Saturday, October 3, 2009

kode morse

        A  *-          N  -*          1  *----       .  *-*-*-
        B  -***        O  ---         2  **---       ,  --**--
        C  -*-*        P  *--*        3  ***--       ?  **--**
        D  -**         Q  --*-        4  ****-       (  -*--*
        E  *           R  *-*         5  *****       )  -*--*-
        F  **-*        S  ***         6  -****       -  -****-
        G  --*         T  -           7  --***       "  *-**-*
        H  ****        U  **-         8  ---**       _  **--*-
        I  **          V  ***-        9  ----*       '  *----*
        J  *---        W  *--         0  -----       :  ---***
        K  -*-         X  -**-        /  -**-*       ;  -*-*-*
        L  *-**        Y  -*--        +  *-*-*       $  ***-**-
        M  --          Z  --**        =  -***-

CARA MEMAKAI RANSEL (CARRIER)

CARA MEMAKAI RANSEL (CARRIER)

Jangan mengangkat ransel dari bawah ke pundak lalu ke punggung anda tanpa kuda2 dikaki.
Pertama angkat ransel pada kaitnya kuat2. lalu masukkan satu lengan sampai batas tali pundak di pundak. Setelah itu baru masukkan lengan satunya lagi. Jika anda tdk dapat mengangkat langsung, anda dpt angkat ransel dan menaruhnya di paha anda terlebih dahulu kemudian baru di kaitkan ke pundak sampai ke posisi yang paling baik.
Menyesuaikan ransel Sewajarnya untuk pemakaian, ransel harus terisi penuh dan semua tali pengikat di kendurkan dahulu.
Dan yang terpenting semua tali pinggang dan pundak akan dikencangkan(2). Selalu awali pengencangan pertama di tali pinggang kemudian baru tali pundak dan posisi tali penyetel lainnya. Kurang lebih setengah dari tali pinggang harus menutupi tulang pinggang.(3)
Kencangkan tali pundak, pastikan bahan lapisan pelindung melingkar dipundak. Tapi jangan terlalu kencang ataupun terlalu kendur sehingga tali pengikat menjadi longgar & jauh dari pinggang atau pundak(4).

Memakai ransel di punggung
Jangan mengangkat ransel dari bawah ke pundak lalu ke punggung anda tanpa kuda2 dikaki.
Pertama angkat ransel pada kaitnya kuat2. lalu masukkan satu lengan sampai batas tali pundak di pundak. Setelah itu baru masukkan lengan satunya lagi. Jika anda tdk dapat mengangkat langsung, anda dpt angkat ransel dan menaruhnya di paha anda terlebih dahulu kemudian baru di kaitkan ke pundak sampai ke posisi yang paling baik.


Menyesuaikan ransel
Sewajarnya untuk pemakaian, ransel harus terisi penuh dan semua tali pengikat di kendurkan dahulu. Dan yang terpenting semua tali pinggang dan pundak akan dikencangkan(2). Selalu awali pengencangan pertama di tali pinggang kemudian baru tali pundak dan posisi tali penyetel lainnya. Kurang lebih setengah dari tali pinggang harus menutupi tulang pinggang.(3)
Kencangkan tali pundak, pastikan bahan lapisan pelindung melingkar dipundak. Tapi jangan terlalu kencang ataupun terlalu kendur sehingga tali pengikat menjadi longgar & jauh dari pinggang atau pundak(4).
Posisi tali penyetel di pundak harus berada disekitar rusuk. Pastikan bahwa tali tersebut lancar / tdk macet dengan mengencangkan secara perlahan sampai di posisi yang paling baik. Posisi paling baik adalah bila sudut tali sebesar 20 dan 30 dari garis horizontal. Bila kurang dari 20 anda harus memilih punggung tas yg panjang dan jika lebih dari 30 pilih yang punggungnya lebih pendek. (5) Dan tali pengencang bawah mengurangi beban dari tali penyetel atas / pundak. ( Penting saat pendakian, pemanjatan dan ski) Fig.4



Packing
Semakin dekat barang berat yg kita bawa ke arah tubuh, semakin mudah memakai ransel dan menyeimbangkan saat dibawa. Barang yg berat kita tempatkan dengan dikelilingi barang ringan. Hanya barang2 yg sering di pergunakan kita taruh diluar, tapi banyak macam ransel yang menyediakan kantung praktis disampingnya untuk menaruh barang, contohnya seperti tiang tenda. Kantung tidur diletakkan paling bawah ransel. Juga dgn kantong tambahan membuat semua barang dapat tertata rapi dalam ruang utama.

Sternum strapSecara anatomi tubuh, design tali bentuk S dari TATONKA membuat leluasa dalam pergerakan dan juga mengurangi beban pada otot leher. Tali pundak yg dapat disetel dari TATONKA juga memberikan keleluasaan dalam berbagai gerakan seperti ketika ber- ski atau memanjat, dpt menyeimbangkan posisi tali pundak dan mencegah ransel terlepas dari pundak


Menyetel tali pundak.
(8) Anda dapat mengatur panjang dari tali pundak dengan menyetelnya pada system pengatur diransel. Saat melakukannya, saat melakukannya penting bahwa tali bentuk S ini akan sangat mengurangi beban pada otot leher . (9) anda dapt melepas tali pundak dengan membuka perekat dan tali dalamnya.
Kemudian keduanya harus benar-benar terbebas dari system pengikatnya. Ketika anda menyetelnya pastikan dulu bahwa posisi menghadap ke atas. Tali pundak dapat dipanjangkan dengan menyetel posisi penempatannya ke bagian atas atau ke bagian bawah.

Rain cover
Untuk Ranselnya, TATONKA menggunakan bahan berkualitas dan tahan air seperti Cordura®, ini dimaksudkan agar dapat melindungi isi ransel bila cuaca buruk. Tetapi ini hanya jika hujan sangat lebat dan rain cover diperlukan ( Tersedia sebagai accecories dari Produk TATONKA ). Cover ini juga tersedia untuk berbagai ukuran juga dapat melindungi ransel dari kotoran dengan baik.

Teknik Peta Kompas


Teknik Peta Kompas

1. Orientasi peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok; b) Letakkan peta pada bidang datar; c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi. d) Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan. e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu : a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran; b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran; c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik. Langkah-langkah resection :
a) Lakukan orientasi peta; b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah; c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu; d)Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth; e) pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya; f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita; b)bidik obyek yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
5. Koreksi sudut
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari kompas(azimuth)yaitu :
A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)
B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat tanda (+)
Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.
Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.
6. Analisa Perjalanan
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui, dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.
b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.
c. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.