Tuesday, October 19, 2010

Indonesia memiliki 4 objek dengan status “World Heritage of Nature”.

Objek-objek tersebut antara lain adalah:

1. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman yang menjadi taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Taman nasional ini terletak di bagian paling barat dari Pulau Jawa. Taman yang juga meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang ini memiliki luas sekitar 1.206 km2, di mana 443 km2 di antaranya adalah laut. Sebenarnya, pada awalnya, taman ini merupakan daerah pertanian sampai akhirnya menjadi hancur lebur dan habis penduduknya akibat letusan Gunung Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883. Kejadian tersebut menyebabkan kawasan ini kembali menjadi hutan.

badakjawa.jpg

2. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Taman yang terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores ini terdiri atas tiga pulau besar, yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya. Taman ini didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi komodo serta habitatnya. Selain komodo, di taman nasional ini juga terdapat sekitar 277 spesies hewan lainnya yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia. Selain itu, terdapat pula sekitar 253 spesies terumbu karang di perairannya yang terkenal juga sebagai salah satu titik terbaik di dunia untuk menyelam. Kini, taman nasional ini juga masuk menjadi salah satu dari nominasi 7 keajaiban dunia.

komodo_dragon_komodo_island_indonesia-300x225.jpg

3. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz, Papua Barat diakui oleh UNESCO pada tahun 1999. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km2, taman nasional ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman ini memiliki keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di taman ini berjumlah sekitar 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini yakni dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx). Satwa mamalia yang tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

lorentz.jpg

4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)
Warisan hutan hujan tropis Sumatera yang meliputi tiga taman nasional tersebut mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 2004.
 Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sendiri merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. TNGL ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pengunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis. Di kawasan TNGL ini, terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Sedangkan, taman nasional Kerinci Seblat merupakan taman nasional yang terbesar di Sumatera. Taman ini membentang ke empat provinsi, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Taman ini terdiri dari Pegunungan Bukit Barisan yang merupakan wilayah dataran tertinggi di Sumatera, mata air-mata air panas, sungai-sungai beraliran deras, gua-gua, air terjun-air terjun dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, Gunung Tujuh. Taman nasional ini juga memiliki beragam flora dan fauna. Sekitar 4.000 spesies tumbuhan tumbuh di wilayah taman nasional termasuk bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi, dan bunga tertinggi di dunia, Titan Arum. Fauna di wilayah taman nasional terdiri antara lain Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Gajah Sumatra, Macan Dahan, Tapir Melayu, Beruang Madu dan sekitar 370 spesies burung.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan termasuk dalam administrasi wilaya Lampung Barat dan wilayah Tanggamus, di mana keduanya adalah bagian dari Provinsi Lampung. Taman ini sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayati dan merupakan tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia: gajah Sumatera (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini), badak Sumatera (populasi global keseluruhan: 300 individu dan semakin berkurang drastis jumlahnya) dan harimau Sumatera (populasi global keseluruhan sekitar 400 individu). Taman ini masuk juga dalam Global 200 Ecoregions, yaitu peringkat habitat darat, air tawar dan laut di bumi yang paling mencolok dari sudut pandang biologi yang dibuat oleh WWF. Taman ini disorot sebagai daerah prioritas untuk pelestarian badak Sumatera melalui program Asian Rhino and Elephant Action Strategy (AREAS) dari WWF. Selain itu, IUCN, WCS dan WWF telah mengidentifikasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Unit Pelestarian Macan (Wikramanayake, dkk., 1997), daerah hutan yang paling penting untuk pelestarian harimau di dunia. Terakhir, pada tahun 2002, UNESCO telah memilih daerah ini untuk diusulkan sebagai World Heritage Cluster Mountainous Area beserta Taman Nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat

sumatra_0164.jpg   rafflesiaarnflw1.jpg

Minum Kopi Atasi Penyakit Kronis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Hasil penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi kopi efektif mengatasi berbagai penyakit kronis. Namun untuk mencapai manfaat yang dimaksud, konsumsi kopi tidak boleh sembarangan dan harus berkualitas baik dan asli.
Surip Mawardi, peneliti kopi dan kakao Indonesia di sela-sela Konferensi Internasional Ilmu Pengetahuan Kopi 2010 di Nusa Dua Bali menyatakan, berdasarkan hasil penelitian terbaru, kopi bisa mengatasi berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker usus bahkan jantung koroner.
Dari hasil penelitian terbaru itu, lanjutnya, terungkap juga bahwa minum kopi seumur hidup memberikan efek yang menetralkan kesehatan jantung bagi peminumnya.
“Hal itu berdasarkan data metaanalisa terbaru terhadap 21 penelitian kohort prospektif yang dilakukan dari 1996 sampai 2008 dengan total kasus sebanyak 15.559 dengan melibatkan 407.806 sukarelawan untuk objek penelitian,” ujarnya menjelaskan.
Dikatakan, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat konsumsi minum kopi tidak mengubah risiko perkembangan penyakit jantung koroner. “Bahkan dengan mengkonsumsi kopi kurang dari dua cangkir per hari bisa mengurangi derita penyakit jantung koroner,” terangnya.
Hasil penelitian tersebut, kata Surip, bisa mementahkan dugaan yang selama ini menilai bahwa minum kopi merusak kesehatan, terutama sistim jantung dan kardiovaskular.
Di sisi lain, Surip mengatakan, pendekatan penelitian yang umum dilakukan oleh para peneliti adalah mempelajari pengaruh suatu komponen tunggal dalam kopi terhadap kesehatan peminumnya. Kemudian mereka menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dengan menggunakan senyawa tunggal tersebut.
Perlu diketahui, lanjutnya, kopi merupakan minuman mengandung senyawa yang sangat kompleks, terdiri lebih dari 800 komponen yang berbeda dan saling berinteraksi dalam jenis senyawa yang berdiri sendiri.
“Saat ini, banyak bukti medis dan ilmiah yang mendukung kesimpulan bahwa minum kopi dengan porsi normal antara dua sampai empat cangkir per hari dengan kandungan kafein sampai dengan 100 miligram per cangkir, merupakan bagian dari pola makan yang berimbang,” katanya.
Ia menambahkan, dengan mengkonsumsi kopi dalam takaran itu, tergolong aman dan tidak memberikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan manusia.   

sumber : http://kesehatan.myhendra.web.id/2010/10/minum-kopi-atasi-penyakit-kronis.html

Thursday, October 7, 2010

“The seven summits of Indonesia”

