuh yang terkena frostbite.
Salah jalur
Penguasaan medan perjalanan yang minim juga salah satu faktor yang bikin celaka pendaki. Kecelakaan di Gunung Salak salah satunya juga akibat si korban tersesat. “Mereka keluar jalur. Karena mendapat tantangan, perasaan petualangannya menjadi gede.”
Para pendaki biasanya tersesat justru pada saat turun gunung. “Ini terjadi karena kewaspadaan makin menurun akibat kondisi fisik yang menurun,”. Sudah begitu, ada pula yang mau buru-buru sampai bawah. Bukannya sampai titik awal pendakian, pendaki malah mengalami disorientasi jalur lalu mereka tersesat.
Dari sejumlah kasus di atas, makin jelaslah bahwa umumnya kecelakaan di gunung bukan lantaran faktor alam. Tapi lebih karena perilaku manusia itu sendiri. Bisa oleh sebab kurang persiapan matang. “Bisa juga karena takabur.
Jadi, walau sepertinya tak sulit, mendaki gunung tetap perlu persiapan yang matang. Toh, alam bukan untuk ditaklukkan, tapi untuk diajak bersahat dan dikenali dengan baik kelakuannya.

JUNGLE SURVIVAL

JUNGLE SURVIVAL

A. Latar belakang
Hutan Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi sesuai dengan faktor Geografis dan Topografisnya. Hutan ini terdiri dari Hutan tropis, Hutan hujan tropis, padang rumput dan rawa atau hutan mangrope(bakau). Keberadaan manusia di hutan disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena sengaja memasuki hutan tersebut, adanya musibah pesawat terbang yang jatuh kedalam hutan atau karena sebab lain. Hal yang terjadi di hutan kadangkal tidak dapat terduga sebelumnya dan membuat seseorang atau sekelompok orang yang berada didalamnya mungkin dalam keadaan tidak menentu.. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan hutan yang asing dari kebiasaan sehari-hari, atau dalam kondisi darurat dimana sarana terbatas kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dan kondisi hutan

B. Maksud dan Tujuan
Pengetahuan Jungle Survival dapat memberikan gambaran dan tindakan yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup dihutan. Dengan berbekal pengetahuan, semangat hidup yang tinggi, berdoa dan berusaha, diahrapkan berhasil apabila menghadapi kondisi survival dihutan. Sehingga suatu saat mampu menghadapi kondisi di medan kritis, setelah melatih diri untuk dapat berinisiatif dan mampu menghadapi kesulitan yamg dihadapi


KONDISI JUNGLE SURVIVAL

A. Pengertian Jungle Survival
Jungle survival adaalh suatu keadaan yang tidak menentu yang dihadapi seseorang atau sekelompok oarang pada daerah terasing dan terisolir dihutan. Survive berarti mampu mempertahankan hidup dan lolos dari kondisi yang tidak menentu. Sedangkan Survivor adalah individo atau kelompok orang yang berusaha mempertahankan hidup pada keadaan atau kondisi tidak menentu yang tidak dapat diduga sebelumnya.

B. Problema Jungle Survival
Problema atau masalah yang berpengaruh tergantung pada situasi yang dihadapi dan satu sam lain memiliki hubungan sebab akibat. Masalah ini berasal dari tiga aspek yaitu :
1. Aspek psikologis yang merupakan masalah mental. Contoh : takut, cemas, panik, terasing, bosan, kesepian, tertekan dan putus asa
2. Aspek fisiologis yang berkaitan dengan masalag fisik. Contoh : lapar, haus, lelah, mengantuk dan sakit
3. Aspek lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor. Contoh : panas, dingin, hujan, angin, hewan berbahaya, hutan lebat dan medan berbahaya
Kemampuan setiap individu berbeda dalam menghadapi pengaruh tersebut. Seseorang yamg biasa hidup dengan berbagai fasilitas akan sulit menghadapinya apabila tidak pernah berlatih dan tidak ditunjang dengan pengetahuan survival

C. Tindakan pada saat Jungle Survival
Tahap awal sebelum melakukan tindakan adalah survivor menyadari kondisi yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tidakan yang diamabil berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang tidak beguna.

1. Tindakan Umum
Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahat yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP.
S-Stop, berhenti dan beristirahat
T-Thinking, berfikirlah sadari masalah yang dihadapi
O-Observe, amati keadaan sekeliling
P-Planning, buat rencana mengenai tindakan atau usaha yang akan dilakukan
Problem atau masalah yangdihadapi soseorang akan lebih banyak daripada berkelompok, karena semua resiko yang akan terjadi hanya dihadapi oleh satu orang. Jangan bertindak sendiri-sendiri jika seorang survivor labih dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat menghemat waktu dan tenaga demikian pula masalah psikologis akan lebih teratasi. Timbuhkan rasa kebersamaan kelompok dan toleransi antar individu. Pilih seorang yang dianggap mampu untuk jadi pemimpin. Buatlah rencana dan ambil keputusan berdasarkan musyawarah.

