1. Hemofilia
Hemofilia adalah salah satu penyakit turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau 9. Perintah pembekuan darah ini terdapat di kromosom X, sehingga penderita hemofilia kebanyakan adalah kaum laki-laki. Karena itu sebagian besar perempuan sebagai carrier saja. Penyakit ini sulit dicegah karena setiap anak mengandung satu kromosom seks dari ibu dan satu kromosom seks dari ayah, karenanya penyakit ini selalu dimulai sejak anak-anak.
2. Buta warna
Buta warna adalah salah satu masalah penglihatan karena ketidakmampuan melihat perbedaan antara beberapa warna, penyakit ini diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf atau otak akibat bahan kimia tertentu. Mutasi yang menyebabkan buta warna jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.
3. Diabetes melitus
Penyakit diabetes melitus memiliki hubungan yang kuat dengan keturunan. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat insulin dalam tubuh yang tidak bisa bekerja secara optimal. Seseorang yang memiliki antigen leukosit (human leukocyte antigen/HLA) dalam darah yang diperoleh dari orangtuanya akan memiliki kecenderungan kuat untuk mengembangkan diabetes tipe 1.
Sedangkan diabetes tipe 2 juga merupakan penyakit turunan yang akan muncul di generasi berikutnya jika ada masalah lain yang menyertai seperti obesitas, hipertensi atau gaya hidup tak sehat yang mengganggu fungsi sel-sel beta di dalam tubuhnya.
4. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah karena hemoglobin darah mudah sekali pecah. Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.
5. Kebotakan
Seperti diketahui bahwa kebotakan disebabkan oleh banyak hal, tapi salah satunya juga bisa akibat faktor keturunan dari orangtuanya. Jika ayahnya mengalami kebotakan, maka setidaknya salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan akibat adanya gen yang diturunkan.
Dr Angela Christiano, profesor dermatologi dan genetika di Columbia University Medical Center berhasil menemukan gen yang menyebabkan rambut menipis dan bahkan bisa terasa efeknya saat masih anak-anak. Diketahui gen APCDD1 yang menyebabkan folikel rambut menyusut sehingga rambut semakin lama semakin menipis dan botak.
6. Alergi
Sebagian besar alergi disebabkan oleh faktor keturunan. Jika orangtua memiliki bakat alergi, maka ada kemungkinan sekitar 70 persen anak akan memiliki alergi juga. Namun jika hanya salah satu orang saja yang alergi, maka faktor risiko ini bisa berkurang sekitar 30 persennya.
7. Albino
Albino adalah salah satu penyakit turunan yang disebabkan anak tersebut mengandung gen albino dari ayah dan ibunya. Kebanyakan orang dengan albino lahir dari orangtua yang memiliki gangguan dalam hal produksi melaninnya, tapi pada orang yang carrier tidak akan menunjukkan tanda-tanda memiliki gen albino. Jika orangtua hanya sebagai carrier atau memiliki satu gen albino, sebaiknya tidak menikah dengan orang yang memiliki albino.
8. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit turunan dan diketahui bahwa faktor ibu lebih kuat untuk menurunkan asma pada anak dibandingkan dengan faktor bapak. Asma bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu alergen disekitarnya. Selain itu sekitar 30 persen penyakit asma disebabkan oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada beberapa orang yang asmanya terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang dewasa.
Salah satu cara untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut menurun ke generasi berikutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap sebelum menikah. Karena dari pemeriksaan ini akan diketahui apakah keduanya memiliki gen penyakit yang diturunkan ke anaknya kelak atau tidak sehingga bisa lebih siap menghadapinya.
Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Sunday, July 25, 2010
Saturday, July 10, 2010
Mengatasi Mabok Gunung
1/ Menghindari Faktor Pemicu
Hal pertama yang perlu diupayakan adalah menjauhkan diri dari
faktor-faktor pemicu. Meskipun tidak selalu berhubungan langsung,
hal-hal berikut ditengarai sering memicu dan memperburuk mabuk gunung.
· Menambah ketinggian terlalu cepat
· Aktivitas fisik yang berlebihan (overexertion)
· Kedinginan (hypothermia)
· Hidrasi tidak cukup, dan
· Konsumsi alkohol atau sedatives lain.
2/ Aklimatisasi
Seperti telah diketahui, penyebab mabuk gunung adalah tidak mampunya
tubuh menerima kondisi di ketinggian. Ketidakmampuan itu terjadi kalau
penambahan elevasi terjadi pada waktu yang terlalu singkat—lebih
singkat dari waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk menyesuaikan diri.
Sebenarnya, tubuh kita bisa beradaptasi, tetapi hal itu harus
dilakukan secara bertahap. Usaha ini disebut aklimatisasi.
Rumus aklimatisasi pendaki adalah climb high sleep low (CHSL)—naik ke
ketinggian tertentu, kemudian turun untuk tidur / beristirahat pada
ketinggian di bawahnya. Misalnya direncanakan untuk ngekem pada
ketinggian 3.600 mdpl, naiklah dulu ke 4.000 mdpl. Untuk pendakian
gunung yang elevasinya > 3.600 mdpl, aklimatisasi dengan rumus ini
mutlak diperlukan. Itulah sebabnya pendakian Everest bisa makan waktu
lebih dari sebulan karena pendaki naik-turun berkali-kali sebelum
melakukan summit attack. Gunung-gunung kita yang rata-rata 3.000an
mdpl, untuk kebanyakan pendaki bisa disikat langsung.
