Saturday, June 19, 2010

Kesehatan Perjalanan

Pada dasarnya, tujuan dari kesehatan dalam perjalanan adalah untuk mencapai keadaan sesehat-sehatnya sebelum dan sesudah melakukan perjalanan.
Daya TahanTubuh
Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain :
 
a. Kebutuhan oksigen
Oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan. Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit.
VO2 max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang pendaki yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Pada prinsipnya untuk mendaki gunung dibutuhkan kekuatan dan daya tahan otot tertentu, serta memiliki fasilitas VO2 max yang baik. Hal ini perlu sekali untuk mengatasi tipisnya oksigen didaerah ketinggian, serta mengatasi beratnya beban yang dibawa (ransel).
Bagi seorang pendaki gunung, memiliki VO2 max yang baik adalah perlu sekali, diatas 5.000 feet, kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan mulai terganggu. Sedangkan setiap kenaikan 1.000 feet setelah 5.000 feet akan menyebabkan berkurangnya kapasitas VO2 max sebanyak 3 %. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh pendaki gunung, karena semakin tipisnya oksigen di udara akan menyebabkan Hypoksia, sehingga pendaki akan terkena Mountain Sickness dengan salah satu ciri-cirinya adalah pusing-pusing dan muntah.
Untuk pendakian diatas 4.000 mdpl, dianjurkan untuk melakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Karena dengan aklimatisasi diharapkan terjadi perubahan faal di dalam tubuh yang meliputi perubahan dini dan perubahan penyesuaian.
b. Kebutuhan Cairan
Dalam keadaan normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Beberapa penulis mengatakan manusia dapat hidup tanpa air kurang lebih selama 3 hari, tetapi ada pula yang mengatakan dalam suhu 20 – 30°C orang dapat bertahan hidup tanpa air sampai 8 hari.
Sebagai gambaran akan kebutuhan air dalam tubuh kita adalah :
- Suhu 10°C diperlukan air sebanyak 1 liter untuk 24 jam
- Suhu 20°C diperlukan air sebanyak 4 liter untuk 24 jam
- Suhu 30°C diperlukan air sebanyak 5 liter untuk 24 jam
- Suhu 40°C diperlukan air sebanyak 6 liter untuk 24 jam
Kebutuhan air bagi manusia dewasa adalah 30 - 35 ml/kg BB (Kenaikan suhu 1°C dari 37°C ditambah 10 - 15 %) Sedangkan untuk mengganti kehilangan air dari urine, keringat, paru dan feses untuk orang dewasa 1,5 – 2 ml/kg BB/jam. Jadi perkiraan kebutuhan air pada orang dewasa dengan berat badan 50 Kg adalah sekitar 3000 – 3500 ml/ 24 jam.
c. Kebutuhan Garam/ Elektrolit
Salah satu elektrolit yang penting dalam tubuh kita adalah NaCl atau garam dapur. Kebutuhan garam bagi setiap orang untuk daerah tropis adalah 15 – 25 gram per 24 jam, sedangkan untuk daerah sub tropis adalah 10 gram per 24 jamnya. Cara terbaik untuk menjaga kadar garam dalam tubuh adalah pemberian garam dalam makanan, cara ini terbukti lebih efektif dibanding mengkonsumsi minuman olah raga atau Oralit.
Sup menurut beberapa penelitian adalah sumber cairan dan elektrolit yang bagus. Beberapa sumber elektrolit antara lain :
- Tablet garam
- Minuman olah raga e.g. gatorade®, pocari sweat® ( kadar natrium 10 -25 mmol/L )
- ORALIT® (kadar natrium 60-90 mmol/L) dan hanya baik digunakan pada terapi diare.
d. Suhu Lingkungan
Tubuh manusia didesain untuk bekerja pada suhu antara 36,5 – 37°C dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan suhu panas dari pada suhu dingin. Proses aklimatisasi dalam suhu panas biasanya berlangsung lebih cepat dan dapat diatasi dengan memakai pakaian tipis, menyerap keringat, berwarna cerah, menjaga supaya kebutuhan air dan garam seimbang dalam tubuh.
Sedangkan terhadap suhu dingin tubuh lebih sukar untuk menyesuaikan diri, karena suhu lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang dibutuhkan lebih besar agar suhu tubuh tetap normal.
e. Makanan
Untuk aktivitas yang tidak berat diperlukan kalori 2000-2500 per hari. Sedangkan untuk aktivitas berat diperlukan 2500-3500 kalori/hari

