Sunday, August 29, 2010

taklukan mount everst 19 kali..!!!

Sekali saja bisa menaklukkan puncak Everest sudah luar biasa. Namun seorang warga Nepal ini bisa sampai 19 kali mendaki puncak tertinggi di dunia itu.

“Super Sherpa” yang layak menjadi julukan bagi Apa Sherpa karena telah berhasil menaklukkan Puncak Everest untuk ke-19 kalinya kemarin.

Dia memecahkan rekor dunia yang telah dicetaknya tahun lalu. Dia mencapai puncak setinggi 8.850 meter itu melalui rute Southeast Ridge yang ditemukan Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay pada 1953. “Dia mencapai puncak Everest pagi ini dan berada di sana sekira setengah jam,” kata Jitendra Giri dari bidang pendakian Gunung Nepal.

Apa kemudian membentangkan spanduk bertuliskan, “Stop Climate Change, Let the Himalayas Live!” (Hentikan Perubahan Iklim, Biarkan Himalaya Hidup!) setelah mencapai puncak. Giri menambahkan, Apa dalam kondisi baik-baik saja dan sedang dalam perjalanan kembali ke base camp.

“Kita sangat senang dan bergembira atas pencapaian yang telah diraih Apa. Itu akan menjadi sorotan pada isu pemanasan global yang melanda Everest dan Himalaya,” ujarnya. Para aktivis lingkungan mengatakan, gletser-gletser Himalaya menyusut cepat akibat perubahan iklim sehingga mengancam jutaan orang yang menggantungkan kebutuhan air mereka pada gletser-gletser Himalaya.

Lebih dari 3.000 orang telah mendaki Everest sejak 1953 melalui Nepal maupun Tibet. Dawa mengungkapkan, dengan dampak perubahan iklim, kini para pendaki mengalami kesulitan mendaki puncak Everest dari tahun ke tahun. “Salju-salju yang biasa menutupi dinding gunung semakin melelah,” kata dia. Tim ekspedisi Apa juga mengumpulkan sampah-sampah yang ada di Everest.


“Kita membawa turun 5 ton sampah gunung, termasuk bekas pecahan helikopter, tenda yang rusak, kaleng, dan perlengkapan mendaki gunung,” tandas Dawa. Apa pertama kali mencapai puncak Everest tahun 1990. Dia lahir di distrik Solukhumbhu, lokasi Gunung Everest, tetapi kini tinggal di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat. Dia berharap bisa menarik perhatian internasional terhadap efek perubahan iklim di pegunungan Himalaya.

by :
http://samudro.wordpress.com/2010/04/06/orang-ini-taklukan-mount-everst-19-kali/

Sunday, July 25, 2010

Penyakit turunan

1. Hemofilia

Hemofilia adalah salah satu penyakit turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau 9. Perintah pembekuan darah ini terdapat di kromosom X, sehingga penderita hemofilia kebanyakan adalah kaum laki-laki. Karena itu sebagian besar perempuan sebagai carrier saja. Penyakit ini sulit dicegah karena setiap anak mengandung satu kromosom seks dari ibu dan satu kromosom seks dari ayah, karenanya penyakit ini selalu dimulai sejak anak-anak.


2. Buta warna

Buta warna adalah salah satu masalah penglihatan karena ketidakmampuan melihat perbedaan antara beberapa warna, penyakit ini diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf atau otak akibat bahan kimia tertentu. Mutasi yang menyebabkan buta warna jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.


3. Diabetes melitus

Penyakit diabetes melitus memiliki hubungan yang kuat dengan keturunan. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat insulin dalam tubuh yang tidak bisa bekerja secara optimal. Seseorang yang memiliki antigen leukosit (human leukocyte antigen/HLA) dalam darah yang diperoleh dari orangtuanya akan memiliki kecenderungan kuat untuk mengembangkan diabetes tipe 1.
Sedangkan diabetes tipe 2 juga merupakan penyakit turunan yang akan muncul di generasi berikutnya jika ada masalah lain yang menyertai seperti obesitas, hipertensi atau gaya hidup tak sehat yang mengganggu fungsi sel-sel beta di dalam tubuhnya.


4. Thalasemia

Thalasemia adalah kelainan darah karena hemoglobin darah mudah sekali pecah. Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.


5. Kebotakan

Seperti diketahui bahwa kebotakan disebabkan oleh banyak hal, tapi salah satunya juga bisa akibat faktor keturunan dari orangtuanya. Jika ayahnya mengalami kebotakan, maka setidaknya salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan akibat adanya gen yang diturunkan.
Dr Angela Christiano, profesor dermatologi dan genetika di Columbia University Medical Center berhasil menemukan gen yang menyebabkan rambut menipis dan bahkan bisa terasa efeknya saat masih anak-anak. Diketahui gen APCDD1 yang menyebabkan folikel rambut menyusut sehingga rambut semakin lama semakin menipis dan botak.


6. Alergi

Sebagian besar alergi disebabkan oleh faktor keturunan. Jika orangtua memiliki bakat alergi, maka ada kemungkinan sekitar 70 persen anak akan memiliki alergi juga. Namun jika hanya salah satu orang saja yang alergi, maka faktor risiko ini bisa berkurang sekitar 30 persennya.