2. Tindakan Saat Musibah
a. Bebrapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tetap tinggal dilokadi dan menunggu pertolongan SAR.
1. Survivor mengetahui bahwa telah diketahuai hubungan radio atau rute perjalanan ada yang mengetahui.
2. Cari daerah yang terbuka untuk memudahkan tim SAR menemukan atau mengetahui dan bisa melakukan komunikasi lapangan
3. Cari lokasi yang terdapat sumber air dan makanan
4. Menangani survivor yang menderita
Tindakan yang dilakukan :
1. Rawat survivor yang sakit atau menderita
2. Membuat tempat berlindung dari cuaca buruk dan hewan berbahaya
3. Hemat pesediaan makanan yang ada dan beruasaha mencari tambahan disekitar lokasi
4. Siapkan dan buatlah tanda darat keudara dengan piroteknik maupun dengan tanda lainnya seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna kontras, asap dari membakar sampah dan lain-lain


b. Tindakan bila meninggalkan lokasi :
1. Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam perjalanan
2. Tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari atau alat petunjuk lainnya
3. Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan bahan yang dibawa, serta arah yang diatuju.
4. Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan
5. Ikutilah punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada didaerah pegunungan
6. Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis
7. Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivaok dan jangna melakukan perjalanan malam
8. Buatlah perapian untuk memasak, mengahangatkan tubuh dan untukmelindingi diri dari serangga dan hewan berbahaya

TEKNIK JUNGLE SURVIVAL

A. Menentukan Arah Dan Lintasan

Pada keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan adalah melakukan orientasi medan, kemudian memilih lintasan yang aman sehingga tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai.
1. Menentukan Arah
a. Berpedoman pada arah matahari, matahari selalu terbit dari timur dan terbenam arah barat
b. Berpedoman pada bintang, rasi bintang crux atau bintang salib, garis diagonalnya bila ditarik sampai kekaki langit, menunjukkan arah selatan
c. Berpedoman pada lumut di pohon, pada daerah terbuka, cari sebuah pohon dan lihatlah lumuat yang menempel pada pohon tersebut, lumut yang lebih tebal menunjukkan arah barat sedangkan yang tipis arah timur. Petunjuk ini tidak berlaku untuk daerah lereng atau lembah atau hutan lebat
2. Memilih Lintasan
a. Melakukan perjalanan didataran rendah :
Pertama tentukan arah yang dituju, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lintasan yang tidak mementu atau berputar-putar disekitar lokasi. Apabila menghadapi sungai yag besar dan sulit disebrangi maka ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah survival, karena kemungkinan akan melewati perkampungan penduduk
b. Melakukan perjalanan dipegunungan :
Tentukan arah dan ikuti punggungan gunung. Jangan berjalan di lembah atau pada aliran sungai, karena sungai dipegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun

B. Jejak

Pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentu ini perlu diketahui agar dapat membedakan individu yang melintas daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah pergerakan SURVIVOR
1. Jejak hewan
Berupa telapak kaki, kotoran dan sibakan tumbuhan, dapat menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, pola dan tingkah laku. Sehingga dapat diambil tindakan membuat jerat atau menghindari hewan berbahaya
2. Jejak manusia
Berupa telapak kaki, sepatu atau sandal, sibakan atau patahan tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Sehingga dapat menunjukkan aktivitas aktivitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan, penjelajah atau survivor
3. Membuat jejak
Usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat membuat jejak yang jelas agar Tim SAR mudah melacak. Jejak ini dapat dibuat sesuai dengan alat atau barang yang dibawa atau tanpa alat
1. Menggunakan alat atau barang
a. Potongan tali yang diikatkan pada batang pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan
b. Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon
c. Sampah, potongan kain dan barang lain terutama yang berwarna mencolok, diletakkan pada jarak tertentu sepanjang jalu yang dilalui
2.Tanpa menggunakan alat
a. Menyibakan atau mematahkan tumbuhan
b. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuan semak yang berwarna mencolok
c. Menyi\usun batu atau ranting membentuk panah
d. Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gembur

C. Mencari air

Air merupakan kebuutuhan pokok manusia. Dalam survive, penggunaan air harus dihemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan meningkat. Ketersediaan air dihutan cukup banyak dan dapat diproleh dari berbagai sumber. Berdasarkan sumbernya, air diperoleh perlu dimurnikan dahulu, ada pula yang langsung dapat diminum.
1. Air yang dimurnikan
Air ini perlu diendapkan atau dimasak karena kemungkinan keruh, mengandung cacing dan mikroorganisme yang berbahaya.
Air ini adalah sebagai berikut
a. Air yang berasal dari sungai yang besar
b. Air genangan
c. Air dari perasan lumut
d. Air dari tebasan pohon pisang
e. Air dari bunga kantung semar
f. Air dari hasi menggali pasir dari sungai kering
g. Air sungai pegunungan, walaupun dapat diminum langsung, alangkah baiknya dimasak dulu
2.Air yang dapat langsung diminum
a. Air hujan yang ditampung pada daun lebar, ponco dan alat lainnya
b. Air berasal dari mata air
c. Air embun pada daun
d. Air dari tebasan rotan dan akar gantung atau liana
e. Air pada ruas bambu
f. Air dari tebasan dari bunga(manggar) aren, nipah atau jenis palem lainnya
g. Air hasil pengembunan dengan cara menyelubungi ranting pohon berdau lebat dengan plastik besar