Penyakit Perjalanan Beserta Pencegahannya
Penyakit-penyakit umum yang kerap terjadi saat melakukan kegiatan petualangan, diantaranya :
Mountain Sickness (Penyakit Gunung)
Penyebab utamanya adalah penurunan kadar oksigen didalam darah karena berada diketinggian tertentu. Faktor yang bisa menjadi penyebabnya adalah :
- Kurangnya aklimatisasi (proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda).
- Pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.
Gejala mountain sickness antara lain :
- Pusing.
- Nafas sesak.
- Tidak nafsu makan.
- Mual terkadang muntah.
- Badan terasa lemas, lesu, malas.
- Jantung berdenyut lebih cepat.
- Penderita sukar tidur.
- Muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru-biruan.
Penanganannya :
- Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama 24 s/d 48 jam.
- Jika kondisi tidak membaik turunkan si-penderita dari ketinggian tersebut, sekitar 500 s/d 600 meter.
Hypotermia
Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35°C. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
- Suhu yang ekstrim.
- Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
- Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.
Gejala hypothermia antara lain :
- Menggigil.
- Dingin, pucat, kulit kering.
- Bingung, sikap-sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi.
- Jatuh kesadaran.
- Bernapas pelan dan pendek.
- Denyut nadi yang pelan dan melemah.
Penanganannya :
- Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin (e.g. Membuat tenda).
- Lepaskan semua pakaian yang basah.
- Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada safety blangket yang diseliputi dengan aluminium.
- Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah.
- Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya.
- Beri penderita makanan/minuman hangat dan mengandung hidrat arang. Jangan berikan minuman ber-alkohol.
- Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.


Safety blangket dan Body warmer
Kelainan Panas
Suhu yang terlalu tinggi (sangat panas) dapat menyebabkan berbagai penyakit kelainan panas yang terdiri dari tiga keadaan (di-urutkan berdasarkan beratnya) :1. Heat Cramps
Heat Cramps (Kram Karena Panas) adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas.
Heat cramps disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (termasuk natrium, kalium dan magnesium) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak segera diatasi, Heat Cramps bisa menyebabkan Heat Exhaustion.Gejalanya :
- Kram yang tiba-tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki.
- Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri 
.Penanganannya :
- Dengan meminum atau memakan minuman/makanan yang mengandung garam.
2. Heat Exhaustion
Heat Exhaustion (Kelelahan Karena Panas) adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terkena/terpapar panas selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan.
Jika tidak segera diatasi, Heat Exhaustion bisa menyebabkan Heat Stroke.
Gejalanya :
- Kelelahan.
- Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat.
- Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas.
- Denyut jantung menjadi lambat dan lemah.
- Kulit menjadi dingin, pucat dan lembab.
- Penderita menjadi linglung/bingung terkadang pingsan.
 
Penanganannya :
- Istirahat didaerah yang teduh.
- Berikan minuman yang mengandung elektrolit.
3. Heat Stroke
Heat Stroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, Heat Stroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian. Suhu 41° Celsius adalah sangat serius, 1 derajat diatasnya seringkali berakibat fatal.
Kerusakan permanen pada organ dalam (misalnya otak) bisa segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.
Gejalanya :
- Sakit kepala.
- Perasaan berputar (vertigo).
- Kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering.
- Denyut jantung meningkat dan bisa mencapai 160-180 kali/menit (normal 60-100 kali/menit).
- Laju pernafasan juga biasanya meningkat, tetapi tekanan darah jarang berubah.
- Suhu tubuh meningkat sampai 40-41° Celsius, menyebabkan perasaan seperti terbakar.
- Penderita bisa mengalami disorientasi (bingung) dan bisa mengalami penurunan kesadaran atau kejang.
Penanganannya :
- Pindahkan korban dengan segera ketempat yang sejuk, buka seluruh baju luarnya.
- Bungkus korban dengan selimut yang sejuk dan basah. Usahakan agar selimut tetap basah. Dinginkan korban hingga suhunya mencapai 38° Celcius.
- Saat temperatur mencapai 38° celcius, ganti selimut basah dengan yang kering, lanjutkan perawatan pada korban secara hati-hati.

