Thursday, December 31, 2009

SEJARAH ROCK CLIMBING

Olah raga rock climbing semakin berkembang pesat pada tahun-tahun terakhir ini di
Indonesia. Kegiatan ini tidak dapat dipungkiri lagi sudah sudah merupakan kegiatan
yang begitu diminati oleh kaula muda maupun yang merasa muda ataupun juga yang
selalu muda.Pada dasarnya, rock climbing adalah teknik pemanjatan tebing batu yang
memanfaatkan cacat batu tebing (celah atau benjolan) yang dapat dijadikan pijakan
atau pegangan untuk menambah ketinggian dan merupakan salah satu cara untuk
mencapai puncak. Ciri khas rock climbing adalah prosedur dan perlengkapan yang
digunakan dalam kegiatan, juga prinsip dan etika pemanjatan.
Rock Climbing bukan hanya menjadi komoditi industri olah raga dan petualngan saja.
Tetapi aplikasinya juga telah menjadi komoditas industri-industrilainnya seperti
wisata petualangan,outbound training,entertaiment,iklan dan film,serta industriindustri
lainnya yang membutuhkan jasa ketinggian.Oleh karena itu perlu ilmu rock
climbing yang sangat mendasar sebagai acuan yang kuat diri dan dunia rock climbing
itu sendiri.
Sejarah Rock Climbing
Pada awalnya rock climbing lahir dari kegiatan eksplorasi alam para pendaki gunung
dimana ketika akhirnya menghadapi medan yang tidak lazim dan memiliki tingkat
kesulitan tinggi,yang tidak mungkin lagi didaki secara biasa (medan vertical dan
tebing terjal).Maka dari itu lahirlah teknik rock climbing untuk melewati medan
yang tidak lazim tersebut dengan teknik pengamanan diri (safety procedur).Seiring
dengan perkembangan zaman rock climbing menjadi salah satu kegiatan petualangan
dan olah raga tersendiri.Terdapat informasi tentang sekelompok orang Perancis di
bawah pimpinan Anthoine de Ville yang mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097
mdpl) di kawasan Vercors Massif pada tahun 1492. Tidak jelas benar tujuan mereka,
tetapi yang jelas, beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebingtebing
batu di pegunungan Alpen diketahui adalah para pemburu Chamois (sejenis
kambing gunung). Jadi pemanjatan mereka kurang lebih dikarenakan oleh faktor mata
pencaharian.
Pada tahun 1854 batu pertama zaman keemasan dunia pendakian di Alpen diletakan
oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3708 mdpl). Inilah
cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga. Kemudian pada tahun-tahun
berikutnya barulah terdengar manusia-manusia yang melakukan pemanjatan tebingtebing
di seluruh belahan bumi.
Lalu pada tahun 1972 untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal
olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam olimpiade Munich.
Baru pada tahun 1979 olah raga panjat tebing mulai merambah di Indonesia.
Dipelopori oleh Harry Suliztiarto yang memanjat tebing Citatah, Padalarang. Inilah
patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

Tuesday, December 15, 2009

TETAP FIT DAN SEHAT SELAMA BERTUALANG

Obyek wisata atau obyek petualangan yang menarik, teman seperjalanan yang menyenangkan dan heboh…. merupakan beberapa indikator asyiknya sebuah perjalanan atau petualangan. Namun itu semua akan sia-sia, tidak akan kita gubris dan akan menjadi hambar bila kondisi badan kita tidak sehat, tidak bugar dan dalam keadaan sakit.

Maka kerugian yang akan kita derita berlipat-lipat. Tidak bisa menikmati indahnya alam, uniknya adat istiadat dan budaya, kehangatan dan keramahan masyarakat lokal, nikmatnya makanan tradisional dan serunya perjalanan. Belum lagi waktu yang terbuang dan habisnya uang dalam jumlah yang tidak sedikit.

Maka, selain mempersiapkan dengan matang rencana perjalanan, kita wajib mempersiapkan fisik sebaik-baiknya agar tetap fit dan sehat selama perjalanan.

Salah satu persiapan sebelum melakukan perjalanan tentunya dengan rutin berolahraga. Agar badan kita sehat, bugar dan memiliki daya tahan yang lama menghadapi deraan perjalanan panjang yang melelahkan.

Selama bertualang lupakan program diet, program melangsingkan tubuh, rencana menghilangkan perut buncit, keinginan membakar lemak di paha, bokong dan sebagainya. Program dan rencana diatas hanya akan membuat kita berhitung, kita pilih-pilih makanan dan kadang makan kadang tidak. Lupakan itu semua, jangan lakukan itu.

Selama bertualang makan yang banyak baik ketika sarapan, makan siang atau makan malam. Nyemil juga bagus dan dianjurkan, apalagi kalau cemilannya makanan padang.

Jadi salah satu kunci agar tubuh tetap fit dan sehat adalah makan, makan dan makan. Perut kosong ketika melakukan perjalanan darat, laut, sungai atau udara, hanya akan mengundang masuk angin dan memperlemah daya tahan tubuh yang berarti mengundang penyakit ke tubuh kita. Makanan yang kita konsumsi terutama karbohidrat (nasi, kentang) selain memberi tenaga juga menambah kuat daya tahan tubuh dan menjaga sistim kekebalan dalam tubuh kita tetap siaga dan berfungsi sebagaimana mestinya. Makanan yang kita konsumsi terutama protein (daging ayam, sapi, ikan) akan memperbaiki sel-sel yang rusak akibat aktifitas berat seharian.

Jangan pilih-pilih makanan yang sesuai selera kita saja. Makanan yang ada wajib kita santap, walau kotor sekalipun, daripada perut kosong sama sekali. Biasanya pilihan makanan sangat sedikit bila kita berada di pedalaman yang terpencil.

