Thursday, November 5, 2009

Daftar Taman nasional yang ada di indonesia.

List dibawah ini hanya menampilkan Taman Nasional Pegunungan dan tidak menampilkan Taman Nasional Kelautan.

Gunung Leuser
(Kabupaten Aceh Tenggara/Aceh Selatan/Langkat)
Jl. Blangkejeren 37 Km3, PO Box 16 Kutacane, Nanggroe Aceh Darusallam

Siberut
(Kabupaten Padang Pariaman)
Jl. Raden Saleh 8C PO Box 159 Padang, Sumatera Barat

Kerinci Seblat
(Kabupaten Pesisir Selatan/solok/Sawah Lunto/Kerinci/Bungoebo/Saralangon/Bangko/Musi Rawas/Bengkulu Utara/Rejang)
Jl. Basuki Rahmat 11 Sungai Penuh Jambi

Bukit Tigapuluh
(Kabupaten Indragiri Hilir/Hulu/Bungo Tebo/Tanjung Jabung Barat)
Jl. Raya Rengat 70, Pematang Reba, Rengat Indragiri Hulu Riau

Bukit Dua Belas
(Kabupaten Sarolangon/Bangko/Batang Hari/Bungo Tebo)
Jl. Arif Rachman Hakim 10, Jambi 36124

Berbak
(Kabupaten Tanjung Jabung)
Jl. Arif Rahman Hakim 10C

Sembilang
(Kabupaten Musi Banyuasin)
Jl. Kolonel H Barlian 79 Puti Kayu KM 6 PO Box 1288, Palembang 310153

Bukit Barisan
(Kabupaten Bengkulu Selatan/Lampung Utara/Lampung Selatan)
Jl. Ir. H. Juanda 19, Tanggamus Kota Agung, Lampung

Way Kambas
(Kabupaten Lampung Tengah)
Jl. Raya Way Jepara Labuan, Ratu Lama, Lampung

Ujung Kulon
(Kabupaten Pandeglang)
Jl. Perintis Kemerdekaan no.51, Labuan Pandeglang 42264

Gunung Halimun
(Kabupaten Bogor/Sukabumi/Lebak)
Jl. Parungkuda PO.Box 2, Kabadungan Sukabumi 43157, Jawa Barat

Gunung Gede Pangrango
(Kabupaten Bogor/Sukabumi/Cianjur)
Jl. Raya Cibodas PO.Box 3 Sdl. Cipanas 43253, Cianjur, Jawa Barat

Bromo Tengger
(Kabupaten Probolinggo/Malang/Pasuruan/Lumajang)
Jl. Raden Intan No.6, Malang, Jawa Timur atau Jl. Panda No.8, Malang Jawa Timur

Meru Betiri
(Kabupaten Jember/Banyuwangi)
Jl. Sriwijaya 53 Jember 68121

Alas Purwo
(Kabupaten Banyuwangi)
Jl. Achmad Yani 108 Banyuwangi 68416, Jawa Timur

Baluran
(Kabupaten Situbodo)
Jl. KH Agus Salim 132 Banyuwangi, Jawa Timur

Bali Barat
(Kabupaten Jembrana/Buleleng)
Jl. Kantor Pos Gilimanuk Cekik 82253, Bali

Gunung Rinjani
(Kabupaten Lombok Barat/Tengah/Timur)
Jl. Erlangga 88, Mataram, Nusa Tenggara Barat

Komodo
(Kabupaten Manggarai)
Jl. Kasimo Labuan Bajo, Flores Barat 86554, Nusa Tenggara Timur

Kelimutu
(Kabupaten Ende)
Jl. Achmad Yani 34 Ende, Flores Nusa Tenggara Timur

Laiwangi Wanggameti
(Kabupaten Sumba Timur)
Jl. Perintis Kemerdekaan PO.Box 1014, Kupang 85228, Nusa Tenggara Timur

