Saturday, June 19, 2010

Tumbuhan Survival

Aktivitas di alam terbuka sering memunculkan situasi darurat. Tersesat, terhadang cuaca buruk, atau kehabisan bekal. Jangan panik, tumbuhan liar hutan menyediakan aneka daun, buah, umbi, batang yang bisa dimakan, asalkan kita mengenal ciri-cirinya.
Arbei hutan (Rubus) rasanya menggiurkan. Kalau Anda mengaku pencinta alam yang doyan menempuh rimba atau mendaki gunung, pasti kenal dengan istilah survival, yaitu upaya untuk bisa bertahan hidup di alam liar. Pengetahuan survival wajib dikuasai oleh para petualang untuk menghadapi situasi darurat lantaran kehilangan orientasi atau kehabisan bekal.

Kiat hidup darurat ini penting, soalnya alam kerap sulit diprediksi perilakunya, walaupun sejak awal Anda telah mempersiapkan segala sesuatu secermat mungkin. Misalnya peta lokasi, kompas, global positioning system (alat untuk mengetahui posisi sesaat dengan bantuan satelit), alat komunikasi (HT, HP), bekal, dan obat-obatan.

Dengan pengetahuan survival yang andal, Anda seperti mempunyai jurus pamungkas yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan di saat posisi terjepit.  Sebagian dari ilmu survival itu adalah pengetahuan tentang aneka tumbuhan liar yang layak dan aman untuk dimakan.

Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan.

Tak beracun = dimakan satwa
Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan.

Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya.  Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang membikin kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari.  Buah senggani (Melastoma sp.) boleh dimakan.

Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan kemaduh (Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas.

Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).

Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas.  Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan.

Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.

Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil.  Hindari makan iles-iles (Amorphophallus sp.)

Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili (Dioscorea aculeata), gembolo (Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati. Jenis yang kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus.

Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi.

Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa (Passiflora sp.). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas.  Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani (Melastoma sp.), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan.

Hindari warna mencolok
Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno.

Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya.  Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan.

Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.

Tahukah Anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat.  Beda dengan jamur merang (Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan.

Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru.  Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun.  Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar.

Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh. Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat?  Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari.

Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi. Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan "dipancing-pancing". Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada.

Source : pk-sejahtera.org by Adi M

Tips Ketika Tersesat di Hutan / Gunung

Banyak kejadian sesorang atau kelompok tersesat di hutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi bila kita mengetahui teknik survival, tidak perlu takut. Survival adalah suatu teknik seni bertahan hidup di alam terbuka dengan menghadapi kondisi atau keadaan yang tidak menentu. Sedangkan orang yang melakukan survival disebut Survivor.
Survival yang terdiri dari delapan huruf mempunyai arti tersendiri. Definisi Survival terkandung dalam singkatan kedelapan huruf tersebut, yaitu :
S = Sadari, Sadari diri sendiri.
U = Untung dan rugi ada pada diri sendiri.
R = Rasa takut dan putus asa hilangkan.
V = Vacum, isilah kekosongan.
I = Ingat dimana anda berada.
V = Viva, hargailah hidupmu.
A = Adat istiadat setempat harus dipatuhi.
L = Latih dan belajarlah selalu.
sebagai penekanan, yaitu perlu adanya doa sebagai penguat batin survivor dan ketabahan hati guna mencapai keselamatan dan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Dalam keadaan tersesat ada Pedoman yang harus selalu diperhatikan dan harus selamanya diingat oleh semua orang yang biasa melakukan perjalanan jauh yaitu STOP yang merupakan kependekan dari :
S = STOP / SEATING, berhenti dan beristirahatlah, jangan panik.
T = THINKING, berfikir positif dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.
O = OBSERVE, amati keadaan disekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang ada dan
hindari hal-hal yang tidak perlu.
P = PLANING, buat keputuskan yang akan dilakukan dengan memikirkan konsekuensinya.
Dalam melakukan survival seseorang harus mempunyai sikap dan mental yang mendukung survival, oleh karenanya seorang survivor perlu mempunyai sikap sebagai berikut :
1. 1. Semangat untuk hidup. Tanpa semangat untuk hidup segala apa yang diperjuangkan akan sia-sia, dengan semangat ini akan tumbuh kekuatan, pantang menyerah dalam menghadapi permasalahan sesulit apapun.
2. 2. Kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri akan timbul perasaan dan kekuatan untuk melaksanakan sesuatu dengan segala penuh keyakinan.
3. 3. Akal sehat. Dalam melakukan apapun kadang kita kurang mengendalikan pikiran kita sendiri apalagi dalam keadaan yang panik.
4. 4. Disiplin dan rencana kegiatan yang matang.
5. 5. Kemampuan belajar dari pengalaman dan materi alam bebas.
6. 6. Pengetahuan tentang rimba, laut dan lingkungan, serta memiliki pengetahuan tentang ekologi dan biologi.

