Tuesday, March 23, 2010

11 Gunung yg Paling Banyak Menewaskan Pendaki

Kasus-kasus kecelakaan mendaki gunung, sudah sering terdengar. Namun tidak menyurutkan para petulang sejati untuk menekuni hobi berbahaya ini. Kadang tantangan, dan keinginan menaklukkan gunung begitu tinggi sehingga tidak membuat jeri risiko yg bakal diterimanya bila gagal. Berikut ini daftar 11 gunung paling berbahaya bagi para pendaki karena banyaknya korban yang merenggang nyawa karena berusaha menaklukkannya.

1. Annapurna

Gunung Annapurna terletak di Nepal, memiliki tinggia 8000 meter. Termasuk dalam daftar 10 besar gunung tertinggi di dunia, serta termasuk salah satu palin berbahaya karena banyaknya pendaki yang tewas saat berusaha menaklukkan medan Annapurna. Berdasarkan catatan, sejak pertama kali di buka untuk pendakian umum tahun 1950, gunung ini telah menelan korban tewas 53 pendaki. Jika ingin mencoba mendaki Annapura, disarankan carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang medan gunung tersebut. Yang terbaik adalah menyusuri Annapurna Sanctuary di Nepal.

2. K2

Gunung yang terletak di atas Athabasca River Valley of Jasper National Park, 1½ km east of Mount Kitchener, Kanada, ini, merupakan gunung tertinggi kedua di dunia dan dikenal dengan medan tersulit di dunia, sehingga hanya pendaki yang berpengalaman saja agaknya yang bisa mendaki gunung ini. Bahkan rute yang dianggap paling mudahpun, memerlukan kerja keras dan tergolong rumit. Batu-batu yang curam, serta harus melintasi tiang-tiang es yang tipis yang bisa roboh sewaktu-waktu tanpa peringatan. Kesukaran medan ini membuat gunung ini menjadi salah satu paling berbahaya di dunia. Agustus tahun lalu menjadi bulan paling kelam, 11 pendaki tewas mengenaskan. Ini kecelakaan tertinggi sejak 1986 di mana 13 pendaki tewas hanya dalam tempo dua pekan.

3. Nanga Parbat

Nanga Parbat berada di urutan kesembilan gunung tertinggi di dunia terletak di Pakistan. Dalam tingkat kesulitan, medan gunung Nanga Parbat disebut sama beratnya dengan K2. Sulitnya medan pada gunung ini membuat ia mendapat julukan "The Man Eater" . Bisa jadi ini karena banyaknya pendaki yang tewas di sini.

4. Kangchenjunga 

Kangchenjunga, adalah gunung tertinggi ke-3 di dunia setelah Gunung Everest dan Chogori) dengan ketinggian 8.586 meter (28.169 kaki). Gunung ini juga adalah gunung tertinggi ke-2 di Nepal. Kangchenjunga berarti "Lima Harta Karun Salju, karena ia terdiri dari 5 puncak, empat diantaranya mencapai lebih dari 8.450 meter. Harta karun itu melambangkan 5 benda milik dewa yaitu emas, perak, permata, biji-bijian dan kitab suci.

Tingkat kematian di gunung ini termasuk paling tinggi dibanding yang lain, yakni mencapai 22 persen setiap tahunnya. Meski begitu tetap banyak pendaki yang berminat mencoba. 

5. The Eiger

Disebut juga Nordwand, atau wajah utara berada di puncak pegunungan Swis, merupakan tujuan legendaries bagi para pendaki yang gemar bertualang di gunung-gunung berbahaya. Tercatat mulai didaki tahun 1938. Medan berbahaya mengharuskan pendaki memiliki skill tertentu dan harus mengerahkan segala kemampuannya. Beratnya medan membuat gunung itu mendapat julukan Mordwand atau Murder Wall. 

6. The Matterhorn

Gunung ini berbentuk unik, menyerupai terompet yang naik dari lembah sekitarnya. Gunung ini terkenal sebagai salah satu yang memiliki tingkat kematian tinggi. Ada beberapa factor yang menyebabkan, medan yang berat, termasuk longsoran salju atau bebatuan yang bisa datang tibe-tiba. 