Manupea Tanah Daru
(Kabupaten Sumba Timur/Barat)
Jl. Perintis Kemerdekaan PO.Box 1014, Kupang 85228, Nusa Tenggara Timur

Gunung Palung
(Kabupaten Ketapang)
Jl. KH Wahid Hasyim 41-A Ketapang, Kalimantan Barat

Danau Sentarum
(Kabupaten Kapuas Hulu)
Jl. Abdulrahman Saleh 33 Pontianak, Kalimantan Barat

Betung Kerihun
(Kabupaten Kapuas Hulu)
Jl. Komodor Yos Sudarso 100 Putussibau 78711, Kalimantan Barat

Bukit Baka Raya
(Kabupaten Sintang)
Jl. Dr. Wahidin 75, Sintang 78611 Kalimantan Barat

Tanjung Puting
(Kabupaten Kota Waringin Barat/Timur)
Jl.HM Rafli Km.2 Pangkalan Bun, Kotawaringin Kalimantan Tengah

Kayan Mentarang
(Kabupaten Bulungan)
Jl. MT Haryono Samarinda, Kalimantan Timur

Kutai
(Kabupaten Kutai)
Jl. Awang Long, Tromol Pos 1, Bontang 75311, Kalimantan Timur

Bogani Nani
(Kabupaten Bolaang Mongondow/Gorontalo)
Jl.AKD Mongkonai, Kotamobagu 95716, Sulawesi Utara

Lore Lindu
(Donggala/Poso)
Jl. Mawar no.10 Palu, Sulawesi Tengah

Rawa Aopa Watumohai
(Kabupaten Buton/Kolaka/Kendari)
Lanowulu Tinanggea Kendari, Sulawesi Selatan

Lorentz
(Kabupaten Merauke/Paniai/Jayawijaya)
Jl. Raya Abepura, Kotapraja, PO Box 1217 Jayapura 99351 Papua Irian Jaya

Wasur
(Kabupaten Wasur)
Jl. Raya Mandala, Gang Spadem No.2 PO Box 109, Merauke 99611 Papua Barat