Selain itu, setelah melewati batas 3.000 mdpl, penambahan elevasi
harus dibatasi maksimum 300 mt per hari. Selain Jayawijaya, ada empat
gunung di Indonesia yang menurut hemat saya harus memperhatikan kaidah
ini, yaitu Kerinci, Rinjani, Semeru, dan Slamet karena ketinggiannya
melebihi 3.300 mdpl. Untuk kelima gunung ini, idealnya summit attack
dilakukan dari ketinggian yang berjarak kurang dari 300 mtr vertikal
dari puncak.
Dua puluh empat jam pertama berada di daerah yang tinggi, misalnya di
desa terakhir (base camp) batasi aktivitas fisik. Meskipun demikian,
pada siang hari, aktivitas ringan lebih baik dari pada tidur agar
respirasi melakukan penyesuaian.
3/ Nutrisi dan Hidrasi
Hidrasi sangat penting. Eksersi membuang cairan dalam tubuh, dan itu
perlu diganti. Indikasi kecukupan hidrasi adalah banyak dan beningnya
urine. Bila kencing sedikit, pekat, dan berwarna, berarti Anda kurang
minum.
Makanan tinggi karbohidrat harus menjadi menu utama pendaki. Alasannya
adalah bahwa 70% kalori dihasilkan oleh karbohidtat.
4/ Mengenal Diri Sendiri
Yang tidak kalah penting dari semua saran di atas adalah mengenali
diri sendiri. Anda harus paham betul bagaimana tubuh Anda bereaksi
terhadap kondisi di ketinggian karena tidak ada ciri-ciri pembeda
khusus antara yang rentan dengan yang tahan. Sungguh bijaksana bila
Anda mau belajar merasakan dan mengenali setiap gejala yang terasa.
Misalnya, membedakan antara sakit kepala yang terjadi karena eksersi
berlebihan (seperti bila Anda selesai berlari sprint) dengan
nyut-nyutan gejala mabuk gunung.
Angka-angka dalam tulisan ini harus dianggap hanya sebagai patokan
umum yang tidak absolut. Untuk masing-masing individu, pada prakteknya
bergeser naik atau turun dari angka-angka itu. Pada akhirnya, mabuk
gunung bersifat sangat personal.
Golden rule di ketinggian: bila Anda mengalami tidak enak badan,
pusing atau pening tetapi tidak tahu sebabnya secara pasti, Anda harus
menyimpulkan bahwa Anda menderita mabuk gunung!
5/ Mengenal Teman Satu Tim
Teman sependakian Anda belum tentu mengetahui seluk-beluk mabuk
gunung. Belum tentu pula mereka cukup mengenal daya adaptasi diri
sendiri terhadap ketinggian. Kalau demikian keadaannya, Anda yang
perlu menajamkan pandangan untuk mengamati kondisi mereka. Dari
pengalaman saya, gejala awal mabuk yang paling mudah diamati dari luar
adalah kondisi fisik dan tingkah-laku.
Bila ada teman yang mengalami kelelahan berlebihan, amati terus
keadaannya. Kalau ada yang begini, biasanya saya menguji kondisinya
dengan menyodorkan makanan kecil. Kalau dia menolak, cobalah makanan
lain. Kalau semua ditolak, waspada!
Ciri lain yang sering mencolok adalah social withdrawal. Kalau ada
teman yang berubah perangainya menjadi lebih pendiam, ogah ngobrol,
kehilangan canda, dan lebih suka menyendiri, Anda harus mulai curiga.
Berikutnya, ujilah juga dengan makanan.
Pendeknya, bila pendaki masih rakus dan doyan ini-itu, berarti sehat!
PENANGANAN MABUK GUNUNG
1/ Stop
Kalau gejala AMS mulai terasa, STOP! Jangan ngotot! Pergerakan naik
harus dihentikan sampai gejala hilang. Berikan waktu yang cukup untuk
tubuh melakukan adaptasi. Bila tidak ada tanda-tanda membaik,
segeralah mengurangi ketinggian paling tidak 300 mtr vertikal. Bila
tidak membaik juga, urungkan niat mendaki. Turunlah sesegera mungkin!
2/ Mandiri
Mendaki berombongan, biasanya lebih merepotkan bila Anda mengalami
mabuk gunung. Naik salah, berhenti sendirian pun salah. Bagaimanapun,
kalau memang harus, ditinggal sendirian di tengah hutan jauh lebih
baik. Pemaksaan diri mengikuti rombongan bergerak naik justru
memperbesar risiko dimakan setan. Awas, setan HAPE dan setan HACE
menunggu!!! Dalam situasi darurat, beranikan diri untuk mengambil
keputusan dan bertindak sendiri.
Studi menunjukkan bahwa kematian oleh mabuk gunung, terjadi lebih
banyak pada pendaki yang berkelompok dari pada solo. (Shlim DR,
Houston R., Helicopter Rescues and Deaths Among Trekkers in Nepal).
3/ Berkorban
Untuk pendaki yang sehat, selayaknya bersedia mengorbankan
kepentingannya mencapai puncak bila ada teman setim yang mabuk gunung.
Temani si pemabuk sampai bisa dibawa naik, atau bawalah turun kalau
perlu. Percayalah, pengorbanan Anda bisa berarti menyelamatkan nyawa.
4/ Cara Istirahat
Istirahat untuk pemabuk gunung harus diusahakan dalam keadaan sehangat
dan senyaman mungkin. Pemakaian tenaga harus diminimumkan, meskipun
pada perjalanan turun.
5/ Yang Harus Dihindari
Rokok, alkohol, dan depresan lain termasuk obat penenang dan obat
tidur harus dijauhi. Depresan akan menurunkan respirasi pada saat
tidur, sehingga memperburuk gejala mabuk gunung.