Berdasarkan atas tujuh pulau yang terbesar di Idonesia, maka tujuh puncak tertinggi di tujuh pulau/kepulauan utama di Indonesia (The Seven Summits of Indonesia) adalah:
Gn. Kerinci 
Puncak tertinggi di Pulau Sumatera
Puncak Gunung tertinggi dipulau ini di pegang oleh Gunung Kerinci dengan ketinggian puncaknya 3.800 m dari permukaan laut. Gunung ini Berada di perbatasan propinsi Sumatera Barat dan Jambi pada lintang 10°45,50′ LS dan 1010°160′ BT. Gunung ini juga berada di bawah naungan administrasi dari Taman Nasional Kerinci Seblat. Gunung kerinci merupakan gunung berapi yang tergolong aktif. Gunung ini bisa didaki dari rute normal pendakiannya didesa Kersik Tuo.
Gn. Semeru 
Puncak tertinggi di Pulau Jawa
Dipulau ini banyak sekali terdapat gunung-gunung yang dengan ketiggian diatas 3.000 m, dan gunung yang tertinggi di pulau ini adalah Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 m dari permukaan laut. Posisi gunung ini berada di propinsi Jawa Timur diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT. Semeru adalah salah satu gunung berapi yang teraktif di Indonesia, setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam bercampur pasir dan batu-batu kecil. Gunung ini berada dibawah pengawasan administrasi dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Rute pendakian normal gunung ini dimulai dari Desa Ranupane.
Gn. Rinjani 
Puncak tertinggi diKepulauan Bali/Lombok/Sumbawa/Flores
Dikelompok kepulauan utama ini puncak gunung tertingginya adalah Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 m dari permukaan laut. Rinjani juga merupakan gunung berapi yang masih aktif dan secara periodik memperlihatakan keaktifan dari kepundan anak gunung barunya yang muncul dari tengah danau kaldera yang terkenal dari gunung ini yaitu Danau Segara Anak. Gunung ini berada di pulau Lombok propinsi Nusa Tenggara Barat pada posisi lintang 8º25′ LS dan 116º28′ BT. Secara administrasi gunung ini berada dibawah naungan Taman Nasional Gunung Rinjani. Rute normal pendakian ke puncak gunung ini ada dua yaitu dari Desa Sembalun dan Desa Senaru.
Gn. Bukit raya 
Puncak tertinggi di Pulau Kalimantan
Dipulau ini sebenarnya puncak gunung tertingginya adalah gunung Kinabalu, akan tetapi gunung tersebut berada dibawah kedaulatan negara jiran Malaysia sehingga tidak bisa dimasukan kedalam kelompok “The Seven Summits of Indonesia”. Oleh karena itu maka puncak gunung tertingginya dipengang oleh Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 m dari permukaan laut, gunung ini berada di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah pada posisi 112º 07′ – 112º 56′ BT dan 00º 24′ – 00º 59′ LS. Gunung ini bukan gunung berapi, dan berada dibawah pengawasan Taman Nasional Bukit Baka – Bukit Raya. Rute normal pendakian gunung ini berawal dari Nanga Popai, akses ke Nanga Popai ini bisa dilakukan dari Pontianak.
Gn Latimojong 
Puncak tertinggi di Pulau Sulawesi
Puncak gunung tertinggi di pulau ini dipegang oleh pegunungan Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.430 m dari permukaan laut. Pegunungan Latimojong ini berada di kabupaten Enrekang propinsi Sulawesi Selatan, pada koordinat 120°01’30″ BT – 03°23’01″ LS serta bukan merupakan gunung berapi. Akses rute normal pendakiannya berawal dari desa Karangaan
Gunung Binaiya 
Puncak tertinggi di Kepulauan Maluku
Kepulauan Maluku juga dikelompokan sebagai satu kepulauan utama, puncak gunung tertinggi di kepulauan ini adalah puncak Gunung Binaiya dengan ketinggian 3.027 m dari permukaan laut.dan terletak di propinsi Maluku, tepatnya di pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah pada posisi geografis 3° 10′ LS dan 129° 28′ BT. Gunung ini juga bukan gunung berapi. Akses rute normal pendakian kepuncaknya bisa dimulai dari desa Kanike.
Gn. Carstenzs 
Puncak tertinggi di Pulau Irian
Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut, puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari desa Ilaga.
Rekor dalam
The seven Summit of Indonesia
Seperti halnya seven summits dunia, banyak pendaki yang telah membukukan rekornya untuk tingkat dunia. The Seven Summits of Indonesia juga memiliki peluang untuk para pendaki membuat rekor-rekornya, dan sudah pasti rekor ini hanya untuk tingkat Indonesia. Rekor yang bisa dibuat didalam konsep “The Seven Summit of Indonesia” adalah sbb:
1-Rekor Tim pertama yang mencapai ke tujuh puncak tersebut.
2-Rekor individu pertama yang mencapai ke tujuh puncak tersebut
3-Rekor secara gender yang pertama mencapai ke tujuh puncak tersebut
4-Rekor secara umur yang pertama mencapai ke tujuh puncak tersebut
5-Rekor secara waktu kecepatan mencapai ke tujuh puncak tersebut.
Keterangan logo dari Konsep “The Seven Summits of Indonesia”
Bentuk
Ada tujuh setitiga yang diletakan secara berdempet yang melambangkan ke tujuh puncak tersebut. Dan didasar ada garis tebal hijau yang melambangkan hutan lebat yang ada di gunung-gunung tersebut.
Warna
Ada empat warna yang mewakili arti sebagai berikut;
Warna Hitam: Gunung tidak aktif atau bukan gunung berapi, yang mewakili Gunung Bukit Raya, Gunung Latimojong dan Gunung Binaiya
Warna Merah: Gunung yang aktif atau gunung berapi, yang mewakili Gunung Kerinci, Gunung Semeru dan Gunung Rinjani.
Warna abu-abu muda: Gunung karang (limestone), yang mewakili Gunung Cartenzs.
Warna Hijau: Hamparan hutan yang subur yang merupakan bagian dari gunung-gunung tersebut.
Posisi/tata letak
Penempatannya disesuaikan dengan tingkat kelompok menurut ketinggian gunung tersebut dalam konsep “The Seven Summits of Indonesia” ini saya kelompokan menjadi sbb:
Bagian atas yang mewakili puncak paling tertinggi dan hanya ada satu yaitu Puncak Carstenzs Pyramid 4.884 m
Bagian Tengah yang mewakili tiga puncak gunung berapi aktif yaitu Gunung Kerinci 3.800 m, Gunung Rinjani 3.726 m, dan Gunung Semeru 3.000 m.
Bagian bawah yang mewakili tiga puncak gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Bukit Raya 2.278 m, Gunung Latimojong 3.430 m, dan Gunung Binaiya 3.027 m.
Bagian paling bawah berwarna hijau, adalah perlambang hutan lebat yang ada di kaki gunung-gunung tersebut.
Logo ini bisa dipakai siapa saja dalam proyek seven summit Indonesia mereka, dan jika memilih tidak memakainya juga tidak mengapa, tidak ada paksaan dalam penggunaannya.
Demikian konsep :The Seven Summits of Indonesia ini saya kenalkan dengan harapan gairah para pendaki gunung Indonesia bisa lebih bersemangat untuk menjamah ketujuh puncak tersebut dan menciptakan record domestic untuk bidang mountaineering di Indonesia.