MELAKUKAN PERJALANAN LAUT

Negara kita adalah negara kepulauan. Ribuan pulau tersebar di seantero wilayah Indonesia. Lautan memisahkan satu desa, kabupaten, propinsi dan wilayah di satu pulau dengan pulau lainnya. Memisahkan keluarga, teman, sanak saudara, pacar, handai tolan dan sebagainya. Memisahkan kawasan wisata dan petualang yang menarik, unik dan menantang. Transportasi yang menghubungkan antar pulau biasanya berupa jembatan, pesawat udara dan kapal laut.
Di beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Sulawesi, Papua dan wilayah lainnya, merupakan tujuan wisata dan petualangan yang eksotik dan menantang. Dan transportasi laut kadang menjadi pilihan satu-satunya untuk mencapai kawasan tersebut. Maka, mau tidak mau, suka atau tidak suka, bila kita ingin bertualang atau berwisata di kawasan tersebut kita harus siap-siap menggunakan transportasi laut.
Walaupun kita sudah memprediksi atau mendapat informasi dari masyarakat kalau cuaca bagus, langit cerah tidak berawan, tidak ada angin, namun namanya alam tidak bisa kita duga, bisa berubah setiap saat, ombak besar bisa tiba-tiba muncul, angin berhembus kencang dan semuanya bisa saja membalikan kapal kita. Belum lagi factor teknis dan kesalahan manusia, seperti kapal yang sudah tua, tidak lihat batu karang, kelebihan muatan….semuanya bisa jadi petaka yang tidak kita inginkan.
Sebesar dan secanggih apapun kapal laut kemungkinan terburuk yaitu terbalik, karam atau musibah lainnya bisa saja terjadi. Apalagi bila menggunakan longboat, speed boat, kapal dan perahu kayu yang notabene lebih labil. Karena lautan yang demikian luas dengan ombaknya yang tinggi sama sekali tidak bisa dihadapi oleh jenis kapal apa pun. Ingat Titanic kan…lho.
Berjaga-jaga dari segala kemungkinan terburuk dan keadaan darurat yang akan menimpa kapal yang kita tumpangi adalah hal terbaik bila kita memang ingin bertahan hidup. Kapal laut yang melayani transportasi regular untuk masayarakat banyak biasanya menyediakan alat penyelamat seperti perahu penyelamat dan pelampung untuk penumpangnya. Atau bahkan tidak ada sama sekali. Maka tidak ada salahnya kalau pelampung kita bawa sendiri dan selalu ada dekat kita karena bila terjadi sesuatu dengan kapal, pelampung mudah dijangkau dan kita kenakan.
Selain pelampung ada baiknya juga kita membawa dry bag atau dry box yang berisi alat komunikasi seperti telepon selular, hp satelit dan GPS kemudian obat-obatan, makanan dan minuman, pisau lipat, peluit, senter, topi, kacamata, sunblock. Usahakan dry box ini tergantung terus di badan kita kemanapun berpergian di kapal atau selama kita melakukan aktifitas di kapal. Setidaknya keberadaannya dekat dengan kita sehingga mudah dijangkau dan diambil.
Dalam keadaan darurat di kapal, misalnya kapal mau karam, kepanikan pasti melanda seisi kapal, saking paniknya kadang kita jadi lupa atau tidak sempat mengambil pelampung yang disediakan di kapal. Seluruh penumpang pasti berebut pelampung dan akan membuat suasana kacau balau. Bila kita sudah siap dengan pelampung dan dry box yang kita isi dengan berbagai peralatan dan makanan tersebut kita bisa dengan mudah menjangkaunya.
Palampung akan membuat kita mengapung di lautan lepas, bisa bertahan lebih lama ketimbang sama sekali tidak memakai pelampung, hingga ditemukan Tim SAR atau kapal lain yang berada disekitar lokasi musibah. Tanpa pelampung, perenang setangguh apapun tidak akan bertahan lama di laut dan dipastikan akan tenggelam.
