Sunday, November 22, 2009

MEMFILEMKAN PETUALANGAN

Setiap kita melakukan perjalanan wisata atau petualangan seru dimanapun, di tanah air tercinta, sangat bagus kalau kita memfilemkannya. Film perjalanan dan petualangan ini nantinya bisa kita perlihatkan kepada keluarga, teman, saudara, pacar, tetangga (apa urusannya yah) cem-ceman dan sebagainya.

Memfilemkan atau membuat dokumentasi video perjalanan bisa kita lakukan dengan berbagai perangkat camcorder atau video camera yang kita miliki, baik jenis Video 8, VHS, MiniDV, HDV atau yang paling sederhana yaitu dari Video HP yang kita miliki. Semua bisa kita buat, tentunya dengan kwalitas hasil yang berbeda dari setiap camcorder yang kita miliki.

Tidak ada sataupun kegiatan yang tidak bisa kita filemkan. Mulai dari traveling ke obyek wisata, mendaki tingginya gunung, menyusuri kegelapan goa, bersepeda gunung atau bahkan menyelami dalamnya lautan.

Semua bisa kita lakukan asal perangkat yang tersedia mendukung, seperti kalau mau buat dokumentasi video diving tentunya camcorder kitra harus memiliki casing underwater minimal untuk kedalaman hingga 40 meter. Demikian juga kalau mau bermain rafting, harus ada rain cover, untuk melindungi dari cipratan air sungai. Atau kita harus punya Mini Cam yang kita pasang di helm atau frame sepeda untuk bisa merekam petualangan bersepeda gunung.

Selain unit camcorder yang kita bawa, kita harus bawa juga tripod, baterai cadangan, charger, rain coat, drybag, tas camera, kaset kosong secukupnya dan pembersih camera.

Banyak peristiwa atau momen terjadi begitu cepat dihadapan kita. Seperti ketika kita mendaki gunung Semeru yang tiba-tiba meletup dan mengeluarkan asap tebal, tiba-tiba ada burung cantik hinggap di dahan, tupai mendekat, teman terpeleset atau muntah-muntah dan sebagainya.

Agar kita bisa menangkap momen-momen tersebut maka camera jangan dimasukan dalam ransel, gantung saja di leher. Bagus lagi kalau ada tasnya, untuk menghidari benturan dan goresan dengan kayu atau ranting.Letakan raincoat atau plastik di tempat yang mudah dijangkau kalau tiba-tiba turun hujan.

Hal lain yang penting adalah, pastikan baterai yang kita bawa cukup untuk selama perjalanan. Terlebih lagi bila selama perjalanan tidak ada listrik. Bawa baterai cadangan yang banyak. Kita juga harus tahu persis kemampuan baterai kita berapa lama, sehingga kita bisa memperkirakan berapa lama kita bisa ambil gambar.

Bila kita tidak punya baterai cadangan cukup. Ada beberap cara untuk menghemat baterai diantaranya ketika kita ambil gambar, jangan membuka LCD, intip saja view finder (atau lubang bidik). LCD yg terbuka membuat baterai lebih boros. Pakai menu manual untuk zoom (kalau ada) jangan yg otomatis. Atau jangan memainkan zoom in atau out sama sekali.

Jangan sering mematikan atau menghidupkan kamera dalam waktu berdekatan. Biarkan kamera on selama ada momen lain yg kita tunggu. Bungkus baterai kita dengan kain atau pakaian hangat di dalam tas kita. Suhu dingin di pegunungan kadang membuat kemampuan baterai drop 20 hingga 50 %.

Cara lain untuk menghemat baterai adalah kita harus tahu persis itinerary perjalanan kita. Apa saja yang akan kita lalui dan kita lakukan. Jadi tahu persis kapan keluarkan camera dan ambil gambar. Ambil gambar seperlunya, jangan melakukan pengulangan di angle yg sama. Ambil satu shoot beberapa detik, jangan di rooling.

Tidak sulit membuat gambar bagus dan cantik dengan camera video kita. Kalau kita tidak begitu paham dengan segala teknis pengambilan gambar sperti sudut pengambila gambar, kecepatan rana, kompisisi, pencahayaan dan sebagainya. Yang paling mudah namun sulit adalah, jangan goyang selama mengambil gambar, jangan ambil nafas selama tombol merah record menyala.