6/ Turun
Turun adalah resep terbaik untuk yang sudah terkena HACE atau HAPE.
Cara ini relatif mudah dilakukan di gunung-gunung di Indonesia. Jadi,
tidak ada yang perlu ditunggu. Turun! Bila peralatan dan anggota tim
lain mampu, penderita yang sudah parah sebaiknya digotong / digendong
untuk meminimumkan aktivitas fisik.
Kalau karena alasan tertentu turun tidak mungkin, korban memerlukan
bantuan oksigen. Pada kasus-kasus yang lebih berat yang biasanya
terjadi di gunung-gunung extremely high, penderita dimasukkan ke dalam
Gumow Bag (kantong bertekanan portable).
7/ Medikasi
Sebenarnya ada obat-obatan yang bisa membantu penderita mabuk gunung.
Bahkan ada jenis tertentu yang bisa dipakai untuk membantu
aklimatisasi para rescuer karena mereka harus bergerak naik dengan
cepat. Tetapi saya, maaf, tidak berani menulisnya di sini. Saya
khawatir yang saya tulis diambil sebagai resep resmi pendaki gunung,
sementara saya bukan dokter
Hal pertama yang perlu diupayakan adalah menjauhkan diri dari
faktor-faktor pemicu. Meskipun tidak selalu berhubungan langsung,
hal-hal berikut ditengarai sering memicu dan memperburuk mabuk gunung.
· Menambah ketinggian terlalu cepat
· Aktivitas fisik yang berlebihan (overexertion)
· Kedinginan (hypothermia)
· Hidrasi tidak cukup, dan
· Konsumsi alkohol atau sedatives lain.
2/ Aklimatisasi
Seperti telah diketahui, penyebab mabuk gunung adalah tidak mampunya
tubuh menerima kondisi di ketinggian. Ketidakmampuan itu terjadi kalau
penambahan elevasi terjadi pada waktu yang terlalu singkat—lebih
singkat dari waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk menyesuaikan diri.
Sebenarnya, tubuh kita bisa beradaptasi, tetapi hal itu harus
dilakukan secara bertahap. Usaha ini disebut aklimatisasi.
Rumus aklimatisasi pendaki adalah climb high sleep low (CHSL)—naik ke
ketinggian tertentu, kemudian turun untuk tidur / beristirahat pada
ketinggian di bawahnya. Misalnya direncanakan untuk ngekem pada
ketinggian 3.600 mdpl, naiklah dulu ke 4.000 mdpl. Untuk pendakian
gunung yang elevasinya > 3.600 mdpl, aklimatisasi dengan rumus ini
mutlak diperlukan. Itulah sebabnya pendakian Everest bisa makan waktu
lebih dari sebulan karena pendaki naik-turun berkali-kali sebelum
melakukan summit attack. Gunung-gunung kita yang rata-rata 3.000an
mdpl, untuk kebanyakan pendaki bisa disikat langsung.
Selain itu, setelah melewati batas 3.000 mdpl, penambahan elevasi
harus dibatasi maksimum 300 mt per hari. Selain Jayawijaya, ada empat
gunung di Indonesia yang menurut hemat saya harus memperhatikan kaidah
ini, yaitu Kerinci, Rinjani, Semeru, dan Slamet karena ketinggiannya
melebihi 3.300 mdpl. Untuk kelima gunung ini, idealnya summit attack
dilakukan dari ketinggian yang berjarak kurang dari 300 mtr vertikal
dari puncak.
Dua puluh empat jam pertama berada di daerah yang tinggi, misalnya di
desa terakhir (base camp) batasi aktivitas fisik. Meskipun demikian,
pada siang hari, aktivitas ringan lebih baik dari pada tidur agar
respirasi melakukan penyesuaian.
3/ Nutrisi dan Hidrasi
Hidrasi sangat penting. Eksersi membuang cairan dalam tubuh, dan itu
perlu diganti. Indikasi kecukupan hidrasi adalah banyak dan beningnya
urine. Bila kencing sedikit, pekat, dan berwarna, berarti Anda kurang
minum.
Makanan tinggi karbohidrat harus menjadi menu utama pendaki. Alasannya
adalah bahwa 70% kalori dihasilkan oleh karbohidtat.
4/ Mengenal Diri Sendiri
Yang tidak kalah penting dari semua saran di atas adalah mengenali
diri sendiri. Anda harus paham betul bagaimana tubuh Anda bereaksi
terhadap kondisi di ketinggian karena tidak ada ciri-ciri pembeda
khusus antara yang rentan dengan yang tahan. Sungguh bijaksana bila
Anda mau belajar merasakan dan mengenali setiap gejala yang terasa.
Misalnya, membedakan antara sakit kepala yang terjadi karena eksersi
berlebihan (seperti bila Anda selesai berlari sprint) dengan
nyut-nyutan gejala mabuk gunung.
Angka-angka dalam tulisan ini harus dianggap hanya sebagai patokan
umum yang tidak absolut. Untuk masing-masing individu, pada prakteknya
bergeser naik atau turun dari angka-angka itu. Pada akhirnya, mabuk
gunung bersifat sangat personal.
Golden rule di ketinggian: bila Anda mengalami tidak enak badan,
pusing atau pening tetapi tidak tahu sebabnya secara pasti, Anda harus
menyimpulkan bahwa Anda menderita mabuk gunung!
5/ Mengenal Teman Satu Tim
Teman sependakian Anda belum tentu mengetahui seluk-beluk mabuk
gunung. Belum tentu pula mereka cukup mengenal daya adaptasi diri
sendiri terhadap ketinggian. Kalau demikian keadaannya, Anda yang
perlu menajamkan pandangan untuk mengamati kondisi mereka. Dari
pengalaman saya, gejala awal mabuk yang paling mudah diamati dari luar
adalah kondisi fisik dan tingkah-laku.