7. Mt. Vinson

Mt Vinson, gunung yang paling tinggi di Antartika. Tapi bukan soal tingginy yang penting, namun tingkat kesukaran dan tingginya kematian di sini, membuatnya masuk dalam daftar gunung gunung paling berbahaya di dunia. Satu hal lagi yang mungkin harus menjadi pertimbangan para pendaki, adalah cuaca dingin yang bisa mencapai sangat ekstrem dan sulit ditebak, membuat orang harus berpikir ulang bila ingin mencoba mendaki. Waspadalah, sebab kecelakaan kecil saja pun bisa berakibat fatal.

8. Baintha Brakk

Populer dengan sebutan raksasa, Baintha Brakk merupakan salah satu gunung paling sulit di daki di dunia. Mulai didaki pertama kali tahun 1971. Salah satu pendaki yang pernah merasakan kekejaman Baintha Brakk adalah Doug Scott, yang sempat patah kedua kakinya, dan terpaksa turun merangkak melawan angin topan menuju base camp. Ini sungguh luar biasa, namun tak menyurutkan para petualang berbahaya untuk mencoba dan mencoba lagi. Kematian bukan hal yang menakutkan bagi para pendaki ini. Kisah-kisah kegagalan membuat gunung ini sangat terkenal di dunia dan memiliki reputasi paling berbahaya tiada tara. 

9. Mt. Everest

Tercatat 1.500 orang lebih telah mencoba mendaki gunung yang paling tinggi di dunia ini. Dari jumlah ini hanya 50 orang lebih yang berhasil sampai di puncaknya. Kalau dilihat dari ketinggian gunung ini, maka tak dapat disangkal lagi kalau gunung ini paling berbahaya di dunua. Jika anda berniat ke sana, anda akan menemui perkemahan Everest di bawah, di sanalah para pendaki Everest berkumpul.

10. Denali

Mt McKinley, juga dikenal sebagai Denali, adalah gunung yang paling tinggi di Amerika Utara. Meskipun ketinggiannya adalah hanya 20.320 kaki, namun kesulitan medannya tidak kalah dari gunung gunung tinggi lainnya. Cuaca dan suhu merupakan hal paling serius dalam mendaki gunung ini. Karenanya tingkat keberhasilan mendaki gunung ini hanya 50 persen, sebagian menyerah sebelum mencapai puncak.

11. Fitz Roy

Cerro Chalten, atau Mount Fitz Roy, adalah gunung yang paling tinggi di Patagonia's Los Glaciares National Park. Fitz Roy dikeliling batu curam yang menyulitkan pendaki untuk mencapai puncak. Cuaca yang sulit ditebak juga membuat gunung ini menjadi teramat berbahaya. Itu sebabnya, jarang ada pendaki yang mau mencoba mendaki Mount Fitz Roy. Dalam setahun hanya satu pendaki nekad yang menjajal kesulitan gunung ini.

BEPERGIAN DENGAN PESAWAT

BEPERGIAN DENGAN PESAWAT (copas dari Om Dody)