Ketika ada momen bagus dihadapan kita, segera nyalakan camera, arahkan ke subyek, tarik nafas panjang lalu tahan sambil tombol record kita tekan (on). Tahan selama 7-9 detik. Tekan lagi tombol record untuk mematikan (off). Gambar bergerak atau goyang-goyang membuat penonton filem kita pusing dan gak betah nonton.

Setelah menguasai pengambilan gamba diam, mulai coba teknih pen, yaitu kamera berger dari kiri ke kanan, atau kanan ke kiri juga dengan tahan nafas. Gambar moving, camera dan obyek bergerak bersamaan, bisa dari samping, belakang atau dari depan.

Ambil gambar aktifitas manusia dari depan, tampak wajah mereka dengan jelas. Penonton setelah tahu apa yg dilakukan biasanya ingin tahu siapa yang melakukan aktifitas. Ambil close up orang-orang yang melakukan aktifitas. Jangan gunakan zoom in, karena kalau zoom in, dipastikan gambar akan goyang, sekalipun jantung kita berhenti berdetak. Dekati obyek lalu record.

Ada beberapa obyek yang tidak bagus kalau diambil dengan camera di tangan, seperti ketika matahari terbit, matahari terbenam, close binatang, pemandangan dengan cahaya yang redup dan sebagainya. Ketika menemukan momen seperti inilah, tripod berguna, kalai tidak bawa kita bisa gunakan batu, pohon atau lantai, dimana camera bisa kita letakan dengan statis.

Selama camera stadby, digantung di leher, dan kita terus berjalan. Seting camera di otomatis, baik itu focus, speed (kecepatan bukaan rana) maupun iris (bukaan lensa), karena bila mendakak ada momen penting kita bisa cepat merekamnya. Kita tidak direpotkan lagi dengan pengaturan focus, cahaya maupun speed. Camera sekarang canggih-canggih, semua fasilitas memudahkan penggunanya, kita tinggal pencet-pencet saja.

Dalam kondisi udara dingin biasanya di gunung tinggi, camera kita kadang berembun. Ini terjadi karena ada perbedaan suhu di dalam kamera dengan suhu di luar. Agar tidak berembun, ketika tidak di pakai jangan simpan camera di tempat hangat seperti dalam tas, ransel, atau camera diselimuti kaos, selimut, sweater atau sleeping bag. Letakan saja camera di pojokan tenda atau ruangan, yang aman dari air. Sehingga tidak ada perbedaan suhu dalam camera dengan suhu diliuar.

Kalau masih juga berembun, yang biasanya terlihat dalam lensa seperti ada lapisan kabut tipis. Kita harus berusaha membuang embun ini dari lensa, kalau tidak apapun gambar yang kita ambil maka gambar akan buram dan tidak tajam. Jangan letakan camera di bawah matahari terik atau coba-coba membuka lensa dan membersihkan embunnya. Bawa camera ketempat terbuka, cari udara hangat, diangin-angin, tunggu beberapa saat, embun akan menghilang dengan sendirinya.

Bila camera tanpa sengaja terguyur air atau kecemplung dalam keadaan mati. Kita punya harapan camera masih bisa berfungsi. Kalau dalam posisi hidup, kemasukan air dan mati, kemungkinan camera terbakar dan harus diperbaiki.

Camera yang dalam keadaan mati kena air. Kita lap, keringkan dengan hydrayer kalau ada, keringkan di tempat terbuka atau hangat. Agar air dan kelembaban di dalam camera bisa kering dan hilang. Kalau belum yakin camera kering, jangan coba-coba menyalakan camera, biarkan camera berhari-hari. Jika yakin sudah kering silahkan dinyalakan. Sedangkan kaset yang kena air kemungkinan besar akan rusak karena pita lengket, dan tidak bisa dipakai lagi. Relakan gambar yang pernah kita buta dalam kaset tersebut.

Camera selain tidak tahan air juga tidak tahan panas yang menyengat. Sinar matahari atau udara panas akan merusak sensor dan elektronik di dalamnya, membuat camera tidak bisa berfungsi normal. Lindungi camera ketika mengambil gambar di tengah udara panas menyengat dengan payung.

Segala jenis camera tidak tahan goncangan keras apalagi benturan kuat. Pegang kuat-kuat camera yang di gantung di leher bila kita hendak melakukan gerakan mendadak, main sepeda, melompat. Sekali camera terbentur atau jatuh, maka tamat riwayatnya.