Bila ada teman yang mengalami kelelahan berlebihan, amati terus
keadaannya. Kalau ada yang begini, biasanya saya menguji kondisinya
dengan menyodorkan makanan kecil. Kalau dia menolak, cobalah makanan
lain. Kalau semua ditolak, waspada!
Ciri lain yang sering mencolok adalah social withdrawal. Kalau ada
teman yang berubah perangainya menjadi lebih pendiam, ogah ngobrol,
kehilangan canda, dan lebih suka menyendiri, Anda harus mulai curiga.
Berikutnya, ujilah juga dengan makanan.
Pendeknya, bila pendaki masih rakus dan doyan ini-itu, berarti sehat!
PENANGANAN MABUK GUNUNG
1/ Stop
Kalau gejala AMS mulai terasa, STOP! Jangan ngotot! Pergerakan naik
harus dihentikan sampai gejala hilang. Berikan waktu yang cukup untuk
tubuh melakukan adaptasi. Bila tidak ada tanda-tanda membaik,
segeralah mengurangi ketinggian paling tidak 300 mtr vertikal. Bila
tidak membaik juga, urungkan niat mendaki. Turunlah sesegera mungkin!
2/ Mandiri
Mendaki berombongan, biasanya lebih merepotkan bila Anda mengalami
mabuk gunung. Naik salah, berhenti sendirian pun salah. Bagaimanapun,
kalau memang harus, ditinggal sendirian di tengah hutan jauh lebih
baik. Pemaksaan diri mengikuti rombongan bergerak naik justru
memperbesar risiko dimakan setan. Awas, setan HAPE dan setan HACE
menunggu!!! Dalam situasi darurat, beranikan diri untuk mengambil
keputusan dan bertindak sendiri.
Studi menunjukkan bahwa kematian oleh mabuk gunung, terjadi lebih
banyak pada pendaki yang berkelompok dari pada solo. (Shlim DR,
Houston R., Helicopter Rescues and Deaths Among Trekkers in Nepal).
3/ Berkorban
Untuk pendaki yang sehat, selayaknya bersedia mengorbankan
kepentingannya mencapai puncak bila ada teman setim yang mabuk gunung.
Temani si pemabuk sampai bisa dibawa naik, atau bawalah turun kalau
perlu. Percayalah, pengorbanan Anda bisa berarti menyelamatkan nyawa.
4/ Cara Istirahat
Istirahat untuk pemabuk gunung harus diusahakan dalam keadaan sehangat
dan senyaman mungkin. Pemakaian tenaga harus diminimumkan, meskipun
pada perjalanan turun.
5/ Yang Harus Dihindari
Rokok, alkohol, dan depresan lain termasuk obat penenang dan obat
tidur harus dijauhi. Depresan akan menurunkan respirasi pada saat
tidur, sehingga memperburuk gejala mabuk gunung.
6/ Turun
Turun adalah resep terbaik untuk yang sudah terkena HACE atau HAPE.
Cara ini relatif mudah dilakukan di gunung-gunung di Indonesia. Jadi,
tidak ada yang perlu ditunggu. Turun! Bila peralatan dan anggota tim
lain mampu, penderita yang sudah parah sebaiknya digotong / digendong
untuk meminimumkan aktivitas fisik.
Kalau karena alasan tertentu turun tidak mungkin, korban memerlukan
bantuan oksigen. Pada kasus-kasus yang lebih berat yang biasanya
terjadi di gunung-gunung extremely high, penderita dimasukkan ke dalam
Gumow Bag (kantong bertekanan portable).
7/ Medikasi
Sebenarnya ada obat-obatan yang bisa membantu penderita mabuk gunung.
Bahkan ada jenis tertentu yang bisa dipakai untuk membantu
aklimatisasi para rescuer karena mereka harus bergerak naik dengan
cepat. Tetapi saya, maaf, tidak berani menulisnya di sini. Saya
khawatir yang saya tulis diambil sebagai resep resmi pendaki gunung,
sementara saya bukan dokter
Thursday, July 1, 2010
Kanker Hati - Ayo Berlatih Stop Begadang
Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT,GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).
Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Spoiler for Kanker Hati:
Penyebab utama kerusakan hati adalah:
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.
Sebab:
Malam hari pk 21.00 – 23.00:
Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Malam hari pk 23.00 - dini hari pk 01.00:
Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas
Dini hari pk 01.00 – 03.00:
Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur
Dini hari pk 03.00 – 05.00:
De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran
Pagi pk 05.00 – 07.00:
De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
Pagi pk 07.00 – 09.00:
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.
Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.
Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!
Emang bener kata Bang Haji Rhoma Irama
"Jangan begadang bila tak ada artinya"
Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Spoiler for Kanker Hati:
Penyebab utama kerusakan hati adalah:
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.
Sebab:
Malam hari pk 21.00 – 23.00:
Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Malam hari pk 23.00 - dini hari pk 01.00:
Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas
Dini hari pk 01.00 – 03.00:
Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur
Dini hari pk 03.00 – 05.00:
De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran
Pagi pk 05.00 – 07.00:
De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
Pagi pk 07.00 – 09.00:
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.
Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.
Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!
Emang bener kata Bang Haji Rhoma Irama
"Jangan begadang bila tak ada artinya"
Wednesday, June 30, 2010
Yang berbahaya dilingkungan Kita .
1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol
Plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.
B.Styrofoam
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol
Plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.