D. Tempat berlindung
Kendala survivor saat tidak melakukan perjalanan tergantung dari kondisi lingkungan dilokasi tersebut. Mencari atau membuat tempat berlindung sangat diperlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan, sehingga kebutuhan istirahat terbutuhi secara aman. Membuat tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah survivor, alat atauperlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh alam danberapa ;ama survivor pada lokasi tesebut
Macam-macam tempat berlindung
1. Gua atau Gua atau cekungan
2. Pohon tumbang
3. Lubang besar pada pohon
4. Bivoak yang dibuat dari rangka batang dan susunan daun lebar
5. Bivoak dengan bahan ponco, plastik, parasut dan bahan lebar lainnya
6. Didaerah rawa dapat dilakukan dengan membuat para-para, dengan jaring(hammock) dan duduk pada cabang dengan tubuh di ditambat tali kepohon
Pergerakan malam dihutan sangat berbahaya, cari dan buatlah tempat berlindung sebelum matahari terbenam

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivoak :
1. Pilih lokasi yang datar
2. Bivoak tidak bocor dan tegenang air saat hujan
3. Tidak pada aliran air
4. Terlindung dari terpaan angin
5. Tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal
6. Tidak pada lintasan binatang buas
7. Tidak berada dibawah pohon lapuk
8. Lokasi dekat dengan sumber air jika survivor tidak berpindah-pindah
Dalam pembuatan bivoak dibutuhkan kerjasama kelompok, buatlah bentuk yang sederhana sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Lantai bivoak sebaiknya diberi alas dengan daun-daun kering atau dengan alat yang dibawa agar tubuh tudak kehilangan panas akibat kontak langsung dengan tanah

E. Perapian

Api sangat diperlukan untuk memasak, menghangatkan tubuh pada cuaca dingin dan mengusir serangga. Beberapa hewan tidak akan mendekat apabila ada perapian. Asap dari hasil pembakaran dapat dijadikan tanda dari darat ke udara sehingga memudahkan Tim Sar untuk mengetahui posisi survivor berada. Untuk membuat perapian dibutukan 3 unsur yaitu : bahann bakar, udara dan sumber panas

1. Bahan bakar
Kayu kering dan tidak bergabus sangat baik untuk membuat perapian, kumpulkan kayu dan ranting , kemudian potong dan dibelah. Jika hanya menemukan kayulembab, maka bauanglah kulitnya dan iris tipis membentuk serpihan. Getah damar yang mengandung terpetin dapat digunakan sabagai bahan bakar pemicu, demikian pula kalau ada lilin, kain atau bahan lain yang mudah terbakar
2. Udara
Dalam proses pembakaran membutuhkan udara, maka susunan kayu jangan terlalu rapat agar sirkulasi cukup. Susunan ini dapat membentuk piramda atau kerucut
3. Sumber panas
a. Berasal dari korek api
b. Sinar matahari yang difokuskan melalui lensa cembung atau kaca pembesar
c. Gesekan bambu dengan bambu
d. Gesekan busur dengan gurdi
e. Benturan golok atau pisau baja pada batu
f. Dari alal lain seperti : batu pematik atau fire starter yang ada pada survival kit.
Membuat perapian membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Tentukan lokasi yang aman dan perhatikan arah angin sehingga asap yang ditimbulkan tidak mengganggu. Hematlah korek api saat membuat perapian tanpa korek api sangat sulit, jagalah api yang sedang menyala dan matikan apabila akan meninggalkan lokasi

F. Makanan

Manusia sanagat membutuhkan makanan untuk kelangsungan proses metabolisme dalam tubuh, kebutuhan makanan ini bersumber dari tumbuhan atau hewan. Ketersediaan makanan sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan kemampuan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan danhewan dalam keadaan survival. Dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang perlu diperhatikan adalah fungsi untuk tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang mengandung banyak karbohidrat, hindarilah makanan kering, banyak pati, banyak bumbu dan daging apabila ketersediaan air terbatas. Dalam keadaan survive, tenaga yang dimiliki sangat tergantung dari makanan, oleh karena itu jangan gelisah dan menghambur-hamburkan tenaga secara percuma sebab kebutuhan makanan dan air akan meningkat. Usahakan mengelola atau memasak bahan makanan yang didapat, hal ini penting untuk mensterilkan bahan makanan dan dapat untuk mempermudah kerja pada alat pencernaan.