7. Albino

Albino adalah salah satu penyakit turunan yang disebabkan anak tersebut mengandung gen albino dari ayah dan ibunya. Kebanyakan orang dengan albino lahir dari orangtua yang memiliki gangguan dalam hal produksi melaninnya, tapi pada orang yang carrier tidak akan menunjukkan tanda-tanda memiliki gen albino. Jika orangtua hanya sebagai carrier atau memiliki satu gen albino, sebaiknya tidak menikah dengan orang yang memiliki albino.


8. Asma

Asma merupakan salah satu penyakit turunan dan diketahui bahwa faktor ibu lebih kuat untuk menurunkan asma pada anak dibandingkan dengan faktor bapak. Asma bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu alergen disekitarnya. Selain itu sekitar 30 persen penyakit asma disebabkan oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada beberapa orang yang asmanya terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang dewasa.

Salah satu cara untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut menurun ke generasi berikutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap sebelum menikah. Karena dari pemeriksaan ini akan diketahui apakah keduanya memiliki gen penyakit yang diturunkan ke anaknya kelak atau tidak sehingga bisa lebih siap menghadapinya.

Beberapa Istilah Dalam Kegiatan Arung Jeram

Atomic Launch
Penurunan sungai dengan cara meluncur dari atas tanah dan langsung
ke air. Dilakukan pada daerah yang miring, dimana perahu, canoe
atau kayak langsung dinaiki saat meluncur tersebut.
Boat Eater
Sebuah Lubang (monster hole) pada jeram, cukup besar untuk
menelan perahu. Disebut juga bus-stopper.
Boil
Putaran atau arus yang sulit diprediksi dan menekan ke permukaan
(seperti air mendidih-bergolak). Biasanya disebabkan oleh bebatuan
yang ada didasar sungai.
Bony
Pengarungan yang memerlukan banyak manuver karena banyaknya
rintangan atau bebatuan.
Boof
Meluncur dengan perahu diatas tempat yang dangkal atau batu.
Boom
Suatu instruksi yang diberikan pemandu saat melewati rintangan atau
jeram berbahaya.
Brace
Teknik mendayung dengan menekan kebawah dan kayuhan menyapu
untuk menyeimbangkan canoe atau kayak yang miring.
Broach
Kejadian dimana canoe atau kayak terjepit antara aliran sungai dan
rintangan (batu/batang pohon).
C.F.S.(Cubic Feet per Second)
Ukuran dari kecepatan sebuah aliran yang memberi nilai pada suatu
sungai. CFS ini akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi air dan
gradien dari sungai. Cubic Feet per Second = 0.028317 Cubic Meter
per Second
Carnage
Istilah umum untuk kondisi dimana perahu terbalik atau seseorang
yang terlempar keluar.
Chicken Line
Tali yang diikatkan pada sisi-sisi perahu sebagai pegangan bagi
penumpang. Sebagai peringatan, Chicken Line ini dapat membuat
tangan dan kaki terperangkap saat perahu terbalik.
Class I-VI
Skala internasional untuk tingkat kesulitan sungai, adalah sistem
klasifikasi untuk menyatakan tingkat kesulitan dari cepatnya
pergerakan air dalam pengarungan. Class I- Tenang dan Sangat
mudah, Class VI-sangat sulit dan tidak bisa diarungi.
Confluence
Pertemuan atau percabangan sungai.
Control Hand
Tangan yang digunakan untuk mengatur keseimbangan, kiri atau
kanan.
Curler
Gelombang besar, biasanya setelah drop dengan puncak yang berbalik
kearah hulu.
Drop
Penamaan untuk penurunan yang tiba-tiba antara bagian atas dan
bawah dari aliran yang deras.
Eddy
Area yang berarus tenang, biasanya berada dibalik atau bagian hilir
dari suatu rintangan yang ada pada arus utama.
Eddy Out
Suatu istilah untuk menggambarkan saat meninggalkan aliran utama
dan memasuki suatu daerah yang berarus tenang (eddy).
Eddy Line
Arus yang berlawanan antara arus dari hulu dan arus yang mengalir ke
hilir pada sungai.
Ender
Permainan manuver yang dilakukan dengan menundukkan hidung
perahu kebawah dan agak dalam serta bagian belakang yang diangkat
keatas. Hasilnya perahu seakan-akan terbang saat melewati jeram.
Sangat Menyenangkan!!
Ferry
Sebuah manuver yang digunakan untuk melintasi sebuah aliran atau
sungai kecil, dengan memanfaatkan kekuatan arus untuk
menggerakkan perahu pada kedua sisi sungai.
Float Bag
Bentuk yang sangat umum dari canoe atau kayak.
Gauge Height
Pengukuran tingkatan air pada satu atau lebih lokasi.
Grab Loop
Pegangan yang dipasang sepanjang haluan dan buritan dari canoe
atau kayak, berguna sebagai pegangan dan menangkap orang yang terlempar.