B.Styrofoam
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Tuesday, June 22, 2010
Sunday, June 20, 2010
Tiga cara meningkatkan VO2 max
Ada tiga cara untuk meningkatkan volume maksimal oksigen atau VO2 max pada setiap atlet dari cabang olahraga manapun. Tentu, semakin tinggi VO2 max, atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
Ada langkah awal yang harus menjadi pegangan para pelatih sebelum melaksanakan tiga cara peningkatan VO2 max, yakni pelatih harus mengetahui berapa jarak dan waktu yang dibutuhkan sang atlet untuk mendapat VO2 max sebelum memulai pelaksanaan pemusatan latihan, tutur Paulus Pasurney dari Bidang Litbang KONI Pusat, Rabu (23/8).
Setelah menjalani tes Balke, umpamanya, sang atlet hanya mampu menyelesaikan lari sejauh 3.600 meter untuk waktu 15 menit, itu berarti kecepatan per detik hanya 4 meter.
Guna meningkatkan daya tahannya, harus diberikan latihan aerobik dengan intensitas 85 persen sebagai tahap pertama dalam meningkatkan VO2 max-nya. Artinya, sang atlet harus terus didadar agar mampu melakukan lari dengan kecepatan 85/100 x 4 meter per detik atau 3,6 meter per detik, selama satu jam.
Metode kedua untuk lebih meningkatkan VO2 max itu adalah memberikan latihan kepada atlet dengan intensitas mencapai 95 persen. Ini artinya sang atlet diharuskan mampu berlari dengan kecepatan 3,8 meter per detik selama setengah jam.
Adapun metode terakhir adalah memberikan latihan secara ekstrem kepada atlet dengan intensitas antara 105 persen-125 persen. Tentu ketiga latihan ini harus diberikan secara bertahap sehingga atletnya dapat mengikuti dengan mudah.
Memang, setelah mendapat latihan terakhir ini, atlet akan memiliki stamina yang andal. Dengan begitu, sang atlet akan cepat mengalami pemulihan dari kelelahan yang dialaminya. Tentu, dengan stamina yang istimewa, sang atlet juga akan memiliki daya tahan yang istimewa pula, tutur pelatih senior itu.
Sekalipun memiliki stamina yang istimewa, atlet tetap harus memiliki penguasaan teknik cabangnya dengan baik. Sebab, dengan teknik yang baik, sang atlet akan efisien dalam bertarung. Artinya, sekalipun lawannya memiliki stamina yang istimewa, tetapi teknik pas-pasan, atlet kita yang bakal menang.
Menurut Paulus Pasurney, latihan untuk meningkatkan VO2 max ini harus dilakukan pada seluruh cabang olahraga. Karena semakin cepat tingkat pemulihan diri atlet dari kelelahan yang dialami, berarti atlet kita tetap tampil prima hingga selesai
Sumber : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0608/24/or/2901548.htm
Ada langkah awal yang harus menjadi pegangan para pelatih sebelum melaksanakan tiga cara peningkatan VO2 max, yakni pelatih harus mengetahui berapa jarak dan waktu yang dibutuhkan sang atlet untuk mendapat VO2 max sebelum memulai pelaksanaan pemusatan latihan, tutur Paulus Pasurney dari Bidang Litbang KONI Pusat, Rabu (23/8).
Setelah menjalani tes Balke, umpamanya, sang atlet hanya mampu menyelesaikan lari sejauh 3.600 meter untuk waktu 15 menit, itu berarti kecepatan per detik hanya 4 meter.
Guna meningkatkan daya tahannya, harus diberikan latihan aerobik dengan intensitas 85 persen sebagai tahap pertama dalam meningkatkan VO2 max-nya. Artinya, sang atlet harus terus didadar agar mampu melakukan lari dengan kecepatan 85/100 x 4 meter per detik atau 3,6 meter per detik, selama satu jam.
Metode kedua untuk lebih meningkatkan VO2 max itu adalah memberikan latihan kepada atlet dengan intensitas mencapai 95 persen. Ini artinya sang atlet diharuskan mampu berlari dengan kecepatan 3,8 meter per detik selama setengah jam.
Adapun metode terakhir adalah memberikan latihan secara ekstrem kepada atlet dengan intensitas antara 105 persen-125 persen. Tentu ketiga latihan ini harus diberikan secara bertahap sehingga atletnya dapat mengikuti dengan mudah.
Memang, setelah mendapat latihan terakhir ini, atlet akan memiliki stamina yang andal. Dengan begitu, sang atlet akan cepat mengalami pemulihan dari kelelahan yang dialaminya. Tentu, dengan stamina yang istimewa, sang atlet juga akan memiliki daya tahan yang istimewa pula, tutur pelatih senior itu.
Sekalipun memiliki stamina yang istimewa, atlet tetap harus memiliki penguasaan teknik cabangnya dengan baik. Sebab, dengan teknik yang baik, sang atlet akan efisien dalam bertarung. Artinya, sekalipun lawannya memiliki stamina yang istimewa, tetapi teknik pas-pasan, atlet kita yang bakal menang.
Menurut Paulus Pasurney, latihan untuk meningkatkan VO2 max ini harus dilakukan pada seluruh cabang olahraga. Karena semakin cepat tingkat pemulihan diri atlet dari kelelahan yang dialami, berarti atlet kita tetap tampil prima hingga selesai
Sumber : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0608/24/or/2901548.htm
Baik manakah antara jalan cepat dengan lari
Selama ini olahraga jalan atau lari menjadi sangat populer karena dianggap sebagai olahraga yang paling murah dan tidak memerlukan peralatan khusus. Tapi kemudian olahraga tersebut berkembang menjadi jalan cepat dan lari. Mana yang lebih efektif?