            Bila ingin melakukan perjalanan atau petualangan ke suatu daerah di tanah air atau ke luar negeri, salah satu moda transportasi yang biasa digunakan adalah pesawat. Baik itu antar kota besar maupun ke pedalaman. Selain lebih peraktis dan  hemat waktu, bisa jadi pesawat lebih murah dibandingkan moda transportasi lain.
            Namun penggunaan transportasi ini tergantung beberapa faktor seperti, frekuensi penerbangan, jadwal penerbangan, dan jumlah barang bawaan kita.
            Kalau kita hendak menggunakan jasa pesawat terbang selama perjalanan kita,  pastikan kita tahu maskapai apa saja yang melayani penerbangan dari dan ke, jadwal terbang, harga tiket dan berapa maksimal berat barang bawaan yang diperkenankan dimasukan dalam bagasi.  Kita juga harus buat plan B, bila rute kembali tidak ada pesawat atau full book, kita harus kemana dulu, apakah tetap naik pesawat, atau jalan darat kemudian lanjut naik pesawat, dan apakah uang kita cukup untuk tiket, akomodasi dan transportasi dalam keadaan darurat (plan B).  
            Persiapkan juga itinerary perjalanan kita dengan baik dan rapi, kita harus tahu persis kapan kita berangkat dan kapan kita pulang, pastikan itu dan kemudian booking tiket pesawat untuk pergi dan pulang. Karena kalau kita pesan tike berangkat saja (one way ticket), bisa jadi kita akan kesulitan untuk dapat tiket pulang karena full book atau harga tiket pulang sudah melambung tinggi  L 
            Bila kita memesan tiket pulang. Pastikan bila sampai di tujuan untuk melaporkan tiket pulang kita ke kantor maskapai atau agen tiket terdekat. Ini untuk memastikan tiket dalam status ok dan ada seat untuk kita. Jangan sampai disaat hari keberangkatan, karena belum melapor, status kita tidak ok dan kita tidak bisa berangkat pada hari itu.  Demikian pula bila ada perubahan jadwal kepulangan kita, lapor jauh hari sebelumnya, untuk merubah jadwal kepulangan kita.
            Bepergian dengan pesawat identik dengan kepraktisan. Bawa barang bawaan seperlunya, jangan berlebih dan berat. Kecuali memang barang yang dibawa tidak bisa dikurangi dan  wajib dibawa, tidak bisa di tinggalkan, tinggal siapkan saja uang banyak untuk kelebihan bagasi.
            Pilah mana barang yang masuk bagasi dan yang mana masuk ke kabin. Ransel atau tas yang akan masuk kabin tidak boleh terlalu besar dan berat, beberapa maskapai dan bandara menerapkan aturan volume dan berat barang bawaan yang ketat ketika  masuk kabin. Tas yang besar juga menyulitkan kita ketika akan ditaruh di tempat barang di kabin yg letaknya di atas kursi penumpang yang volumenya tidak terlalu lebar.
            Pastikan barang bawaan yang masuk kabin didalamnya tidak ada benda tajam, korek api dan segala benda yang dilarang lainnya. Bagi hobi photography kadang tripod tidak boleh masuk kabin. Maka bila akan dimasukan bagasi, pastikan tripod masukan dalam kardus dan minta stiker barang pecah belah. Setelah itu berdoa tripod utuh sampai tujuan. Dari pengalaman ke Tanzania, tripond video yang di masukan dalam pipa paralon yang lebih keras dari kardus, sampai ditepat tujuan pecah, tapi tripod utuh J
            Beberapa peralatan kecantikan  berupa gas dalam tabung , seperti parfum dan deodorant lebih baik masukan dalam bagasi. Di beberapa bandara, kadang barang ini juga tidak lolos dan diminta ditinggalkan. Sayang kan parfum mahal harus ditinggal, jadi bawa peralatan kecantikan yang praktis dan tidak akan merepotkan kita kelak.
            Seluruh peralatan elektronik seperti walkman, camera, hp, charger, tv monitor, lap top, dvd player dan sebagainya bawa ke kabin dan awasi barang ini baik-baik. Jangan masukan peralatan elektronik dalam ransel, tas, atau traveling bag ke bagasi pesawat, walau dalam keadaan terkunci sekalipun bisa hilang  L  
             Kunci, gembok dan kasih kabel tis semua tas atau ransel yang masuk bagasi. Selain lebih aman bembol juga mencegah retseleting terbuka sendiri dan barang bawaan tumpah dan hilang. Jangan masukan benda apapun ke dalam kantong-kantong kecil yang ada di luar tas atau ransel. Karena ketika barang-barang ini dinaikan dan diturunkan, bisa jadi barang dalam kantong jatuh dan hilang.