Makanan dan Minuman Pendakian

Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki gunung tergantung pada :
1. Ukuran dan berat badan seseorang.
2. Metabolisme individu.
3. Lamanya perjalanan.
4. Cuaca/suhu.
5. Jenis aktifitas yang telah direncanakan sebelumnya.

Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perbekalan makanan/minuman yang akan dibawa :
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d. Ringan, dan mudah didapat.
e. Murah.

Menghitung kebutuhan Energi berdasarkan Basal Metabolic Rate.
Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme Basal (LMB) adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat sempurna baik fisik maupun mental, berbaring tetapi tidak tidur dalam suhu ruangan 25 derajat C (Darwin, 1988:7). Secara praktis besarnya BMR seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (berat badan x 24 kalori). Misalnya berat badan seseorang 60 kg kebutuhan BMRnya adalah 1440 kalori, sedangkan jumlah kebutuhan kalori per hari dapat ditentukan berdasarkan kelipatan BMR sebagai berikut:

 

Contoh :
Seorang yang sedang mendaki gunung mempunyai berat badan 60 kg, kebutuhan kalorinya adalah :
60 kg x 24 kalori = 1.440 kalori (BMR)
125% x 1.440 (BMR) = 1.800 kalori
Total kebutuhan kalori/hari : 1.440 + 1.800 = 3.240 kalori/hari
Untuk aktifitas dialam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500 kalori per hari.
Kebutuhan akan kalori pendaki laki-laki dan wanita berbeda karena pada wanita jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.
Misal :
Bagi pendaki laki-laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat 3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki wanita dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori, sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.

Berapakah kalori yang dihasilkan pada setiap gram zat gizi/ zatmakanan ?
Tiap-tiap gram zat gizi karbohidrat menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan protein 4 kalori.
Agar zat–zat gizi tersebut dapat digunakan didalam tubuh dengan sempurna, harus diatur komposisinya sbb :
- Protein : 12%-15%
- Lemak : 20%-25%
- Karbohidrat 60%-70%

Misalkan kebutuhan energi adalah 3.500 kalori maka susunan/komposisi gizi-nya adalah sebagai berikut :


Penjelasan :
Kalori dari protein = 15% x 3.500 kalori = 525 kalori
Protein 1 gram = 4 kalori
Jumlah protein = 525 : 4 = 131.3 gram
Kalori dari lemak = 25% x 3.500 kalori = 875 kalori
Lemak 1 gram = 9 kalori
Jumlah lemak = 875 : 9 = 97.2 gram
Kalori dari karbohidrat = 60% x 3.500 kalori = 2100 kalori
Karbohidrat 1 gram = 4 kalori
Jumlah karbohidrat = 2100 : 4 = 525 gram

Nutrisi Seorang Pendaki di Alam Bebas
Nutrisi yang buruk atau pas-pasan dapat mengurangi daya tahan (endurance), membuat otot sulit recovery, dan membatasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-selnya setelah satu hari penuh kerja keras. Ujung-ujungnya akan mempengaruhi moral dan skill dari pendaki itu sendiri.
Karenanya penting sekali kita sadar akan perlunya karbohidrat, protein dan lemak serta komponen nutrisi lainnya supaya tubuh tetap fit selama pendakian.



Karbohidrat
Karbohidrat sudah pasti perlu, karena ini merupakan sumber tenaga utama, ibarat mobil, inilah bensinnya, tanpa bensin, mobil pasti tidak
akan jalan. Karbodirat ini ada dua macam:
1) Karbohidrat sederhana.
2) Karbohidrat komplek.
Bedanya, kalau karbohidrat sederhana akan cepat dimetabolis oleh tubuh, sangat cocok dikonsumsi sebelum atau setelah aktifitas dalam jumlah kecil, misalnya seperti madu, selai, permen dan buah-buahan yang manis. Sedangkan karbohidrat komplek biasanya disimpan di lever dan otot sebagai glikogen. Simpanan glikogen ini biasanya akan habis setelah 1,5 jam beraktifitas berat, seperti naik gunung atau lintas alam jarak jauh misalnya. Untuk itu perlu sekali mengganti glikogen ini dari snack sumber karbohidrat sebagai makanan antara, sepanjang hari. 50-70% dari kalori tubuh bersumber dari karbohidrat ini.
Jika kita lupa atau melewatkan asupan karbohidrat, maka tubuh akan memerlukan lebih dari 24 jam untuk me-restore cadangan glikogen dan energi untuk aktifitas pendakian keesokan harinya. Selain memastikan asupan karbohidrat mencukupi, plus komponen protein dan minum air selalu, terutama 30-60 menit setelah beraktifitas. Minum air putih perlu, usahakan tidak kurang dari 10 gelas sehari.
Contoh makanan olahan yang mengandung karbohidrat