Berasarkan penglaman jenis camera Sony MiniDV stadar broadcast (DSR PD-150) dan Handycam (HDC-115E) mampu menghadapi suhu ekstrim hingga minus 20 derajat celcius di Pegunungan Jayawijaya Papua dan tekanan rendahnya oksigen di ketinggian 5.950 mdpl di puncak Kilimanjaro Africa dan bertahan di kelembaban tinggi dalam Goa Ngerong di Jawa Timur. Kemudian masih mampu menerima goncangan di ketika berarung jeram di Sungai Pekalen Probolinggo, Jatim dan bersepeda gunung di Semeru, downhill dari Kali Mati hingga Tumpang.

Untuk membuat filem perjalanan atau petualangan yang baik tidak cukup memiliki peralatan standar yang memadai, namun juga harus punya kemauan keras, selain itu harus memiliki kemampuan fisik prima dan mental kuat, karena dia harus ambil gambar dari depan ke belakang, dari belakang ke depan, harus bisa bangun pagi untuk dapat momen matahari terbit, harus rela kehabisan makan karena harus ambil gambar teman memasak dan makan. Tidak boleh marah karena kehabisan lapak untuk tidur, karena harus ambil gambar bulan atau suasana hutan ditengah malam. Tidak boleh manyun disaat teman menikmati secangkir kopi panas dalam tenda, sementara anda diluar berbasah ria kedinginan karena harus ambil gambar suasana hujan. Jadi pilihan di tangan anda…..repot juga ternyata yah….hehehe

Selamat bertualang dan membuat filem….jangan lupa berdoa.

Thursday, November 19, 2009

ular yang dapat berubah warna

Berita ditemukannya jenis ular yang dapat berubah warna beberapa
waktu lalu di Kalimantan menarik perhatian media. Ular itu ditemukan di
sungai Kapuas tidak jauh dari Betung Kerihun, Kalimantan. Nama ular
dalam bahasa Latin adalah Enhydris Gyii. Gyi adalah pakar ular asal
Birma yang menyilidiki klasifikasi jenis-jenis ular. Berikut rangkuman
wawancara dengan Dr. Mark Auliya yang menemukan ular 'bunglon' ini.

Berubah Warna Kalau Diam
Dr. Mark Auliya,
seorang biolog Jerman, ketika bertugas di Kalimantan, menemukan ular
yang bisa berubah warna. Ular yang ditemukannya itu dimasukkan ke dalam sebuah ember tertutup. Kurang lebih satu jam kemudian ia melihat ular itu berubah warna. Warna asli ular tersebut adalah coklat
kehitam-hitaman, tapi ia berubah menjadi putih setelah berdiam di ember
itu. Ternyata ular ini menjadi putih bila dia tidak aktif. Mangsa jenis
ular ini adalah ikan dan katak.

Penting untuk Ekosistem
Penemuan jenis ular ini penting, jelas Dr. Mark Auliya, karena semua
satwa punya fungsi dalam ekosistem kita. Berkat keseimbangan alam kita
bisa hidup dengan nyaman. Bila keseimbangan alam terganggu maka kita
akan merasakan dampak negatifnya. Hal itu bisa kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Bila ular sawah habis, maka tikus akan
merajalela dan menghabiskan padi.

Enhydris Gyii
Ular yang bisa berubah warna ini diberi nama Enhydris Gyii dan
ditemukan di Putusibau, tidak jauh dari Betung Kerihun, Kalimantan.
Panjangnya sekitar 70 cm. Ular ini berbisa, tapi tidak berbahaya bagi
manusia. Bisanya itu berfungsi untuk mencerna mangsa yang dimakannya.
Jadi seperti enzym pada manusia. Diperkirakan ada 10 jenis ular di
dunia yang bisa berganti warna, namun apa fungsi ular-ular tersebut
belum diketahui.

160 Jenis Ular
Dr. Mark Auliya menemukan jenis ular ini ketika bekerja selama satu tahun di Kalimantan untuk World Wildlife Fund, Dana Perlindungan Satwa Liar
Dunia, cabang Jerman. Menurutnya ada sekitar 160 jenis ular di
Kalimantan, Sarawak, Brunei dan Sabah. Jumlah ini amat banyak bila
dibandingkan dengan jumlah jenis ular di Eropa. Di Inggris hanya ada 3
jenis ular dan di Jerman 5 sampai 6 jenis ular.