            Jangan bawa barang tentengan banyak ke bagasi, maksimal 2 tas cukup, satu besar, satu ransel/tas tangan isi dompet, hp, kamera, barang bacaan atau lainnya. Banyaknya tentengan selain merepotkan bisa jadi tercecer atau tertinggal karena lupa. Taruh dokumen penting dalam satu dompet atau tas kecil seperti tiket, KTP, paspor, kode booking, bookingan hotel, lembar alamat dan dokumen lainnya.
            Datanglah ke bandara 2-3 jam untuk cek in, lebih dini  kita datang ke bandara semakin baik. Siapa tahu ada teman atau barang yang ketinggalan di hotel atau mau peking ulang. Atau lupa beli oleh-oleh. Kita punya waktu banyak untuk membereskan semua,  apalagi bila barang bawaan  banyak.
            Beberapa bandara terutama di luar negeri, sangat ketat mengawasi keluar masuk penumpang, mereka meminta kita masuk dalam  x ray untuk memastikan penumpang tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Beberapa x ray sangat sensitif, akan berbunyi bila kena ada logam di badan kita, sekecil apapun dan kita diminta melepas barang logam dari badan kita dan diminta masuk lorong x ray kembali, terus begitu hingga sama sekali tidak berbunyi.
            Kadang kita disuruh melepas ikat pinggang, kaca mata, kalung, gelang dan barang logam lainnya di badan kita. Sangat sepele namun bisa jadi mengesalkan. Dari pada bete, lebih baik kalau bepergian kita tidak membawa barang gelang, kalung, ikat pinggang dan sepatu yg ada unsur logamnya. Atau masukan semua dalam tas bawaan kita. Daripada disuruh lepas, masukan dalam keranjang, terus ada yang kececer atau kelupaan….benar- benar membuat bete kan.  
             Bila kita akan bepergian  ke suatu negara, alangkah baiknya bila kita mencari banyak informasi mengenai negara yang akan kita tuju, mengenai budayanya, adat istiadatnya, kebiasaan sehari-hari, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan sebagainya. Ada beberapa negara mewajibkan wisatawan di vaksin dahulu sebelum masuk ke negara tersebut, dan wajib membawa dokumen vaksin apa saja yang sudah dilakukan.
            Seperti kalau kita ke nagara-negara di Africa sana, kita wajib di vaksin Hepatitis, Yellow Fever dan vaksin TCD (Typhus, Colera, Disentri). Lebih baik kita ikutin aturan ini daripada di negara yang kita kunjungi kita di karantina dan di suruh di vaksin dulu di negara tersebut.
            Salah satu tempat yang memiliki sarana lengkap untuk vaksin adalah di Dinas Kesehatan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka sangat berpengalaman dan tahu banyak harus di vaksin apa bila datang ke negara lain. Mereka juga mengeluarkan dokumen vaksin yang dibutuhkan. Atau vaksin bisa di peroleh di rumah sakit rumah sakit besar di Jakarta.
            Bila ingin masuk pedalaman Papua misalnya menemui masyarakat yang tinggal di pohon (Korowai), tinggal di pegunungan (Yali Mek), di rawa-rawa (Asmat) atau pedalaman Kalimantan ke hulu sungai Bahau, Kapuas, Mahakam dan lain sebagainya maka pilihan transportasi yang bisa digunakan adalah dengan pesawat misi milik MAF atau AMA.  Mereka memiliki chopper (helicopter) , cesna atau caravan.
             Pesawat ini secara regular melakukan penerbangan ke pedalaman untuk melayani orang sakit, gereja atau membawa kebutuhan pokok.  Kita bisa menggunakan jasa pesawat ini dengan mencarternya, tapi harus booking jauh sebelumnya, seminggu hingga satu bulan. Pesawat ini biasanya dicarter untuk drop dan jemput kita.
            Yang perlu diperhatikan adalah kita tidak bisa membawa barang banyak. Misalnya peswat cesna hanya mampu mengangkut  5 penumpang termasuk pilot, dengan berat maksimal 350kg, sudah termasuk berat badan penumpang.
Setelah semua badan penumpang ditimbang, maka sisa berat untuk barang. Jadi kita benar-benar harus memilah mana yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggal.
         