Protein
Biasanya protein paling baik dikonsumsi tidak dalam jumlah besar, karena protein itu produk yang cepat digunakan oleh otot, khususnya memperbaiki otot yang terpakai sepanjang hari. Protein diperlukan juga untuk melawan penyakit, membangun lapisan serat pada otot yang ‘rusak’ digunakan sepanjang hari, dan menjaga agar otak tetap bisa berpikir dan memastikan aliran darah lancar. Protein lengkap bersumber dari ikan, telur dan susu, karena mengandung asam amino esensial yang lengkap. 15% kalori bersumber dari protein ini.
Contoh makanan olahan yang mengandung protein


Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai cadangan energi diluar sumber energi selain karbohidrat. Kelemahannya adalah lemak perlu lebih banyak waktu untuk dicerna sebagai energi. Konsumsi lemak paling baik dilakukan saat makan malam, karena akan lebih mudah dicerna saat tidur malam. Untuk perjalanan jauh, lemak justru dibutuhkan, terutama memasuki daerah dingin/daerah pegunungan, lemak dalam tubuh akan memberikan rasa hangat, sehingga bisa melawan udara dingin di luar. Terlalu banyak lemak juga berbahaya, karena akan menambah berat langkah saja. Massa lemak lebih berat dari massa otot. Sehingga akan mempengaruhi kecepatan berjalan.
Contoh makanan olahan yang mengandung lemak



Serat
Serat penting, karena tubuh memerlukannya untuk membantu system pembuangan limbah dari tubuh (buang air besar) agar tidak mampet.Makanan yang berserat juga diperlukan untuk menahan rasa lapar lebih lama. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran.
Contoh makanan olahan yang mengandung serat



Air Minum
Minum sebagai kebutuhan cairan jangan dilupakan. Menghadapi medan jelajah seperti susur pantai yang terbuka di bawah matahari sepanjang hari pasti memerlukan air lebih banyak daripada jelajah di dalam hutan lebat. Intinya cegah diri dari dehidrasi.
Minumlah secara teratur dan sesering mungkin. Apa yang diminum, tentu saja air putih. Namun dengan berkembangnya teknologi, saat ini membanjir berbagai minuman energi yang bisa juga sekaligus mengganti energi yang terpakai.
Apakah benar minuman ini bisa mengganti energi ?
Cek selalu content/ingredient di kemasannya. Kandungan gulanya biasanya terdiri dari sukrosa, fruktosa, glukosa dan maltodextrin. Kalo konsentrasi kandungan fruktosa-nya tinggi, justru akan memperlambat hidrasi dan muncul gangguan perut.
Pilihan minuman lainnya seperti herbal tea dan coklat susu sangat direkomendasikan. Bagi penggemar kopi, perlu sedikit waspada dengan cafein yang terkandung di dalamnya, karena dapat meningkatkan output urin dan peluang terjadinya frostbite. Selain itu cafein meningkatkan heart rate dan tekanan darah. Oleh karena itu selama perjalanan perlu dibatasi satu cangkir kopi per hari.

Minuman beralkohol juga berisiko sebagai sumber dehidrasi dan dapat menurunkan selera nafsu makan. Alkohol juga lebih hebat dampaknya daripada cafein dalam soal peningkatan output urin. Rasa haus merupakan indicator tubuh mulai mengalami dehidrasi.
Minumlah dengan sedikit-sedikit guna membasahi kerongkongan, bukan dengan cara sekaligus satu botol habis. Di tempat-tempat di mana air jarang ada selama perjalanan, perhitungan kebutuhan air perlu dimasukkan dalam rencana perjalanan.