Ada beberapa pedoman yang harus diingat apabila anda ingin mencari jalan keluar jika tersesat yaitu :
1. 1. Usahakan kembali ke jalan semula. Apabila anda sudah merasa tersesat, usahakan kembali ke jalan semula (yang sebelumnya anda lewati). Untuk mempermudah apabila melintasi hutan yang belum pernah anda lewati, gunakanlah string text, string line, atau penunjuk arah (pemberi jejak) yang lain yang bisa ditempatkan pada pohon, ranting, atau tanah. Hal ini juga mempermudah penolong dalam mengetahui keberadaan anda.
2. 2. Mengikuti jalan di punggungan, jangan di lembah. Apabila anda berada di punggungan akan lebih mudah terlihat oleh orang lain dari pada di lembah. Biasanya jalur pendakian dibuat di punggungan.
3. 3. Jangan mengikuti arah sungai. Karena sungai merupakan sumber kehidupan, dan merupakan tempat minum binatang liar. Disarankan turun ke sungai hanya untuk mengambil air saja.

Apabila keadaan memaksa anda untuk tidak mungkin kembali maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. 1. Membuat tempat berlindung. Hal ini sangat penting untuk melindungi kita dari hujan dan panas. Ada beberapa macam tempat berlindung (bivac) yaitu bivac alam semisal gua, lubang pohon, atau cerukan tanah. Bivac buatan bisa dengan menggunakan ranting pohon dan dedaunan atau menggunakan ponco (jas hujan).
2. 2. Mencari air dan makanan. Air dan makanan sangat penting dalam menunjang kehidupan kita. Air bisa didapatkan dari sungai, hujan, tumbuhan rambat atau berdaun lebar, dan embun. Jangan sekali-kali mengambil air tergenang di rawa terutama yang berwarna hitam dan kehijau-hijauan. Makanan yang bisa dimakan bisa berasal dari tumbuhan dengan ciri-ciri warnanya tidak mencolok, tidak hidup menyendiri, getahnya tidak berasa gatal, dan dikelilingi binatang. Makanan juga bisa berasal dari binatang misalnya babi hutan, semua jenis unggas terutama telurnya, katak hijau, belalang, cacing sondari, ikan, udang, tikus, biawak, kadal, dan ular. Khusus untuk ular, satu jengkal dari kepala dan buntutnya dibuang.
3. 3. Membuat api. Api berguna dalam memberi penerangan, penghangat tubuh, memasak, menghindari binatang buas, dan penghilang rasa takut. Selain itu api berguna sebagai alat komunikasi (isyarat)dan mempermudah penolong dalam mencari anda.

Dari pada kita tersesat lebih baik kemungkinan itu diminimalisir dengan pemahaman medan pendakian serta jalur yang akan dilalui, selalu memperhatikan perubahan cuaca, bawalah perbekalan yang lebih dari cukup misal pendakian selama 4 hari dengan logistik cukup untuk 5-6 hari, jangan pernah memisahkan diri sendirian dari kelompok, dan selalu mendaftarkan diri sesuai prosedur pada pos pendakian.
Semoga tips-tips diatas dapat berguna apabila anda mengalami kondisi tersesat. Dan selalu ingat bahwa “Tuhan selalu bersama orang yang berani !!!”……

Tuesday, March 23, 2010

11 Gunung yg Paling Banyak Menewaskan Pendaki

Kasus-kasus kecelakaan mendaki gunung, sudah sering terdengar. Namun tidak menyurutkan para petulang sejati untuk menekuni hobi berbahaya ini. Kadang tantangan, dan keinginan menaklukkan gunung begitu tinggi sehingga tidak membuat jeri risiko yg bakal diterimanya bila gagal. Berikut ini daftar 11 gunung paling berbahaya bagi para pendaki karena banyaknya korban yang merenggang nyawa karena berusaha menaklukkannya.

1. Annapurna

Gunung Annapurna terletak di Nepal, memiliki tinggia 8000 meter. Termasuk dalam daftar 10 besar gunung tertinggi di dunia, serta termasuk salah satu palin berbahaya karena banyaknya pendaki yang tewas saat berusaha menaklukkan medan Annapurna. Berdasarkan catatan, sejak pertama kali di buka untuk pendakian umum tahun 1950, gunung ini telah menelan korban tewas 53 pendaki. Jika ingin mencoba mendaki Annapura, disarankan carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang medan gunung tersebut. Yang terbaik adalah menyusuri Annapurna Sanctuary di Nepal.

2. K2

Gunung yang terletak di atas Athabasca River Valley of Jasper National Park, 1½ km east of Mount Kitchener, Kanada, ini, merupakan gunung tertinggi kedua di dunia dan dikenal dengan medan tersulit di dunia, sehingga hanya pendaki yang berpengalaman saja agaknya yang bisa mendaki gunung ini. Bahkan rute yang dianggap paling mudahpun, memerlukan kerja keras dan tergolong rumit. Batu-batu yang curam, serta harus melintasi tiang-tiang es yang tipis yang bisa roboh sewaktu-waktu tanpa peringatan. Kesukaran medan ini membuat gunung ini menjadi salah satu paling berbahaya di dunia. Agustus tahun lalu menjadi bulan paling kelam, 11 pendaki tewas mengenaskan. Ini kecelakaan tertinggi sejak 1986 di mana 13 pendaki tewas hanya dalam tempo dua pekan.