Tidak ada yang bisa kita lakukan ketika mengapung di lautan lepas. Jangan berusaha berenang atau melalukan gerakan-gerakan yang tidak perlu. Biarkan tangan dan kaki lepas, rileks. Biarkan ombak membawa kita kemanapun mereka mau. Ini dimaksudkan agar kita menghemat tenaga. Sehingga kita tetap bisa berfikir jernih untuk menentukan tindakan selanjutnya. Kecuali kita melihat pulau atau kapal penolong, kita berusaha berenang mendekatinya.
Lihat keadaan sekitar, amati apa yang terapung. Bila ada benda lain yang lebih besar yang terapung dekat kita, raihlah dan naik ke benda tersebut, misalnya gerigen besar, potongan kayu, box atau lainnya, hal ini berguna agar kemampuan daya apung kita lebih besar, karena kita tidak tahu seberapa lama pelampung yang kita kenakan mampu mengapungkan kita dilautan lepas. Ikat badan kita di benda tersebut agar tangan kita terbebas dan bisa lebih menghemat tenaga.
Coba orientasi medan, ingat-ingat di peta, perkirakan keletakan kita dimana, ada pulau dimana, kalau kita tidak terlalu jauh dari pulau dan tahu kira-kira ada pulau dimana. Coba berenang dengan mengikuti ombak, agar tidak terlalu cape dan melelahkan.
Walaupun dalam keadaan haus, jangan sesekali meminum air laut, karena akan membuat sakit tenggorokan dan perut. Tutup rapat-rapat mulut dan hidung bila ada ombak datang menerjang badan kita. Air hujan adalah minuman terbaik yang bisa kita peroleh. Tampunglah air hujan yang turun atau mangaplah biar kita bisa minum atau sekedar membasahi tenggorokan.
Bila lautan berombak besar, jangan sekali-kali membuka dry box, atau dry bag yang kita bawa. Karena bila air masuk dry bag maka seluruh peralatan elektronik yang kita bawa akan rusak dan tidak berfungsi.
Bila lautan tenang, permukaan air flat seperti kaca, buka pelan-pelan dan hati-hati dry bag, ambil sepotong makanan kemudian teguk sedikit air, yang penting ada yg dimakan dan menghilangkan dahaga. Air dan makanan harus dihemat. Gunakan sunblock untuk melindungi kulit wajah dan tangan dari sengatan matahari. Karena badan yang terluka akibat terbakar matahari hanya akan memperlemah tubuh dan pergerakan.
Kemudian kita coba aktifkan GPS agar diketahui koordinat kita, setelah itu bisa buka Hp Satelit dan coba komunikasi dengan rekan kita dimanapun untuk minta pertolongan. Koordinat di GPS yang kita sampaikan ke rekan kita memudahkan mencari kita di lautan lepas.
Hubungi orang yang mengerti kondisi darurat, disarankan jangan hubungi keluarga atau pacar dalam keadaan darurat seperti ini. Karena siapa tahu, itu komunikasi terakhir yang bisa kita lakukan, akibat low bat atau hp rusak terkena air. Kadang keluarga atau pacar atau istri karena panik dan khawatir malah heboh dan tidak sempat mencatat atau salah catat, bahkan lebih parah lagi tidak mengerti apa itu kooardinat GPS. Kalau ini terjadi, hilang sudah kesempatan kita ditemukan Tim SAR lebih cepat dan akan lebih lama lagi kita berusaha bertahan hidup dilautan lepas.
Bila kita melihat ada kapal melintas disekitar kita, coba teriak minta tolong atau menggunakan peluit yang kita bawa. Tiup keras-keras. Bila malam hari, lampu senter yang bawa bisa kita sorotkan ke kapal sebagai kode permintaan tolong. Semoga anda cepat ditemukan Tim SAR dan kembali ke pangkuan keluarga dan teman.
Semoga bermanfaat, selamat bertualang….jangan lupa berdoa.