FLORA DAN FAUNA YANG BERMANFAAT DAN BERBAHAYA
Keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan di Indonesia cukup tinggi sehingga pengenalan dan pemilihan jenis yang dapat dimakan dan sebagai obat perlu diketahui, sebab ada beberapa jenis tumbuhan yang beracun dan ada beberapa jenis hewan yang berbisa sehingga kesalahan memilih dapat berakibat fatal. Demikian pula apabila memakan satu jenis hewan atau tumbuhan, tidak semua bagian dapat dimakan selain rasa dan kandungan nutrisi, tetapi adapula bagian dari tumbuhan atau hewan yang mengandung racun.
1. Tumbuhan Hutan Sebagai Sumber Makanan
Yang perlu diperlu diperhatikan dalam memilih makanan yang bersumber dari sekian banyak tumbuhan hutan adalah :
1. Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan
2. Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter)
3. Tumbuhan tersebut tidak berwarna menyolok, tidak bergetah susu dan berbau kurang sedap
4. Jangan memakan jenis tumbuhan yang terasa gatak atau panas pada kulit, bibir dan lidah
5. Jangan memakan satu jenis tumbuhan saja
6. Sebaiknya dimasak dulu sebelum dimakan
Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi cukup adalah umbi kemudian buah, daun muda dan umbut atau batang muda. Adapula beberapa jenis tumbuhan yang dapat dimank bunganya
Jenis tumbuhan yang dapat dimakan antara lain :
1. Umbi talas(Colocasia sp), rumput teki(Cyperus rotundus), uwi atau gadung(Dioscorea hispida) dan ganyong(Canna hybrida)
2. Buah senggani atau herendong(Malastoma polyantum), arbei hutan(Rubus sp), markisa atau konyal(Passiflora quadrangularis) dan ceplukan(Physalis angilata)
3. Biji muda sengon(Albizia lophanta) dan kaliandra(Caliandra cathartica)
4. Daun muda paku tiang(Alsophia glauca), rasamala(Altingia excelsa), selada air(Nasturtium officinale), poh-pohan atau banyon(Pileamelastomoides), sintrong(Gynura arrantiaca), dan antanan atau gagan atau kaki kuda(Cantella asiatica)
5. Umbut paku tiang, batang muda ketebon(Genostegia hirta}, umbut palem muda(Fam palmae), batang daun begonia(Begonia sp) dan rebung bambu(Bambosa sp)
6. Bunga honje dan kecombrang(Nicolaria sp), bunga turi(Sesbania glandiflora), pisang hutan(Musa sp) yang dapat dimakan yaitu :buah, jantung, batang bagian dalamk dan bongkol pisang muda.
7. Jenis jamur yang bisa dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu jamur kuping(Aircularia judae) dan jamur tiram(Pleuretus ostratus). Hati-hatilah bila memakan jamur, karena banyak yang beracundan bila tidak mengenali lebih baik menghindar.
2. Manfaat Lain Dari Tumbuhan Hutan
Dalam keadaan survival dimana seorang dihadapkan pada kondisi sulit, dapat memanfaatkan tumbuhan selain untuk makanan dapat pula sebagai obat, bahan bakar, untuk membuat tempat berlindung dan tempat mencari air.
1. Sebagai tumbuhan obat
Tumbuham obat atau simplisia nabati banyak terdapat di Indonesia tetapi masihkurang dikenal dan diketahui khasiatnya oleh umum. Adapula jenis-jenis tumbuhan obat yang ditanam disela-sela hutan produksi dan disebut empon-empon. Pengenalan dan pemanfaatan obat masih secara trsisional dan disampaikan secara turun-temurun pada masyarakat Indonesia.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang ditemui di hutan yaitu :
i. Lumut hati, bila diamakan dapat sebagai obat hepatitis(penyakit hati)
ii. Antanan atau gagan atau kaki kuda daunnya bila dimakan atau dilalap, dapat sebagai obat sakit perut, batuk, asma dan sariawan
iii. Kaliandra, dau dan biji mudanya dapat sebagai obat sariawan
iv. Sembung manis, jenis tumbuhan herba yang daunnya dapat digunakan untuk sakit panas dan sakit perut
v. Kiurat, daunnya untuk obat luar, seperti luka dan salah urat(keseleo)
vi. Numpong, daunnya dihaluskan untuk obat lika
vii. Getah kamboja, untuk menghilangkan bengkak
Masih banyak jenis tumbuhan obat yang berasal dari hutan, tetapi untuk penggunaannya harus dicampur dan diolah bersama jenis tumbuhan lainnya sehingga menjadi jamu untuk mengobati sakit tertentu
2. Untuk bahan bakar
Kayu dan ranting kering, getah damar dan getah pinus yang mengandung terpetin.
3. Untuk membuat atap bivoak
Daun anggrek tanah atau congkok, daun honje, daun pisang, daun pandan hutan, daun palem hutan, daun aren dan daun paku sarang burung yang biasa menempel pada hutan besar
4. Penimpan air
Tumbuhan palem, bambu, rotan dan tali air atu liana yang biasa menggantung dari pohon ke pohon
Tumbuhan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat peralatan dan dijadikan arah pergerakan survivor
3. Tumbuhan Yang Berbahaya Dan Beracun
Beberapa jenis tumbuhan dapat berpengaruh buruk terhadap manusia jika dimakan maupun melalui kontak langsung dengan kulit. Jenis ini kebanyakan mempunyai karekteristik tersendiri terlihat dari bentuk mofologisnya
Jenis tumbuhan yang berbahaya bila kontak langsung dengan kulit :
1. Rengas atau ingas, getahnya dapat menimbulkan iritasi kulit dan dapat merusak jaringan kulit
2. Kemadu atau pulus, bulu daunnya bila tersentuh menyebabkan gatal dan panas
3. Rarawean atau raweh, kelopak polongnya mempunyai rambut yang membuat kulit gatal
4. Aren, buah aren mentah dapat menyebabkan gatal
Jenis tumbhan beracun jika dimakan yaitu :
1. Jarak, racun pada bijinya menyebabkan muntah, buang air besar dan kepala pusing
2. Pangi atau picung, seluruh pohonnya mengandung asam sianida yang sangat beracun
3. Kecubung, daun dan bunganya mengandung atropin yang menyebabkan halusinasi
4. Jamur amannita verna, mengandung meskarin yang dapat mematikan hewan maupun manusia
5. Jamur Psilocybe sp, mengandung philosibin yang menyebabkan halusinasi
6. Jamur jenis lain yang mengandung racun : Amanita muscaria, Corprinus sp, Hygrophorus miniatus, Gomphus bonarii, Microglossum rufum