3. Nanga Parbat

Nanga Parbat berada di urutan kesembilan gunung tertinggi di dunia terletak di Pakistan. Dalam tingkat kesulitan, medan gunung Nanga Parbat disebut sama beratnya dengan K2. Sulitnya medan pada gunung ini membuat ia mendapat julukan "The Man Eater" . Bisa jadi ini karena banyaknya pendaki yang tewas di sini.

4. Kangchenjunga 

Kangchenjunga, adalah gunung tertinggi ke-3 di dunia setelah Gunung Everest dan Chogori) dengan ketinggian 8.586 meter (28.169 kaki). Gunung ini juga adalah gunung tertinggi ke-2 di Nepal. Kangchenjunga berarti "Lima Harta Karun Salju, karena ia terdiri dari 5 puncak, empat diantaranya mencapai lebih dari 8.450 meter. Harta karun itu melambangkan 5 benda milik dewa yaitu emas, perak, permata, biji-bijian dan kitab suci.

Tingkat kematian di gunung ini termasuk paling tinggi dibanding yang lain, yakni mencapai 22 persen setiap tahunnya. Meski begitu tetap banyak pendaki yang berminat mencoba. 

5. The Eiger

Disebut juga Nordwand, atau wajah utara berada di puncak pegunungan Swis, merupakan tujuan legendaries bagi para pendaki yang gemar bertualang di gunung-gunung berbahaya. Tercatat mulai didaki tahun 1938. Medan berbahaya mengharuskan pendaki memiliki skill tertentu dan harus mengerahkan segala kemampuannya. Beratnya medan membuat gunung itu mendapat julukan Mordwand atau Murder Wall. 

6. The Matterhorn

Gunung ini berbentuk unik, menyerupai terompet yang naik dari lembah sekitarnya. Gunung ini terkenal sebagai salah satu yang memiliki tingkat kematian tinggi. Ada beberapa factor yang menyebabkan, medan yang berat, termasuk longsoran salju atau bebatuan yang bisa datang tibe-tiba. 

7. Mt. Vinson

Mt Vinson, gunung yang paling tinggi di Antartika. Tapi bukan soal tingginy yang penting, namun tingkat kesukaran dan tingginya kematian di sini, membuatnya masuk dalam daftar gunung gunung paling berbahaya di dunia. Satu hal lagi yang mungkin harus menjadi pertimbangan para pendaki, adalah cuaca dingin yang bisa mencapai sangat ekstrem dan sulit ditebak, membuat orang harus berpikir ulang bila ingin mencoba mendaki. Waspadalah, sebab kecelakaan kecil saja pun bisa berakibat fatal.

8. Baintha Brakk

Populer dengan sebutan raksasa, Baintha Brakk merupakan salah satu gunung paling sulit di daki di dunia. Mulai didaki pertama kali tahun 1971. Salah satu pendaki yang pernah merasakan kekejaman Baintha Brakk adalah Doug Scott, yang sempat patah kedua kakinya, dan terpaksa turun merangkak melawan angin topan menuju base camp. Ini sungguh luar biasa, namun tak menyurutkan para petualang berbahaya untuk mencoba dan mencoba lagi. Kematian bukan hal yang menakutkan bagi para pendaki ini. Kisah-kisah kegagalan membuat gunung ini sangat terkenal di dunia dan memiliki reputasi paling berbahaya tiada tara. 

9. Mt. Everest

Tercatat 1.500 orang lebih telah mencoba mendaki gunung yang paling tinggi di dunia ini. Dari jumlah ini hanya 50 orang lebih yang berhasil sampai di puncaknya. Kalau dilihat dari ketinggian gunung ini, maka tak dapat disangkal lagi kalau gunung ini paling berbahaya di dunua. Jika anda berniat ke sana, anda akan menemui perkemahan Everest di bawah, di sanalah para pendaki Everest berkumpul.

10. Denali

Mt McKinley, juga dikenal sebagai Denali, adalah gunung yang paling tinggi di Amerika Utara. Meskipun ketinggiannya adalah hanya 20.320 kaki, namun kesulitan medannya tidak kalah dari gunung gunung tinggi lainnya. Cuaca dan suhu merupakan hal paling serius dalam mendaki gunung ini. Karenanya tingkat keberhasilan mendaki gunung ini hanya 50 persen, sebagian menyerah sebelum mencapai puncak.

11. Fitz Roy

Cerro Chalten, atau Mount Fitz Roy, adalah gunung yang paling tinggi di Patagonia's Los Glaciares National Park. Fitz Roy dikeliling batu curam yang menyulitkan pendaki untuk mencapai puncak. Cuaca yang sulit ditebak juga membuat gunung ini menjadi teramat berbahaya. Itu sebabnya, jarang ada pendaki yang mau mencoba mendaki Mount Fitz Roy. Dalam setahun hanya satu pendaki nekad yang menjajal kesulitan gunung ini.