Salam,

(Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman terbalik dari Long Boat di Laut Aru, Papua, dalam perjalanan dari Asmat ke Timika. Kemudian terapung di lautan lepas selama 24 jam lamanya dan akhirnya mendarat di pulau kosong dan bertahan hidup di pulau tersebut sampai akhirnya ditemukan Tim SAR dari Timika..... 5 hari kemudian)

Sunday, November 1, 2009

BERTUALANG DI LEMBAH BALIEM, PAPUA


Wamena adalah ibukota kabupaten Jayawijaya, Papua. Untuk mengunjungi Wamena kita harus terbang dari Jayapura dengan pesawat komersil yang banyak melayani rute ini. Wamena merupakan obyek wisata utama di tanah Papua, selain Asmat, Kamoro, Korowai, Yani Ruma dan sebagainya.
Wamena terletak di lembah dengan ketinggian 2500mdpl, jadi udaranya dingin. Tidak butuh AC di penginapan atau hotel2 disana.
Wamena terkenal dengan sebutan Lembah Baliem dimana Suku Dani mendiami hampir seluruh kawasan ini. Beberapa diantara mereka masih menggunakan pakaian jaman dulu alias telanjang, dengan hanya menggunakan koteka atau sali untuk menutupi alat kelamin mereka. Hal ini menjadi obyek wisata tersendiri. Obyek wisata lainnya yang bisa dikunjungi di Wamena adalah mumi yang berumur ratusan tahun di Kampung Kurulu, Danau Habema yang indah di ketinggian 3500an mdpl, danau air asin, pemukiman suku Dani di honai-honai, puncak Gunung Trikora dan sebagainya.
Wamena juga merupakan pijakan untuk mengunjungi kawasan eksotik lainnya seperti Suku Korowai di Yani Rumah, yang merupakan suku yang tinggal di atas pohon, kemudian Suku Yali Mek di Anggruk yang tinggal di honai-honai (rumah tradisional) di pegunungan. Atau bisa juga ke Kabupaten Asmat yang masyarakatnya tinggal di atas rawa-rawa. Namun tentunya untuk bertualang ke suku-suku ini kita harus berkantong tebal, karena transportasi satu-satunya ke kawasan tersebut adalah dengan pesawat milik misionaris seperti MAF dan AMA, baik itu reguter atau carter.
Pertama kali mendarat di Wamena dari Jayapura kita pasti akan diserbu oleh porter, pemandu (guide) dan penjaja souvenir yang tanpa kenal lelah menawarkan jasanya. Kalau kita tidak tertarik, kita harus tegas bilang tidak ! Kadang kita harus bersikap seperti ini. Kalau kita bilang nanti, mereka akan kejar terus sampai kapanpun, mengikuti kita ke hotel, besoknya kejar kita lagi, sampai kita lelah, bosan dan akhirnya membeli souvenir mereka.
Transportasi di Wamena ada 3 macam, beca, angkot dan mobil sewaan. Dari bandara kalau barang kita tidak banyak kita bisa menggunakan becak untuk mencapai hotel, atau jalan kaki, karena hampir semua lokasi hotel tidak terlalu jauh dari bandara. Kalau menggunakan becak, tawar dulu sebelum naik dan bilang jangan ngebut, karena kadang2 abang becak yg masyarakat lokal memacu bacaknya cepat2 dan baru menggunakan remnya (kalau ingat) bila sudah terguling, masuk got atau menabarak becak lain. Terbukti dokter di puskesmas Wamena banyak menangani pasien akibat kecelakaan becak.
Alangkah baiknya bila mau ke Wamena dan akan menggunakan jasa guide kita tanya terlebih dulu ke teman yg sudah kesana, jadi tahu persis, kualitas guide yg akan kita pakai atau bisa ditanyakan ke warga setempat, pemilik hotel, rental mobil setempat dan sumber informasi lainnya yang bisa dipercaya.
Pastikan guide yg kita pakai mengerti dan menguasai lokasi dan adat istiadat masyarakat Wamena. Karena kadang mereka sok tahu dan tipu2 agar bisa mendapat uang dari kita. Sepakati dulu dengan guide, berapa bayaran dia per-hari dan kemana tujuan wisata kita. Tegaskan juga tugas guide apa saja seperti cari transportasi, rumah makan, petunjuk jalan, lokasi obyek wisata dan sebagainya. Buat kesepakatan diatas kertas karena apabila ada perselisihan ada bukti.
Selama trip kasih saja rokok, sudah lebih dari cukup. Jangan layani permintaan uang tambahan untuk obyek tertentu, karena bisa jadi dia akan melakukan hal yang sama di obyek wisata yang lain. Honor guide kasih bila kegiatan sudah usai di hari itu.Jangan kasih pinjam uang untuk alasan apapun, seperti minta setengah dari honor atau yang lain, karena bisa jadi dia akan menghilang dan tak kembali. Ikuti dan patuhi kesepakatan di awal.
Walaupun kita sudah dekat secara emosional, merasa yakin dengan guide atau porter, jangan percaya sepenuhnya kepada mereka, jangan titipkan barang berharga kepada mereka bila tidak terpaksa dan kita tidak bisa mengawasi mereka dengan seksama. Jangan kasih mereka jumlah uang yg besar untuk beli barang, karena bisa jadi mereka akan langsung menghilang.
Kesepakatan yang sama bisa juga kita gunakan untuk pengangkut barang atau porter. Sama persis dengan guide, kita juga harus tahu persis berapa tarif porter per harinya, berapa berat yang harus dia bawa, bagaimana makanan, minuman dan penginapan untuk porter.
Yang paling penting pastikan barang berharga seperti laptop, camera dan barang elektronik lainnya tidak dibawa porter. Kita bawa sendiri. Kalau tidak memungkinkan kita bawa sendiri karena berat. Maka pastikan barang berharga tersebut dibawa oleh porter yang kita percaya dan tidak pernah luput dari pengawasan kita sedetikpun.
Bersikaplah ramah dan baik kepada guide dan porter, komunikasi harus terjalin dengan baik, tapi tetap waspada dan jangan sepenuhnya percaya kepada mereka. Sediakan barang pergaulan seperti rokok dan pinang. Buat mereka nyaman bekerja dengan kita, sehingga mereka mau melakukan apapun yang kita mau. Selama kebutuha barang pergaulan seperti rokok, pinang, makanan terus kita suplai ke mereka maka sebagian trip akan lancar.
Banyak obyek wisata menarik yang jadi obyek foto digital atau camcorder (video), seperti orang Dani yang pake koteka, atau pasar Jibawa. Orang Dani terkenal sangat mata duitan, sampai sekarang, era uang kertas merah sudah berlalu, mereka tahu mata uang sekarang. Bila kita terlihat mereka mengambil gambar (foto) mereka, siap2 mereka akan datang dan minta uang, jumlahnya gak tanggung2, kalau tidak mau ribut kasih secukupnya dan kabur. Kalau mau aman dan gak repot, pake lensa panjang untuk mengambil gambar mereka, jadi mereka tidak tahu. Kalau kepergok cepat2 pergi dari situ. Kebayang betapa repotnya buat filem dengan kamera besar.
Kalau hanya mau keliling sekitar wamena hingga Kampung Kurulu atau mau lihat Sungai Baliem kita bisa sewa mobil Kijang, harga sewanya relatif berkisar antara 300-500rb, kalau mau ke Danau Habema harus pake mobil double gardan dan harga sewanya mahal 2 – 3 jt, bolak balik. Harga sewa biasanya diluar bahan bakar yang kalau lagi langka sangat mahal bisa sampai 25rb / liternya.
Wamena terkenal dengan harga kebutuhan pokoknya yang selangit. Karena letaknya yang di lembah dan transportasi satu satunya dengan kawasan lain dalah transportasi udara. Maka kebutuhan pokok warga Wamena di kirim via udara. Maka tidak heran mulai dari rokok, minuman, makanan dan sebagainya sangat mahal disana. Nasi dengan lauk ayam di sebuah warung makan sederhana paling murah bisa 45rb.
Bila kita akan melakukan perjalanan panjang dan cukup lama ke pedalaman di Wamena dan berat bagasi kita masig memungkinkan, alangkah baiknya bila kita membeli bahan makanan di Jayapura, karena harganya jauh lebih murah.
Karena letak kota Wamena yang di lembah dan diketinggian 2500mdpl, udaranya sangat dingin terlebih lagi di malam hari, maka wajib bawa sweater hangat. Siapkan juga raincoat karena curah hujan cukup tinggi disana. Sleeping bag sangat membantu menghangatkan badan ketika tidur, bila selimut yang disediakan hotel tipis dan tidak hangat.
Kalau kita mencuci baju sendiri, ketika menjemur jangan sekali-kali di jemur di luar (halaman) tanpa pengawasan, karena bisa jadi dalam sekejap lenyap tak berbekas. Titipkan saja cucian kita untuk dijemur petugas hotel, setelah itu kita kasih tips dia.
Tidak ada masalah dengan komunikasi di kota Wamena, signal telepon selular dari beberapa operator masih bisa bisa kita gunakan. Namun signal hp hilang bila kita sudah keluar kota. Pilihan komunikasi lainnya adalah dengan wartel atau warnet, namun dengan kecepatan sangat lambat.
Selamat bertualang dan jangan lupa berdoa.

(Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman 21 kali mengunjungi Lembah Baliem, Wamena, Ibukota Kabupaten Jayawijaya, merekam kehidupan masyarakat di Lembah Baliem yaitu Suku Dani yg terkenal, suku yg tinggal di atas pohon Korowai di Yani Ruma, suku yang tinggal di pegunungan Yali Mek di Anggruk, suku yang hidup diatas rawa-rawa Suku Asmat dan suku lainnya disekitar Lembah Baliem)