4. Hewan Sebagai Sumber Makanan
Yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan makanan yang bersumber dari hewan yaitu :
1. Jenis hewan tersebut
2. Tempat hidup atau habitat nya
3. Ukuran tubuhnya
4. Makanannya
5. Pola tingkah laku hewan tersebut
Banyak jenis hewan yang dapat dijadikan bahan makanan dalam keadaan survival, tetapi karena sifat hewan yang mobile. Maka mendapatkannya lebih sulit dibanding tumbuhan. Situasi dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku hewan trsebut. Ada hewan yang keluar dari tempat persembunyian \nya dan mencari makan pada malam hari (noctural), sehingga siang hari sulit ditemukan, adapula yang keluar siang hari saja (diurnal). Hampir semua jenis hewan dapat dimakan tetapi dalam menagkap hewan tersebut harus hati-hati karena ada beberapa jenis hewan yang berbahaya dan berbisa dan diperlukan keterampilan untuk untuk menangkap atau menjerat hewan tersebut. Untuk mengetahui jenis, ukuran tubuh dan populasi hewan pada suatu daerah, selain dengan melihat langsung juga bisa dengan melihat kotoran dan jejak kaki hewan tersebut.
Hewan yang dapat dimakan antara lain :
1. Mollusca
Yang termasuk kelompok ini adalah berbagai macam siput dan kerang. Siput umumnya hidup disemak dalam hutan, sedangkan kerang umumnya hidup disaluran-saluran air atau terbenam dalam lumpur
2. Annelida
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah cacing dan lintah. Cacing dapat diperoleh dengan cara menggali tanah atau disarang burung pada pohon. Cacing yang mempunyai ukuran yang cukup besar adalah cacing Sonari. Jika akan dimanfaatkan, isi perutnya perlu dibersihkan dahulu.
3. Insecta (berbagai macam serangga)
Jenis serangga yang sering dimanfaatkan adalah jenis belalang karena mudah dijumpai didaerah berumput. Dibeberapa tempat juga dijumpai ulat serangga yang mengandung protein tinggi, seperti ulat sagu dan ulat jati.
4. Crutascea
Yang termasuk jenis hewan ini adalah kepiting dan udang. Hewan ini dapat dijumpai pada aliran air yang mengalir dipegunungan, terutama didaerah pinggiran sungai yang berbatu
5. Pisces
Sama hal nya dengan udang, ikan juga sering dijumpai didaerah aliran air di pegunungan, sungai dan danau, karena air merupakan habitat ikan
6. Amphibia (berbagai jenis katak)
Banyak dijumpai dekat aliran air dihutan terutama pada malam hari, karena katak bersifat noctural. Katak yang bisa dimakan jenis (rana sp). Di hutan Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi banyak ditemukan jenis (rana macrodont) yang merupakan jenis katak beukuran besar yang bisa dimakan
7. Reptilia (berbagai jenis hewan melata)
Yang termasuk kelompok ini adalah ular, kadal, cicak dan sebagainya. Didaerah hutan merupakan hunian ular besar seperti ular sanca. Disampin berbahaya karena lilitannya yang kuat, ular sanca tidak berbisa dan dapat dimakan. Daging dari jenis ular berbisa dapat dimakan, tetapi bagian kepala dan isi perytnya harus dibuang karena dikepala terdapat kelenjar bisa
8. Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui)
Yang termasuk kelompok hewan ini adalah kelinci, rusa, tikus dan sebagainya. Untuk mendapatkan hewan ini cukup sulit karena gerakannya yang lincah sehingga dibutuhkan jerat untuk menagkapnya
9. Aves (berbagai jenis burung)
Yang termasuk kelompok ini adalah aym hutan, yang dapat dijerat, seadngkan jenis burung lainnya sulit didapat karena kemampuan tebangnya.