Beberapa penelitian modern telah mengkategorikan berjalan sebagai olahraga yang cocok dilakukan untuk semua kelompok usia, yang tidak memerlukan peralatan dan persyaratan khusus untuk melakukannya.
Namun, sekarang olahraga jalan cepat pun menjadi populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Tapi meskipun olahraga jalan cepat hampir menyerupai lari atau lebih dikenal dengan istilah jogging, keduanya tetaplah berbeda.
Mana yang lebih baik?
Dilansir dari Buzzle, Sabtu (19/6/2010), jalan cepat bekerja lebih baik untuk orang dengan kelebihan berat badan (gemuk atau overweight). Hal ini karena olahraga jalan cepat dapat membantu mengurangi lemak otot di area dekat sendi. Di sisi lain, jogging atau berlari menerapkan banyak tekanan pada lutut, dan untuk jangka panjang tindakan ini sangat tidak efektif untuk orang gemuk.
Selain itu, intensitas jalan cepat yang lebih rendah dari lari, menjadikan jalan cepat sebagai olahraga yang lebih cocok untuk segala usia, terutama orang usia lanjut. Intensitas lari yang lebih cepat juga masih tidak menjadi pilihan bagi orang gemuk dan memiliki kondisi medis seperti sakit punggung ataupenyakit lainnya.
Pembakaran kalori
Menurut ahli kebugaran, jalan cepat sedikit berbeda dari berjalan, karena jalan cepat digunakan untuk mengembangkan kecepatan atlet. Meskipun tidak perlu berlari, orang harus memastikan kecepatan tertentu yang merupakan faktor yang sangat penting pada olahraga jalan cepat. Kecepatan sekitar 4,5 km/jam dapat cukup membantu untuk membakar kalori.
Jumlah kalori yang terbakar pada saat lari hampir sama dengan jalan cepat. Meskipun jalan cepat menggunakan lebih sedikit usaha atau daya tubuh ketimbang lari, tapi jumlah kalori yang dibakar tetap sama. Jadi pada dasarnya, jalan cepat lebih efektif ketimbang lari.
Tapi faktanya, orang memang lebih memilih olahraga yang membuatnya nyaman, entah jalan cepat, lari, atau olahraga lainnya. Dan pada intinya, olahraga baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Namun, sekarang olahraga jalan cepat pun menjadi populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Tapi meskipun olahraga jalan cepat hampir menyerupai lari atau lebih dikenal dengan istilah jogging, keduanya tetaplah berbeda.
Mana yang lebih baik?
Dilansir dari Buzzle, Sabtu (19/6/2010), jalan cepat bekerja lebih baik untuk orang dengan kelebihan berat badan (gemuk atau overweight). Hal ini karena olahraga jalan cepat dapat membantu mengurangi lemak otot di area dekat sendi. Di sisi lain, jogging atau berlari menerapkan banyak tekanan pada lutut, dan untuk jangka panjang tindakan ini sangat tidak efektif untuk orang gemuk.
Selain itu, intensitas jalan cepat yang lebih rendah dari lari, menjadikan jalan cepat sebagai olahraga yang lebih cocok untuk segala usia, terutama orang usia lanjut. Intensitas lari yang lebih cepat juga masih tidak menjadi pilihan bagi orang gemuk dan memiliki kondisi medis seperti sakit punggung ataupenyakit lainnya.
Pembakaran kalori
Menurut ahli kebugaran, jalan cepat sedikit berbeda dari berjalan, karena jalan cepat digunakan untuk mengembangkan kecepatan atlet. Meskipun tidak perlu berlari, orang harus memastikan kecepatan tertentu yang merupakan faktor yang sangat penting pada olahraga jalan cepat. Kecepatan sekitar 4,5 km/jam dapat cukup membantu untuk membakar kalori.
Jumlah kalori yang terbakar pada saat lari hampir sama dengan jalan cepat. Meskipun jalan cepat menggunakan lebih sedikit usaha atau daya tubuh ketimbang lari, tapi jumlah kalori yang dibakar tetap sama. Jadi pada dasarnya, jalan cepat lebih efektif ketimbang lari.
Tapi faktanya, orang memang lebih memilih olahraga yang membuatnya nyaman, entah jalan cepat, lari, atau olahraga lainnya. Dan pada intinya, olahraga baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sumber: detikHealth.com
Saturday, June 19, 2010
Psikopatologi Insomnia
Dr. Satya Joewana
Psikiater, Rumah Sakit Ketergantungan Obat , Jakarta
PENDAHULUAN
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang paling sering dijumpai baik pada pasien dengan maupun tanpa gangguan psikiatrik. Menurut penelitian di luar negeri, 70% pasien psikiatrik yang dirawat di rumah sakit menderita insomnia. Di Inggris, 15% pasien yang mengunjungi dokter keluarga menderita insomnia. Prevalensi insomnia meningkat dengan bertambahnya usia. Insomnia lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria.
DEFINISI
Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat tidur seperti yang ia harapkan, atau suatu ketidak mampuan yang patologik untuk tidur.
Terdapat tiga tipe insomnia:
1. Tidak dapat atau sulit masuk tidur (insomnia inisial) :
Keadaan ini sering dijumpai pada ansietas pasien muda, ber-langsung 1 - 3 jam dan kemudian karena kelelahan ía tertidurjuga.
2. Terbangun tengah malam beberapa kali: pasien ini dapat masuk tidur dengan mudah tetapi setelah 2-3 jam terbangun lagi, dan ini terulang beberapa kali dalam satu malam.