Di beberapa lokasi kita pasti makan seadanya, asal terhidang, tidak bisa memilih. Karena seadanya maka makanan yang kita santap pastinya kurang dalam kandungan gizi, protein dan vitamin. Alangkah baiknya, setelah makan kita mengkonsumsi juga vitamin dan suplemen makanan. Vitamin dan suplemen makanan akan membantu memenuhi kebutuhan tubuh dengan nutrisi yang baik.

Selain makan, kebutuhan minum juga harus banyak. Normalnya kita harus minum 2-3 liter sehari. Bila aktifitas berat kita harus lebih banyak minum. Karena pastinya kita banyak mengeluarkan keringat dan ini harus kita ganti dengan air yang kita minum, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, atau kekurangan cairan.

Kemudian yang wajib dibawa kalau dalam perjalanan atau bertualang adalah obat-obatan pribadi. Walaupun dalam kelompok atau grup sudah disiapkan obat-obatan. Namun alangkah baiknya kita juga membawa satu kantong kecil berisi obat-obatan pribadi, karena hanya kita yang tahu persis obat apa yang cocok kalau kita sakit.

Agar tidak memberatkan kita seleksi obat-obatan tersebut, kita pilih yang benar-benar berfungsi nantinya. Misalnya (ini obat yg biasa saya bawa) kalau punya sakit maag ya kita siapkan obat maag (saya tidak punya maag, jadi tidak pernah bawa), kalau suka mabuk darat, laut atau udara ya jangan lupa bawa obat anti mabuk (tidak pernah bawa juga). Kemudian obat sakit kepala (panadol), sakit perut atau diare (imodium), obat jamur kulit (daktarin), obat memar (trombopop gel), obat flu dan demam (decolgen), obat batuk (bisolvon), antibiotic (amoxilin), obat gatal (ctm), untuk menetralisir racun (norit), obat pegal dan keseleo (counterpain). Obat luka luar seperti obat antiseptic (betadine) dan kasa steril.

Bila tujuan petualangan kita adalah wilayah Indonesia bagian timur seperti Flores, Kalimantan dan Papua. Kita harus mengantisipasi serangan panyakit malaria, karena kawasan tersebut merupakan kawasan endemik malaria. Beberapa obat anti malaria (resocin) dalam aturan pakainya mewajibkan menelan 2 butir obat tersebut untuk orang dewasa, 2 minggu sebelum berangkat, terus setiap minggunya 2 butir lagi di hari yang sama, kita tetap minum selama di lokasi dan 2 minggu setelah pulang dari lokasi petualangan.

Pencegahan dengan meminum obat malaria tidak akan efektif bila kondisi badan kita sakit, makanya jaga kondisi badan agar tetap sehat. Bila disiang hari bolong kita merasakan ngilu disekujur badan dan mengigil disaat udara panas, itu tandanya kita sedang diserang malaria.

Salah satu cara untuk menangkal penyakit ini agar tidak benar-benar menguasai tubuh kita yaitu dengan di BOM…! Kita telan sebanyak 6 butir obat malaria sekaligus, sangat pahit dan menyakitkan memang. Namun ini salah satu cara mencegah penyakit malaria. Karena bila kita sudah positif terkena, kita akan memperoleh pengobatan sejenis dengan dosis yang sama di rumah sakit.

Cara lain untuk menghindari penyakit malaria…ini kata orang tua juga…jangan sering tidur sore-sore, kalau dipan atau tempat tidur tidak pake kelambu. Karena konon nyamuk malaria aktif di sore hari. Penangkal malaria yang lain adalah sering-sering minum dan makan yang pahit-pahit, seperti teh pahit, pare, daun papaya dan lain sebagainya. Obat anti malariapun (resocin) rasanya sangat pahit. Semua makanan yang pahit kebetulan saya suka dan makan dalam porsi banyak, kalau ada. Malah kadang sengaja saya cari dan makan. Ahamdulillah sampai sekarang saya belum pernah kena penyakit malaria.

Tuesday, December 8, 2009

Tips Merawat Waterproof

Sering kali kita dikecewakan oleh peralatan kita seperti tenda, poncho, ransel, dan sleeping bag. Pasalnya peralatan tersebut baru saja kita beli dan setelah dua sampai tiga kali kita pakai, peralatan tersebut sudah kehilangan anti airnya.

Berangkat dari pengalaman tersebut kami ingin membagi ilmu.
Bagaimana caranya mengembalikan anti air tersebut???

Pertama

Sediakan 100 gram tawas (aulin), 200 gram loodacetat. Masing-masing dilarutkan dalam 1,5 liter air dan didiamkan selama 12 jam. Setelah itu campurkan bagian jernih dari kedua larutan itu. Kemudian setelah kotoran-kotorannya dibuang, pada campuran itu tambahkan 3 liter air lagi.

Nah, anda dapat mulai memasukkan peralatan yang telah dicuci bersih. Diamkan selama 24 jam. Jangan lupa balikkan peralatan tersebut agar basahnya merata. Keringkan peralatan tersebut tanpa diperas dan anda telah memiliki peralatan yang anti air kembali.

Kedua

Sediakan 25 gram sabun cuci, 25 gram agar-agar, 1,5 liter air panas dan 25 gram tawas. Larutkan sabun dan agar-agar tersebut dalam air panas yang telah disediakan tadi. Setelah hancur tambahkan 2 liter air dingin.

Masukan ransel yang telah dicuci dan direndam selama 24 jam, keringkan tanpa diperas dan jemurlah hingga kering.
Demikianlah jurus-jurus ampuh untuk mengembalikan anti air pada peralatan gunung kita. Selamat mencoba!
Diambil dari buku “Perkemahan” karya Suardiman Ranu Widjojo