5. Hewan Yang Berbahaya Dan Berbisa
Beberapa jenis hewan dapat menimbulkan bahay bagi manusia salah satu sebabnya karena terganggu dan dengan alat pembelaan dirinya maka hewan tesebut menyerang. Adapula jenis hewan, terutama hewan pengisap darah dan hewan carnivora besar yang memanfaatkan kehadiran manusia sebagai sumber makanannya
Jenis hewan yang berbahay dan berbisa antara lain adalah :
1. Nyamuk malaria.
Nyamuk ini merupakan vector dari bakteri Plasmodium malariae
2. Agas
Sejenis nyamuk yang hidupnya bergerombol di hutan atau rawa. Gigitan hewan ini dapat menyebabkan gatal dan panas
3. Semut api
Hewan ini hidupnya diatas permukaan tanah merayap diantara guguran daun. Gigitan semut ini menyebabkan panas dan perih pada kulit
4. Tawon atau Lebah
Sengatan hewan ini bisa menyababkan bengkak, sakit dan menimbulkan demam bagi penderita
5. Kelabang
Sengatannya menyebabkan bengkak dan sakit sekali
6. Kalajengking
Sengatan kalajengking menyebabkan bengkak dan sakit sekali. Hewan ini mempunyai capit, akan tetapi yang berbahaya adalah ekornya (talson)
7. Pacet dan Lintah
Kedua jenis hewan ini mempunyai alat penghisap darah yang mengandung zat anti pembeku darah
8. Harimau dan Macan Kumbang
Kedua jenis hewan ini masih terdapat di hutan Sumatra
9. Buaya
Terdapat dimuara sungai dan rawa Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya
10. Ular
Beberapa jenis ular berbisa seperti ular cobra, ular belang, ular tanah, ular hijau, ular cabe dan ular pucuk, masing-masing mempunyai karekteristik tersendiri

Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :
1. Tidak semua ular berbisa kepalanya berbentuk segitiga, tetapi ular yang kepalanya bebentuk segitiga adalah ular berbisa. Sisik dibawah cloaca ular berbisa membentuk lempengan tunggal, sedangkan pada ular tidak berbisa membentuk lempengan membelah
2. Pada bagian punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung dari mulai dari belakang kepala sampai ekor
3. Mempunyai kelenjar dan gigi bisa pada bagian kepala

Gigitan ular berbisa dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Hindarilah jika berjumpa ular berbisa, apabila terpaksa unatuk memanfaatkannya sebagai bahan makanan, maka langsung saja dibunuh menggunakan alat dan jangan berusaha menangkapnya. Hal ini untuk menjaga kemungkinan buruk akibat ular tersebut

rute angkutan umum

Metromini

* 001 rute Senen - RS Islam Cempaka Putih - Taman Solo
* 003 rute Senen - Cempaka Putih - Rawamangun
* 005 rute Senen - Johar Baru - Mardani
* 007 rute Senen - Cempaka Mas - Semper
* 010 rute Senen - Kemayoran - Sunter
* 011 rute Senen - Kemayoran - Bendungan Jago
* 015 rute Senen - Sabang - Setiabudi
* 017 rute Senen - Cikini - Manggarai
* 023 rute Tanjung Priok - Cilincing
* 024 rute Tanjung Priok - Sunter - Senen
* 029 rute Kota - Pademangan - Sunter
* 030 rute Kota - Pluit - Muara Angke
* 041 rute Pulo Gadung - Tugu - Tanjung Priok
* 042 rute Pulo Gadung - Penggilingan - Perumnas Klender
* 043 rute Pulo Gadung - Pondok Ungu - Seroja
* 044 rute Pulo Gadung - Penggilingan - Pulo Gebang
* 045 rute Pulo Gadung - Jatiwaringin - Pondok Gede
* 046 rute Pulo Gadung - Utan Kayu - Kampung Melayu
* 047 rute Senen - Cempaka Putih - Pondok Kopi
* 049 rute Pulo Gadung - Utan Kayu - Manggarai
* 050 rute Kampung Melayu - Duren Sawit - Perumnas Klender
* 052 rute Kampung Melayu - Buaran - Stasiun Cakung
* 053 rute Kampung Melayu - Condet - Kampung Rambutan
* 054 rute Kampung Melayu - Kalimalang - Pondok Kelapa
* 058 rute Cililitan - Pondok Bambu - Perumnas Klender
* 060 rute Manggarai - Tebet - Kampung Melayu
* 061 rute Manggarai - Bukit Duri - Kampung Melayu
* 062 rute Manggarai - Pancoran - Pasar Minggu
* 064 rute Pasar Minggu - Kalibata - Cililitan
* 069 rute Blok M - Kyai Maja - Kreo - Ciledug
* 070 rute Blok M - Pos Pengumben - Joglo
* 071 rute Blok M - Tanah Kusir - Kodam Bintaro
* 072 rute Blok M - Pondok Indah รข€“ Lebak Bulus
* 074 rute Blok M - Tanah Kusir - Rempoa
* 075 rute Blok M - Mampang - Pasar Minggu
* 076 rute Blok M - Cilandak - Kampung Rambutan
* 077 rute Blok M - Kemang - Ragunan
* 078 rute Blok M - Mayestik - Kebayoran Lama - Cidodol
* 079 rute Blok M - Fatmawati - Lebak Bulus
* 082 rute Kalideres - Kamal - Kapuk - Grogol
* 084 rute Kalideres - Pluit - Kota
* 085 rute Kalideres - Permata Hijau - Lebak Bulus
* 091 rute Batusari - Tanjung Duren - Citraland - Grogol - Roxy Mas - Tanah Abang
* 092 rute Joglo - Kedoya - Jalan Panjang - Daan Mogot - Grogol
* 506 rute Kampung Melayu - Klender - Pondok Kopi
* 610 rute Blok M - Cipete - RS Fatmawati - Pondok Labu
* 611 rute Blok M - Pondok Pinang - Pasar Jum'at
* 619 rute Blok M - Pangeran Antasari - Pondok Labu - Cinere
* 640 rute Pasar Minggu - Pancoran - Tosari
* 719 rute Lebak Bulus - Pondok Gede - Jatiasih
* 733 rute Blok M - Bintara - Kranji
* 783 rute Kampung Melayu - Kalimalang - Cibubur - Cileungsi
* 789 rute Perumnas Klender - Pulo Gadung - Harapan Indah
* 792 rute Perumnas Klender - Pondok Kelapa - Bekasi
* 811 rute Blok M - Lebak Bulus - Rempoa - Bintaro


kopaja
* 19 trayek Tanah Abang - Sudirman - Kb. Ragunan
span >* 20 trayek Lebak Bulus - Rasuna Said - Senen
* 27 trayek Pasar Senen - Kelapa Gading
* 57 trayek Blok M - Kalibata - Cililitan
* 63 trayek Blok M - Ampera - Depok
* 66 trayek Blok M - Sudirman - Manggarai
* 68 trayek Kp. Melayu - Ps. Minggu - Kb. Ragunan
* 86 trayek Lebak Bulus - Slipi - Grogol
* 502 trayek Kampung Melayu - Tanah Abang
* 602 trayek Tanah Abang - Mampang - Kb.Ragunan
* 605 trayek Blok M - Kemang - Kp. Rambutan
* 605A trayek Blok M - Kemang - Kb.Ragunan
* 608 trayek Blok M - Tanah Abang
* 612 trayek Kp.Melayu - Kemang - Kb. Ragunan
* 613 trayek Blok M - Bintaro
* 614 trayek Pasar Minggu - Blok M - Cipulir
* 615 trayek Tanah Abang - Blok M - Lebak Bulus
* 616 trayek Blok M - Ps Minggu - Cipedak
* 620 trayek Blok M - Mampang - Pasar Rumput
* 95 trayek Rawa Bokor - Taman Anggrek


Mayasari Bhakti
P6 : Grogol - Kp Rambutan
P55 : Grogol - Kp Melayu
57 : Blok M - Pulogadung
300 : Blok M - Rawamangun
107 : Kp Melayu - Blok M

Patas AC 81 : Depok - Kalideres
Patas AC 43 : Grogol - Cibinong
Patas AC 05 : Bekasi - Blok M


PPDPPD 45 : Blok M - Kp Rambutan (biasanya hanya sampe cililitan)
PPD 46 : Grogol - Kp Rambutan (biasanya hanya sampe cililitan)
PPD Patas AC 79 : Rambutan - Kota




TransJakarta (buswe)

KORIDOR I

* Halte Kota
* Halte Glodok
* Halte Olimo
* Halte Mangga Besar
* Halte Sawah Besar
* Halte Harmoni
* Halte Monas
* Halte Bank Indonesia
* Halte Sarinah
* Halte Bundaran HI
* Halte Tosari
* Halte Dukuh Atas
* Halte Setia Budi
* Halte Karet
* Halte Benhill
* Halte Polda Metro
* Halte Gelora Bung Karno
* Halte Bunsen
* Halte Masjid Agung
* Halte Blok M

——————————————————————————————–

KORIDOR II

* Halte Pulo Gadung
* Halte Bermis
* Halte Pulomas
* Halte Asmi
* Halte Pedongkelan
* Halte Cempaka Timur
* Halte RS. Islam
* Halte Cempaka Tengah
* Halte Pasar Cempaka Putih
* Halte Rawa Selatan
* Halte Galur
* Halte Senen
* Halte RSPAD
* Halte Deplu
* Halte Istiqlal
* Halte Juanda
* Halte Pecenongan
* Halte Harmoni

——————————————————————————————–

KORIDOR III

* Halte Harmoni
* Halte Jelambar
* Halte Indosiar
* Halte Taman Kota
* Halte Jembatan Gantung
* Halte Dispenda
* Halte Jembatan Baru
* Halte Rawa Buaya
* Halte Sumur Bor
* Halte Pesakih
* Halte Kalideres

——————————————————————————————–

KORIDOR IV

* Halte Pulogadung
* Halte Tugas
* Halte Pertamina
* Halte Telkom
* Halte Tarakanita
* Halte Sunan Giri
* Halte IKIP
* Halte Kehakiman
* HalteBPKP
* HalteUtan Kayu
* Halte Pasar Genjing
* Halte Pasar Pramuka
* Halte Matraman I
* Halte Manggarai
* Halte Pasar Rumput
* Halte Halimun
* Halte Dukuh Atas 2