Thursday, March 4, 2010

Membaca Tanda-tanda Alam Agar Selamat

Bencana memang datang tak diundang. Meski teknologi sudah bisa memprediksi beberapa bencana tapi tetap tidak ada salahnya membaca tanda-tanda alam agar selamat dan sehat.

Tanda-tanda alam yang bisa dipelajari itu seperti membaca gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrim. Selain membaca tanda alam, yang juga bisa diwaspadai adalah perilaku hewan yang berubah. 

Angin kencang meski sudah bisa diprediksi lewat teknologi, manusia tetap bisa membacanya dengan melihat alam sekitar. Bencana angin kencang berupa topan atau badai harus diwaspadai karena memberikan efek yang banyak termasuk transportasi darat, laut dan udara.

Seperti dilansir dari IDEF Foundation, tanda-tanda terjadinya angin kencang atau badai adalah penurunan suhu dan tekanan udara yang drastis secara tiba-tiba. Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi. Petir dan guruh terlihat dari jauh. Terdengar suara gemuruh, guntur dari kejauhan.

Angin kencang, awan gelap dan hujan juga bisa menjadi tanda peringatan akan datangnya badai petir. Ketika badai petir datang tempat paling aman berlindung dalam dalam bangunan.

Memprediksi banjir juga seharusnya mudah dilakukan jika volume hujan yang terus menerus sudah mulai diwaspadai oleh penduduk yang tinggal dekat aliran sungai. Atau kondisi jalanan yang minim saluran air juga bisa menimbulkan banjir. 

Yang sulit jika banjir datang tiba-tiba seperti air bah di daerah aliran sungai. Tapi itu pun alam sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda dengan perilaku hewan.

Selama berabad-abad hewan dapat memprediksi bencana alam, jauh sebelum manusia dapat memprediksinya. Hewan seolah-olah memiliki indera keenam untuk dapat mengetahui akan adanya badai, gempa bumi dan tsunami.

Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu menangkap getaran-getaran atau perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang tidak dapat dilakukan manusia.

"Saya tidak berpikir bahwa ini adalah indera keenam, setidaknya tidak ada yang dapat kita ukur pada saat ini," kata Diana Reiss, Ph.D., direktur penelitian mamalia laut di Wildlife Conservation Society, berbasis di Bronx Zoo di New York City, seperti dilansir Foxnews, Kamis (4/3/2010).

Menurut Reiss hewan memiliki sensor yang sangat halus. Pada beberapa spesies, ada yang memiliki kemampuan sensor diluar kemampuan manusia.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencoba menentukan kemampuan sensor tersebut, sehingga suatu hari dapat digunakan manusia untuk mendeteksi adanya bencana alam.

Peneliti di China telah mempelajari masalah ini sejak tahun 1950-an dan menemukan bahwa beberapa hewan seperti ular, dapat mendeteksi gempa bumi. Ular terlihat keluar dari sarang mereka di tengah hibernasi (tidur panjang) musim dingin, dan binatang lain tampaknya juga dapat merasakan gempa sebelum benar-benar terjadi.

Di Sri Lanka dan Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua negara itu.

"Saya tidak bisa mengerti, dan hal ini bisa menjadi penelitian yang berulang-ulang," kata Ravi Corea, presiden dan pendiri Sri Lanka Wildlife Conservation Society.

Corea mengatakan bahwa orang-orang melihat tiga gajah yang melarikan diri menuju tempat yang lebih tinggi satu jam sebelum adanya tsunami, di suaka margasatwa terbesar kedua di Sri Lanka, Yala National Park.

Reiss dan Corea menjelaskan bahwa pada kenyataannya hewan-hewan ini memiliki pendengaran yang fenomenal. Mereka mengatakan gajah dapat merespons dan memproduksi gelombang infrasonik (gelombang suara pada frekuensi yang lebih rendah dari gelombang yang dapat didengar manusia). Mamalia yang memiliki kemampuan sama adalah jenis paus tertentu.

Menurut Corea ada kemungkinan perubahan geografis menghasilkan suara dengan frekuensi rendah yang tidak bisa didengar oleh manusia, tapi dapat ditangkap oleh gajah.

Namun gajah bukanlah satu-satunya hewan yang dapat mendeteksi adanya bencana. Burung, monyet, anjing dan semua makhluk lain tampaknya bertingkah aneh sebelum adanya bencana alam.

Beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.

Anjing yang biasanya terlihat senang, melompat-lompat dan berlari-lari dengan pemiliknya, menjadi tidak tertarik melakukan hal tersebut.

Begitu pula dengan monyet yang biasanya sangat suka dengan pisang, tiba-tiba menjadi tidak tertarik dan bertingkah sangat aneh.

Hal-hal tersebut mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan tanda-tanda alam yang ada sebelum terjadinya bencana alam.

Corea juga menjelaskan bahwa hewan liar dapat bertahan hidup dengan selalu waspada. Alam sangatlah lentur, dan kita tidak boleh lupa bahwa manusia juga bagian dari alam.

Sementara bencana gempa hingga kini masih sulit diprediksi datangnya, ilmuwan baru bisa memprediksi kemungkinan terjadinya gempa karena ada pergeseran bumi tapi tidak tahu persis kapan waktunya. Sedangkan letusan gunung berapi harusnya juga mulai diwaspadai jika sudah ada tanda-tanda peningkatan suhu udara yang ekstrem sekitar gunung.

Agar selamat dari bencana seperti angin kencang sebaiknya menutup jendela-jendela dan pintu-pintu kaca dengan papan. Berdasarkan penelitian tentang angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak ada angin yang masuk. Tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi.