Monday, February 15, 2010

"Membidik" dengan senapan angin.

Akurasi selalu subjektif. Satu orang menembak pada sebuah kaleng 20 kaki jauhnya dan lain ingin menembak kaleng pada 50 meter. Keduanya menganggap senjata mereka untuk menjadi akurat jika mereka dapat mencapai target mereka. Penembak lainnya masih ingin melihat apa senapan angin yang akan dilakukan pada 100 yard.

Pada artikel ini, kita akan menemukan apa yang dapat Anda harapkan dari beberapa jenis dan bahkan beberapa model spesifik senapan angin.

Setiap produk memiliki spesifikasi yang membatasi kinerja. Laras, powerplant dan pelet adalah jantung dari setiap airgun keakuratan. Faktor-faktor lain seperti bagaimana pemicu adalah dikendalikan dan seberapa baik saham sesuai dengan penembak juga penting, tapi laras dan pelet terdiri dari sekitar 90 persen dari potensi akurasi untuk senapan angin.

Powerplant menambahkan sejumlah kecil potensi tambahan, tetapi yang mungkin menjadi semakin penting dengan beberapa jenis penembak powerplants jika tidak mempraktikkan teknik bidikan yang tepat.

Sebuah scope akan membuat lebih mudah untuk menembak setiap airgun lebih akurat, tapi itu tidak akan membuat senjata lebih akurat. Gunakan scope jika ia membantu anda menembak senapan angin seperti yang Anda inginkan untuk menembak, misalnya untuk jarak jauh menembak dan berburu, tetapi juga mempertimbangkan apakah jenis alat bantu bidik lain bahkan mungkin bekerja lebih baik untuk apa yang Anda coba lakukan. Sebagai contoh, red dot sight memungkinkan target akuisisi lebih cepat daripada scope, tetapi tidak tepat. Jika Anda tidak membutuhkan akurasi yang presisi, bisa jadi pilihan yang baik.

Bagaimana mengukur sebuah grup ditembak
Jika kita akan berbicara tentang keakuratan, kita harus menggunakan beberapa mudah dipahami cara membandingkan ditembak relatif penempatan. Ukuran kelompok Shot sejauh ini merupakan cara paling populer untuk melakukan hal ini. Kebetulan, istilah “kelompok” adalah benar; itu bukan sebuah pola. Sebuah pola penyebaran tembakan dari senapan angin; sebuah kelompok adalah susunan tembakan dari senjata yang menembak hanya satu proyektil dengan masing-masing ditembak.

Mengukur grup menembak tidaklah sulit, tetapi ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Cara yang paling umum untuk menyatakan ukuran grup tembakan adalah jarak antara pusat dari dua tembakan terjauh terpisah. Hal ini sering disingkat menjadi istilah “pusat-ke-pusat,” atau “CTC (Center To Center)”

Mengukur sebuah kelompok dengan mengukur jarak dari pinggiran jauh dari kedua terluas tembakan, dan kemudian mengurangi satu peluru diameter untuk mendapatkan jarak antara pusat-pusat. Jika kedua terluas tembakan dari sekelompok ,22-langkah tembakan kaliber .177 di terlebar mereka kejauhan, jarak CTC adalah 1,0″. Matematika sederhana, dan bekerja sama untuk semua kelompok dan semua kaliber.

Ketika Anda mengukur grup menyebar, jangan lupa bahwa sebagian besar peluru akan merobek wadcutters kecuali raggedly melalui pemotongan kertas bukan lubang yang bersih. Anda harus menemukan ujung sejati dua lubang terluas. Pada awalnya membantu untuk menempelkan pelet di lubang-lubang untuk memvisualisasikan di mana ujung-ujungnya berada. Dengan beberapa pengalaman, menjadi lebih mudah untuk memperkirakan di mana ujung-ujungnya adalah dan Anda tidak perlu menggunakan pelet.

Anda dapat mengukur jarak di seluruh kelompok dengan penggaris atau Anda dapat menggunakan sigmat. Apa pun yang Anda pilih, jangan menipu diri sendiri bahwa suatu alat ukur yang lebih tepat akan membuat pengukuran lebih akurat. Hanya karena Anda mengukur dalam per seribu inchi tidak berarti Anda melakukannya secara akurat. Hanya membuat hasil suara lebih mengesankan, seperti 0,125″ kelompok, dibandingkan dengan 1/8″ kelompok.

Sunday, February 14, 2010

Luka dan Sakit dari Panjat Tebing

(Medis dan Pencegahan Luka)

(Catatan: Kata luka/ injury pada halaman ini mengacu pada rasa sakit akibat sering manjat/ overuse injury dan bukan luka akibat kecelakaan)

Kamu pasti udah tau kalo Panjat Tebing bukan sport yang tanpa resiko medis. Bagi pemanjat rekreasi yang manjatnya paling seminggu sekali jarang sekali dapet yang namanya rasa sakit di tangan atau bagian tubuh lainnya. Cuma orang yang bener2 serius dan kecanduan ama Panjat Tebing kebanyakan dapet luka medis di sana sini. Mereka pada umumnya manjat paling enggak dua kali seminggu dan selalu cari rute atau problem yang diangap sulit sesuai dengan tingkat kemampuan manjat mereka. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati karena itu kenalilah kemampuan fisik kamu dan jangan lupa untuk pemanasan juga pelenturan/ stretching sebelum manjat.

Karena panjat memanjat banyak mengandalkan kekuatan otot tangan maka tanganlah yang bakal sering jadi sasaran luka. Berdasarkan satu survey yang dilakukan terhadap pemanjat, 80 persen dari luka yang dialami pemanjat terdapat pada bagian tangan. Bagian yang sangat sensitif yaitu jari dan siku tangan. Sebaiknya kamu-kamu mempelajari tehnik2 memanjat dan menyadari akan efek yang bakal ditimbulkan terhadap otot dan bagian tubuh kamu saat kamu mempraktekan tehnik tertentu. Pentingnya pengetahuan ini bisa meminimalkan luka medis yang bakal ditimbulkan. Sebagai contoh tehnik Gaston menghantarkan tekanan yang berat terhadap siku tangan kamu, kalo kamu sering mengunakan tehnik ini jangan kaget sikumu bakal terasa sakit dan kamu enggak bakal bisa manjat untuk beberapa minggu.



flapper

Untuk bisa lebih peka terhadap cikal bakal luka medis pintar-pintarlah mendengarkan bahasa tubuh kamu. Sebelum kamu benar2 terluka biasanya saraf dibagian tubuh kamu memberikan signal dan tanda-tanda bahwa kamu udah diluar batas toleransi. Tanda-tanda (symptoms) tersebut bisa berupa kulit memerah, otot atau persendian terasa hangat, terdapat bengkak atau rasa sakit ringan yang sangat enggak biasa. Kalo kamu dapet signal diatas segera berhenti manjat dan istirahat untuk beberapa hari. Sedangkan kalo udah terlanjur luka parah, kamu bisa ngambil tindakan yang udah banyak dikenal dikalangan medis yaitu yang disingkat RICE. Kependekan dari Rest (Istirahat), Ice (Pake Es), Compression (Kompres) dan Elevation (Posisi badan yang sakit harus lebih tinggi dari jantung).

Pengalaman pribadi saya dan juga kebanyakan pemanjat lainnya, injury yang paling umum di pemanjat yaitu tendonitis (baca: tenenaitis) jari. Tendinitis yaitu inflamasi atau pembengkakan tendon karena teralu sering dipake dan diberikan beban yang luar biasa. Kalo jari2 kamu dan persendian jari kamu sakit akibat sering manjat bisa dibilang 80% itu adalah tendonitis. Biasanya injury ini muncul karena seringnya menggunakan pegangan kecil/ krimper. Untuk penanggulangannya yaitu segera dikompres pake es, ini akan mengurangi pembengkakan. Jangan lupa bungkus es-nya pake kain sebelum dikompreskan ke kulit tangan/ jari. Pengompresan juga enggak boleh terlalu lama, 10 menit udah maksimal. Kalo kamu merasa dapet tendonitis berhentilah manjat sampe rasa sakitnya hilang kemudian ditambah istirahat tanpa manjat selama 2 minggu. Setelah itu kamu bisa mulai manjat lagi tapi ingat hindari krimper dan overhang, beberapa minggu kemudian kamu baru boleh mulai manjat hebat lagi.

Untuk diketahui aja tendonitis jari yang pernah saya alami bertahan selama 2 bulan lebih, setiap kali dipake manjat makin terasa sakit. Penggunaan plester/ tape sangat membantu mengurangi rasa sakit tendonitis saya walaupun sebetulnya alangkah lebih baik untuk istirahat total. Sampe sekarang saya selalu mamakai plester dijari untuk tindakan preventif terhadap tendonitis dan rasa sakit di jari tangan, saya kira ini cukup efektif. Injury parah lainnya yang saya alami yaitu di bagian pundak/ persendian bahu yang sakitnya bertahan selama lebih dari tiga bulan. Asalkan mau istirahat dari manjat dan kerja berat biasanya luka medis akibat manjat bakal sembuh dengan sendirinya. Istirahat Total adalah remedi paling murah dan mujarab! Kalo mau sembuh lebih cepat kunjungi dokter dan seorang ahli terapi fisik (physical therapist), karena seringkali kamu enggak tahu kalo luka tersebut sangat serius. Sebelum terlambat kunjungi dokter, kalo udah terlambat jalan satu2nya yang bisa diambil biasanya operasi yang biayanya tentu aja enggak dikit!

Kalo kamu mau ingin info lebih banyak mengenai luka medis pada pemanjat tebing kamu bisa dapetin dari buku One Move Too Many... Buku ini diterbitkan oleh PETZL salah satu perusahaan terbesar didunia yang membuat peralatan Panjat Tebing. Terbitan pertama dalam bahasa Jerman dan diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris. Diawali dengan dasar anatomi tubuh, buku tsb menjelaskan beragam injury yang umum pada olah raga Panjat Tebing mulai dari definisi, simtom atau gejala-gejala luka, dan juga terapi-nya. Informasi lain yang saya anggap sangat bagus yaitu latihan rehabilitasi/ penyembuhan melalui stretching yang dikhususkan untuk bagian tubuh tertentu yang mengalami luka medis. Ditambahkan pula informasi pertumbuhan otot, penggunaan plester, nutrisi juga aspek medis pada para pemanjat tebing generasi mendatang.

5 Komponen Dasar Panjat Tebing

(Teknik, Strategi & Training)