——————————————————————————————–

KORIDOR V

* Halte Ancol
* Halte WTC
* Halte Mangga Dua Square
* Halte Jembatan Merah
* Halte Kartini Halte Lautze
* Halte Golden Trully
* Halte Budi Utomo
* Halte Depertemen Keuangan
* Halte Senen
* Halte Pal Putih/Xerox
* Halte Kramat Sentiong
* Halte Unversitas Indonesia
* Halte St. Carolus
* Halte Matraman
* Halte Gramedia
* Halte Gereja ST Joseph
* Halte Urip Sumohardjo
* Halte Jatinegara Timur
* Halte Jatinegara Barat
* Halte Terminal Kampung Melayu

——————————————————————————————–

KORIDOR VI

* Halte Ragunan
* Halte Departemen Pertanian
* Halte Gotong Royong
* Halte Mangga Besar
* Halte Pejaten
* Halte Buncit Indah
* Halte Waring Jati Barat
* Halte Imigrasi
* Halte Graha Ferostal
* Halte Mampang Prapatan/Hero
* Halte Rasuna Said/Timah
* Halte Graha Irama
* Halte Yayasan RPI
* Halte Pasar Festival
* Halte Plaza Kuningan
* Halte Jasa Raharja
* Halte Menara Duta
* Halte Sultan Agung
* Halte Latu Harhari

——————————————————————————————–

KORIDOR VII

* Halte Kampung Rambutan
* Halte Tanah Merdeka
* Halte Makro
* Halte RS Harapan Bunda
* Halte Pasar Induk Kramat Jati
* Halte Terminal Cililitan
* Halte Mayjen Sutoyo
* Halte UKI
* Halte Rumah Susun
* Halte Gelanggang Remaja
* Halte Depkeu
* Halte Kampung Melayu




PO. Deborah
Trayek Depok - Lb Bulus
Trayek Depok - Kalideres
PO. Tunggal Daya
Trayek Lb Bulus - Bekasi





Steady Safe
Patas AC 48 : Depok - Grogol
Patas AC 104 : Kp Melayu - Cimone

Damri
Bandara - Lb Bulus
Bandara - Blok M
Bandara - Gambir
Bandara - Rw Mangun
Bandara - Rambutan
Bandara - Ps Minggu
Bandara - Bekasi
Bandara - Bogor
Bandara - Cikarang
Gambir - Tanjung Karang (Lampung)



Koantas Bima
* 101 rute Tanah Abang - Pondok Cabe
* 102 rute Tanah Abang - Ciputat
* 507 rute Kampung Melayu - Cimanggis
* 509 rute Kampung Rambutan - Lebak Bulus
* 510 rute Kampung Rambutan - Ciputat
* 621 rute Blok M - Ciputat
* 104 rute Perumnas Tangerang - Grogol
* 106 rute Cimone - Senen
* 103 rute Poris - Grogol





Angkot & Mikrolet di Jakarta
Angkutan Umum B03 ===>Joglo - Citraland, lewat Meruya, Kedoya, Tanjung Duren.
Angkutan Umum B14 ===> Puri Indah - Citraland, lewat Pasar Puri, Kedoya, Terusan Arjuna, Tanjung Duren.
Angkutan Umum C01 ===> Kebayoran Lama - Ciledug
Angkutan Umum C14 ===> Lebak Bulus - Ciledug
Angkutan Umum C05 ===> Kebayoran Lama - Ceger
Angkutan Umum D18 ===> Ciputat - Ciledug
Angkutan Umum D01 ===> Kebayoran Lama - Ciputat
Angkutan Umum D02 ===> Pondok Labu - Pamulang
Angkutan Umum S03 ===> Kebayoran Lama - Pondok Labu
Angkutan Umum S08 ===> Lebak Bulus - Bintaro
Angkutan Umum S11 ===> Lebak Bulus - Pasar Minggu
Angkutan Umum S12 ===> Lebak Bulus - Bona Indah
Angkutan Umum S14 ===> Lebak Bulus - Petukangan
Angkutan Umum M09 ===> Kebayoran Lama - Tanah Abang
Angkutan Umum M11 ===> Meruya - Tanah Abang

Angkutan Umum M10 [Jembatan Lima - Tanah Abang]
Angkutan Umum M08 [Kota - Tanah Abang]

Mikrolet M16 ===> Trayek Pasar Minggu - Kampung Melayu
Mikrolet M06 ===> Trayek Kampung Melayu - Gandaria
Mikrolet M18 ===> Rute Kampung Melayu - Pondok Gede [Lewat Kali Malang]
Mikrolet M19 ===> Cililitan - Klender Bekasi
Mikrolet M29 ===> Cililitan - Kranji
Mikrolet M28 ===> Kampung Melayu - Pondok Gede [ Lewat Cawang]
Mikrolet M01 ===> Rute Kampung Melayu - Pasar Senen
Mikrolet M27 ===> Rute Pulo Gadung - Kampung Melayu
Mikrolet M20 ===> Pasar Minggu - Jati Padang
Mikrolet M44 ===> Trayek Kampung Melayu, Ambassador Mall, Karet Kuningan
Angkot 461 ===> Rute UKI cawang - Pondok Gede