Pelestarian Habitat
Pada umumnya ular adalah binatang yang ditakuti dan tidak disukai oleh
manusia. Menurut dr. Mark Auliya, orang tidak suka atau ingin membunuh
ular karena tidak mengetahui fungsinya. Ini adalah masalah pendidikan
dan penyuluhan baik di sekolah maupun untuk orang-orang dewasa. Mereka harus diberi pemahaman bahwa hutan adalah tempat tinggal ular dan reptil lainnya. Habitat itu harus dijaga kelestariannya. Sebuah habitat
yang utuh menyimpan berbagai macam binatang, termasuk ular. Keberadaan berbagai satwa dan tumbuhan diperlukan.

Perdagangan Ilegal
Salah satu yang mengancam kelestarian alam adalah perdagangan satwa
langka secara ilegal, termasuk ular. Kulit ular misalnya diminati
sebagai bahan baku untuk membuat tas dan sepatu. Menurut dr. Mark
Auliya, perdagangan ular tidak perlu dilarang sepenuhnya, namun harus
diperhatikan apakah jenis dan populasi satwa itu tidak terancam. Ini
adalah sebuah perjanjian internasional yang mengikat.

Saturday, November 14, 2009

BERARUNG JERAM (RAFTING)

Kegiatan arung jeram atau rafting merupakan kegiatan polular yang disenangi tua dan muda, lelaki dan perempuan. Berbasah ria dan menikmati tantangan diayun arus air kuat, diombang ambing jeram dan meliuk-liuk diantara bebatuan merupakan sensasi yang mendebarkan. Menyaksikan pemandangan menakjubkan di sepanjang badan sungai. Sungguh sebuah pengalaman yang mengagumkan dan tidak bakal terlupakan.

Dibalik keindahan dan serunya berarung jeram, bahaya setiap saat mengancam para pengarung jeram bila tidak hati-hati. Walaupun kegiatan arung jeram di lakukan di sungai dengan tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi dan bisa dilalui wisatawan, namun jeram tetap berbahaya bagi wisatwan bila kita terjebak di dalamnya.

Hati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan adalah kunci aman lancar dan menyenangkannya berarungjeram. Pertama kali yang harus kita perhatikan kalau ingin berarung jeram adalah pilihlah operator arung jeram ternama, punya pengalaman dan mengutamakan keselamatan ketimbang harga yang bersaing.

Musim hujan adalah waktu terbaik untuk melakukan petualangan wisata ini. Karena disaat musim hujan debit air sungai tinggi sehingga aliran air cukup kencang dan jeram-jeram besar, sungguh sebuah tantangan yang menarik. Walaupun debit air sungai tinggi, operator berpengalaman tetap memperhatikan keamanan dan terus memantau tingginya permukaan air sungai. Bila arus sungai semakin besar dan kuat, biasanya operator akan membatalkan pengarungan saat itu juga.

Pakailah kaos yang nyaman di tubuh, kalau takut hitam atau lengan terbakar panas matahari, kenakan kaos lengan panjang. Agar kaki leluasa bergerak, kenakan celana pendek (celana pendek lapangan). Jangan pakai celana panjang karena berat dan kaki tidak leluasa bergerak di perahu. Celana panjang juga menyulitkan kita berenang. Jangan gunakan celana pendek dari bahan kain atau katun tanpa ikatan atau ikat pinggang. Karena dalam keadan basah akan berat dan mudah melorot (ini sudah bahasa Indonesia yah)

Pakai topi dan kacamata gelap bila tidak tahan dengan silau sinar matahari. Kemudian yang wajib dikenakan pengarung jeram adalah helm yang pas dikepala, tidak kekecilan (akan menimbulkan rasa sakit) atau terlalu besar, longgar (sehingga mudah bergerak dan bisa menutup mata). Pastikan memilih helm yang baik, tidak pecah atau retak dan masih ada tali pengikat ke dagu. Kalau tidak ada talinya, helm akan mudah lepas dan hilang.

Helm digunakan di arung jeram untuk melindungi kepala dari benturan batu bila kita tercebur ke sungai. Helm juga berguna untuk melindungi kepala dari benturan dayung dari tamu yang pecicilan di perahu. Jangan lupa gunakan sun block atau tabir surya yang waterproof untuk melindungi kulit wajah dan lengan dari sengatan matahari.

Pilih pelampung yang disediakan operator rafting yang pas di badan, pelampung yang kekecilan akan membuat sesak badan dan sulit bernafas, sedangkan kalau kebesaran tidak akan maksimal membuat tubuh terapung dengan benar. Malah pelampung akan mudah terlepas dari tubuh.

Pilih pelampung yang masih baik, semua tali lengkap dan tidak ada bagian yang sobek. Pelampung berguna agar kita tetap terapung bila tercebur ke sungai dan mempertahankan badan tetap diatas permukaan air.

Alas kaki sebaiknya mengenakan sepatu khusus untuk di air atau paling tidak sandal gunung, sepatu kets atau sepatu olah raga lainnya tidak dianjurkan dikenakan. Karena selain berat juga licin di permukaan perahu karet.

Sebelum pengarungan sungai pastikan segala barang dan perhiasan berharga dilepas kemudian disimpan di mobil atau titip ke operator, seperti dompet, kacamata baca, kalung, anting dan gelang karena bisa saja jatuh dan hilang. Jam tangan yang tidak waterproof sebaiknya tidak dikenakan. Periksa kantong celana untuk memastikan tidak ada barang yang bakal rusak kena air seperti uang, kartu atm, id card, hp dan sebagainya.

Tidak dianjurkan membawa camera foto atau video selama pengarungan, karena resiko rusak terkena air sangat besar. Biasanya operator rafting membuat dokumentasi pengarungan, menempatkan photographer di beberapa lokasi yang bagus untuk mengambil gambar seru aktifitas berarung jeram. Hasil jepretan ini kemudian di cetak dan dijual kepada para tamu di lokasi finish.

Bila ingin sekali mendokumentasikan pengarungan, maka sampaikan rencana ini ke operator. Biasanya photographer atau cameramen akan ditempatkan tersendiri, tidak digabung dengan tamu lain, di perahu yang terdiri dari guide atau pengarung jeram berpengalaman. Ini dimaksudkan agar lebih aman dan perahu mudah dikendalikan sehingga dapat mengambil gambar dengan baik.

Siapkan drybag untuk menyimpan camera. Keluarkan camera dan bidik momen bagus sepanjang pengarungan, bila kondisi memungkinkan, jeram tidak terlalu besar dan dirasakan aman. Kalau perahu akan memasuki jeram besar, dan biasanya akan diberitahukan skipper, maka segera masukan dalam drybag. Jangan ambil resiko, tetap mengambil gambar dalam situasi seperti ini. Sayangi nyawa dan barang anda.

Sebelum pengarungan biasanya operator akan memperagakan beberapa langkah atau cara aman bila tercebur di sungai. Kalau kita tercebur di sungai usahakan posisi menghadap kedepan dengan kaki dalam posisi siap menjejak. Posisi ini dimaksudkan agar kita bisa melihat sekeliling, menghidari batu atau jeram yang kuat. Kaki kita gunakan untuk menahan badan agar tidak membentur bebatuan besar.

Skiper atau nahkoda di perahu karet yang duduk paling belakang adalah bos di perahu. Ikutin segala perintahnya kalau ingin perahu ingin tetap terapung lengkap dengan penumpangnya. Kalau dia bilang maju, maka semua penumpang perahu wajib mendayung maju, kalau bilang mundur maka semua medayung mundur. Kalau di bilang stop, tidak boleh ada satupun yang boleh mendayung.

Walaupun kita tamu dan membayar mahal untuk wisata petualangan ini, namun kita harus berbesar hati mau di perintah oleh skipper. Kalau tidak semua akan menanggung resikonya tercebur ke sungai atau lebih parah lagi perahu terbalik.

Biasanya pendayung sebelah kanan paling depan menjadi patokan gerakan mendayung, agar kompak dan seragam. Mendayung maju semua mendayung maju, mundur semua mundur tidak ada yang berbenturan.

Sekali lagi, sungai berjeram biasanya terletak di hulu sungai. Jadi jangan berfikir ada buaya di hulu sungai. Buaya banyak di muara sungai. Binatang yang bisa kita saksikan disepanjang sungai biasanya biawak, ular, kupu-kupu, burung, serangga dan binatang lainnya…..dan semuanya aman. Sama sekali tidak membahayakan pengarungjeram. Jadi apalagi yang diragukan ayo berarung jeram dan rasakan sensasinya.

Selamat berarung jeram ….jangan lupa berdoa