 
 
 

Makanan khas daerah-daerah di Indonesia

  1. Kota Bandung – julukan: Kota Kembang
    o Makanan: Peuyeum Bandung, Bakso Tahu Goreng, Colenak, Mie Koclok
    o Minuman: Bandrek, Bajigur
  2. Kota Bondowoso – julukan:
    o Makanan: Tape (Tapai)
    o Minuman:
  3. Kota Gresik – julukan: Kota Pudak
    o Makanan: Pudak, otak-otak
    o Minuman: -
  4. Kota Jakarta – julukan:
    o Makanan: Sop kambing, Ketoprak,
    o Minuman: Es teler
  5. Kota Jember – julukan:
    o Makanan: Suwar-suwir
    o Minuman:
  6. Kota Kediri – julukan: Kota Tahu
    o Makanan: Tahu
    o Minuman:
  7. Kota Ketapang
    o Makanan: Asam pedas sembilang terong asam, Asam pedas tempoyek, ketupat Colet dan sambal ale ale, serundeng ale ale
    o Kudapan: Jenurai, bingke kelapa muda, amplang, kekicak, jenjorong.
  8. Kota Lamongan – julukan: Kota Tahu Campur
    o Makanan: Tahu campur
    o Minuman:
  9. Kota Madiun – julukan: Kota Pecel
    o Makanan: Pecel
    o Minuman:
  10. Kota Magelang
    o Makanan: Kupat Tahu
    o Kudapan: Getuk, Wajik
  11. Kota Makassar – julukan:
    o Makanan: Coto Makassar
    o Minuman: Es Palubutung
  12. Kota Malang – julukan: Kota Angsle, Kota Bakso
    o Makanan: Angsle, Bakwan Malang, Puthu Lanang, Rujak Cingur,Tahu Thek, Nasi Mawut, Cwie Mie Malang,
    o Minuman: STMJ,Ronde,Es Mocca, Es Duren
    o Camilan: Keripik Kentang, Keripik Singkong
  13. Kota Manado – julukan: Kota Tinutuan
    o Makanan: Tinutuan (Bubur Manado), RW, Sambel Dabu-Dabu
    o Minuman: Saguer
  14. Kota Medan – julukan:
    o Makanan: Angsle, Bika Ambon
    o Minuman:
  15. Kota Padang – julukan: Kota Rendang
    o Makanan: Rendang , Dendeng Balado , Ikan Sampadeh, nasi ramas
    o Minuman: Teh Talua (Teh Telur),
  16. Kota Palembang – julukan: Kota Pempek
    o Makanan: Pempek, Tekwan
    o Minuman:
  17. Kota Pekalongan – julukan: Kota Megono
    o Makanan: Megono
    o Minuman:
  18. Kota Pekanbaru – julukan:
    o Makanan: Lempok Durian, Kue Bangkit
    o Minuman: Jus jagung
  19. Kota Pontianak – julukan: Kota Khatulistiwa
    o Makanan: Ikan Asam Pedas
    o Minuman: Es lidah buaya
  20. Kota Purwokerto – julukan: Kota Mendoan
    o Makanan: Mendoan
    o Minuman:
  21. Kota Semarang – julukan: Kota Lumpia
    o Makanan: Lumpia Semarang, Tahu Pong, Tahu Gimbal
    o Minuman:
  22. Kota Salatiga – julukan:
    o Makanan: Enting-enting
    o Minuman: Es Cendol, Es Campur
  23. Kota Solo – julukan: Kota Timlo
    o Makanan: Timlo
    o Minuman:
  24. Kota Surabaya – julukan: Kota Pahlawan
    o Makanan: Rujak Cingur, Semanggi
    o Minuman:
  25. Kota Tegal – julukan: kota bahari, jepangnya indonesia
    o Makanan: tahu aci, tahu pletok, pilus, kerupuk antor, kacang bogares, soto tauco, martabak lebaksiu, kerupuk mie, lengko
    o Minuman: teh poci, teh gopek, teh botol sosro, dawet beras&aci
  26. Kota Yogyakarta – julukan: Kota Gudeg
    o Makanan: Gudeg, geplak, tiwul, gaplek, gatot, bakpia, yangko, rempeyek, apem,
    o Minuman: Es Dawet, wedang ronde, wedang secang, minuman rosella, wedang jahe, wedang bajigur
  27. Kota Bojonegoro – julukan: Kota Ledre
    o Makanan: Ledre ( kue / keripik pisang raja )