3. Terbangun pada waktu pagi yang sangat dini (insomniaterminal): pasien ini dapat tidur dengan mudah dan tidur dengancukup nyenyak, tetapi pagi buta sudah terbangun lalu tidak dapat tidur lagi. Keadaan ini sering dijumpai pada keadaan depresi.
EPIDEMIOLOGI
Mc Ghie dan Russell meneliti 2500 orang di Skotlandia yangmeliputi berbagai golongan, tingkat usia dan tingkat sosial.Mereka mendapatkan bahwa orang yang merasa tergolongbertemperamen nervous (gugup) juga merasa kurang tidur.Penelitian di berbagai negara menunjukkan hasil bahwa wanita lebih sering mengalami insomnia daripada pria (2 : 1). Di Skotlandia, 45% dari wanita yang berusia lebih dari 75 tahunmempunyai kebiasaan makan obat tidur secara teratur. PenelitianMc Ghie dan Russell tersebut di atas terhadap 400 orang berusia15 - 24 tahun, 5% diantaranya mengalami insomnia. Padapenelitian di Jakarta tahun 1988 terhadap 2500 siswa SLTPNegeri, sekitar 31% mengaku sering susah tidur.
SEBAB-SEBAB INSOMNIA
Tidak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisipsikopatologik. Insomnia dapat pula disebabkan karena kondisiatau penyakit fisik dan karena faktor ekstrinsik seperti suara ataubunyi, suhu udara, tinggi suatu daerah, penggunaan bahan-bahanyang mengandung stimulansia susunan saraf pusat.
1. Suara atau bunyi: biasanya orang dapat menyesuaikan dengansuara atau bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya. Yangpenting sering bukan intensitasnya tetapi makna dan suara itu.Misalnya seorang yang takut diserang atau dirampok, pada malam hari ia terbangun berkali-kali hanya karena suara yang halus sekalipun. Bila intensitas rangsang cukup tinggi maka Arousal Promoting System akan membangunkan kita.
2. Suhu udara : kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang menyenangkan bagi dirinya. Bila suhu udara rendah ia memakai selimut, bila suhu tinggi ia memakai pakaian tipis. Insomnia sering dijumpai di daerah tropik.
3. Tinggi suatu daerah: Insomnia merupakan gejala yang seringdijumpai pada mountain sickness, terjadi pada pendaki gunungyang lebih dan 3500 meter di atas permukaan laut. Hipoksiahipobanik dapat mempengaruhi Sleep Promoting System secaralangsung. Demikian juga nafas yang lebih cepat merupakantambahan rangsang terhadap Arousal Promoting System.
4. Penggunaan bahan-bahan yang mengandung stimulansia
susunan saraf pusat : Insomnia dapat terjadi karena penggunaanbahan-bahan seperti kopi yang mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat-obat pengurus badan yangmengandung amfetamin atau yang sejenis.
5. Penyakit jasmani tertentu: misalnya arteriosklerosis, tumorotak, demensia presenil, tirotoksikosis, Sindrom Cushing, demam, kehamilan normal trimester ketiga, rasa nyeri, diabetes melitus, ulkus duodeni, artritis reumatika, cacing keremi pada anak, tuberkulosis paru yang berat, penyakit jantung koroner
tertentu.
6. Penyakit psikiatrik : beberapa penyakit psikiatrik ditandaiantara lain dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik, beberapa gangguan kepribadian, gangguan stres pasca-trauma dan lain-lain.
PSIKOPATOLOGI INSOMNIA
1. Depresi Berat (Psikosa Depresi): Seringkali ditandai denganadanya insomnia walau ada pula kasus depresi berat yang ditandai dengan hipersomnia, di samping gejala-gejala lain seperti afek yang disforik, hilangnya minat atau rasa senang, perasaan sedih, murung, putus asa, rasa rendah diri, anoreksia, berat badan turun, gerakan serba lambat, kurang bisa konsentrasi, pikiran tentang mati atau bunuh diri.
2. Episode Manik (Psikosa Manik): Ditandai antara lain denganadanya afek yang meningkat, peningkatan aktivitas dalampekerjaan, hubungan sosial maupun seksual, banyak bicara, pikiran terbang (flight of ideas), grandiositas dan insomnia karena kebutuhan tidurnya berkurang.
3. Gangguan Skizofrenik (Skizofrenia): Tidak semua penderitagangguan skizofrenik mengalami insomnia. Pada tipe furor katatonik, gangguan skizofreniform (episode skizofrenik akut) atau pada skizofrenika tipe paranoid dengan waham kejar dan halusinasi berupa kejaran dapat terjadi insomnia.
4. Gangguan Cemas Menyeluruh (Neurosa Ansietas): Ditandaidengan ketegangan motorik sehingga tampak gemetar, nyeri otot, lelah, tak dapat santai, hiperaktivitas saraf otonom berupa banyak berkeringat, berdebar-debar, rasa dingin. tangan yang lembab, mulut kering, pusing, rasa kuatir berlebihan, sukar konsentrasi dan insomnia.
5. Gangguan Distimik (Neurosa Depresi): Sering ditandai dengan adanya insomnia atau sebaliknya yaitu hipersomnia, disamping gejala depresi lainnya walaupun tidak seberat padaDepresi Berat. Tidak ada ciri-ciri psikotik.
6. Gangguan Kepribadian Sikiotimik (Afektif): Baik pada periode depresif maupun periode hipomanik dapat dijumpai adanya insomnia, walaupun pada periode depresif dapat pula terjadi hipersomnia.
7. Gangguan Stres Pasca-trauma: Sesudah mengalami suatutrauma psikologik yang pada umumnya berada di luar batas batas pengalaman manusia yang lazim terjadi, seringkali di jumpai penumpulan reaksi terhadap dunia luar, pengurangan hubungan dengan dunia luar, disertai gambaran penyerta berupa depresi dengan insomnia, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, emosi labil dan nyeri kepala.
8. Gangguan Penyesuaian: Sering diwarnai afek depresi atau afek cemas misalnya pada culture shock.
9. Delirium: Pada delirium kadang-kadang dijumpai gangguansiklus tidur-bangun, berfluktuasi dan biasanya berlangsung untukwaktu yang singkat saja, dapat berupa insomnia atau hipersomniaatau berfluktuasi di antara keduanya.
10. Sindroma Putus Zat: Insomnia sering kali merupakan gejalayang cukup menonjol pada sindroma putus zat misalnya padasindroma putus opioida, sindroma putus alkohol. dan sindromaputus sedativa-hipnotika.
11. Intoksikasi Zat: Pada penyalahgunaan zat sering tenjadi keadaan intoksikasi yang ditandai antara lain dengan insomnia,misalnya pada intoksikasi kokain, amfetamin, dan PCP.
12. Sindroma Postkontusio : Sesudah mengalami kontusio.orang sering mengalami insomnia di samping nyeri kepala pusing dan perasaan lelah.
13. Faktor psikik yang mempengaruhi kondisi fisik :Misalnya nyeri psikogenik, poliuria psikogen, pruritus psikogenik.
14. Mimpi buruk.
15. Mendengkur.
RINGKASAN
Telah diuraikan bahwa insomnia dapat merupakan gejala dari berbagai kondisi psikopatologik, namun tidak boleh dilupakansebab-sebab lain seperti penyakit jasmani dan faktor ekstrinsik seperti suara, suhu udara dan ketinggian suatu daerah.
Wednesday, January 27, 2010
CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR)
Apa yang harus kita lakukan jika terkena serangan jantung saat kita hanya seorang diri? Dua orang staf Johnson City Medical Center menemukan metode ini dan mereka menelitinya secara mendalam di Unit Gawat Darurat rumah sakit kami, serta menulis artikel mengenai hal tersebut. Tulisan mereka telah diterbitkan, dan bahkan temuan ini mereka masukkan dalam pelatihan CPR dan ACLS. Metode yang disebut 'Cough CPR' ('CPR lewat Batuk') ini terbukti dapat dan berhasil dilakukan, dan seorang ahli penyakit jantung mengakuinya.
Seandainya Anda pernah menerima email ini Anda patut merasa bahagia karena banyak yang peduli kepada Anda. Jika kita menerima email ini lalu meneruskannya kepada 10 orang, bisa dipastikan bahwa paling tidak akan ada 1 orang yang dapat kita selamatkan jiwanya. Bacalah email ini... yang tertulis di dalamnya bisa menyelamatkan Anda! !
Bayangkan bahwa Anda sedang dalam perjalanan pulang ke rumah (seorang diri, tentu saja). Saat itu pukul 6.15 sore. Anda betul-betul penat, jengkel dan frustasi setelah seharian bekerja berat. Tiba-tiba dada Anda terasa amat sakit, dan rasa sakitnya kemudian menjalar ke lengan dan terasa sampai ke bagian rahang. Rumah sakit terdekat dari rumah jaraknya hanya lima mil. Sayangnya, Anda tidak tahu apakah Anda bisa melanjutkan perjalanan sejauh itu. Apa yang harus Anda lakukan? Anda sudah pernah berlatih melakukan resusitasi jantung (CPR), tetapi sayangnya sang pelatih tidak mengajarkan cara melakukannya pada diri Anda sendiri.
AGAR SELAMAT DARI SERANGAN JANTUNG SAAT TIDAK ADA ORANG DI SEKITAR KITA
Orang yang terkena serangan jantung pada umumnya sedang sendirian saat serangan tersebut datang, dan kami kira metode dalam artikel ini bisa diterapkan. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, orang yang jantungnya berdetak ! tidak beraturan dan mulai tidak kehilangan kesadaran hanya mempunyai waktu 10 detik sebelum tidak sadarkan diri.
Orang yang terkena serangan jantung pada umumnya sedang sendirian saat serangan tersebut datang, dan kami kira metode dalam artikel ini bisa diterapkan. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, orang yang jantungnya berdetak ! tidak beraturan dan mulai tidak kehilangan kesadaran hanya mempunyai waktu 10 detik sebelum tidak sadarkan diri.
Tetapi, mereka bisa menolong diri sendiri dengan batuk berulang-ulang dan dengan sekuat tenaga. Sebelumnya, mereka harus menarik napas dalam-dalam,dan batuk yang dikeluarkan pun harus sekeras dan sepanjang mungkin, seperti kalau kita akan membuang dahak yang menyumbat di dada kita. Menarik napas dalam lalu batuk sekuatnya ini harus diulang terus-menerus tanpa henti setiap 2 detik sampai bantuan tiba atau sampai detak jantung terasa normal kembali. Dengan menarik napas dalam-dalam, oksigen akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan gerakan dada akibat batuk akan menekan jantung dan membuat darah tetap bersirkulasi. Tekanan pada jantung juga akan membuat organ tersebut kembali berdenyut dengan normal. Dengan demikian korban serangan jantung bisa sampai ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan medis.
Ceritakan metode ini kepada sebanyak mungkin orang; dengan demikian nyawa mereka bisa terselamatkan! Dikutip dari laporan berkala Health Cares, Rochester General Hospital , No. 240 "AND THE BEAT GOES ON..." (cetakan ulang dari terbitan The Mended Hearts, Inc.: Heart Response).
Subscribe to:
Posts (Atom)