Saturday, June 19, 2010

Jenis- jenis arus dalam arung jeram

1. Edi
adalah kondisi air yang tenang di pinggir sungai.. edi terbentuk karena sungai berbelok atau ada batuan besar di pinggir sungai sehingga air tenang setelah batuan itu mencegah arus besar melewati jalurny. Edi ini biasa digunakan untuk parkir boat kalau butuh istirahat atau jka kita hanyut bisa mengarah ke edi untuk istirahat dan emegang sesuatu agar gak kehabisan tenaga. Benda benda di edi biasanya gak akan berpindah kalau gak di geser mendekati arus lewat.. pernah dayung kami lepas dari pegangan dan nyangkut di edi.. terpaksa harus berenang kembali untuk mengambilnya..

2. Drop
bentukan arus yang terjadi karena aliran sungai melewati batuan kecil.. 
setelah melalui diatas batu, air akan embentuk "tejunan" kecil. air drop atau jatuh ini tak trlalu bahaya jika perahu melewatinya dengan baik.. 


Foto : salah satu peserta rafting serayu terjungkal
setelah mencoba trik duduk didepan boat dan melewati drop drop kecil .. :)


3. Double drop
Nah ini arus sungai yang melewati atau melampaui batuan besar biasanya membentuk double drop atau terjunan yang besar dan berurutan.. double drop yang besar jika dilalui perahu tanpa kayuhan bisa menyebabkan perahu tertarik terus dan tak bisa jalan maju.. 

double drop bisa membuat perahu kehilangan keseimbangan dan dengan ke ahlian skipper atau pemandu sungai akan bisa dilalui dengan super duper nyaman asal para rafter ngikutin perintahnya.. Terjatuh di duble drop bisa jadi rafter juga akan ter tahan di sana dan tak bisa keluar.. 
karena nya perlu usaha lebih untuk segera keluar dari jebakan bentukan air ini. 


Foto : saat  masuk ke jaram Budil, jeram maskotnya Sungai Progo.. banyak Double drop den jebakan arus liar yang sangat luar biasa memicu andrenalin.. tapi disitu kan asyik nya ? :D

4. Standing wave
Berbentuk seperti gelombang laut.. 
meski gak besar dan tinggi namun bisa memakasa perahu jumping dan mengayun depan belakang. Standing wave akan seru jika dilalui pas dari depan.. agak dihindari kena gelombang dari samping karena kemungkinan banya menyebabkan boat flip/terbalik. 

Namun arus tetap lah liar.. 
sang gelombang tak ukur jarak dan waktu mebentuk iramanya.. saat kita masuk jeram sempit bisa jadi wave akan di bentuk oleh benturan bentura dinding sungai atau batuan besar di kanan kiri jalur.. liar nya gelombang ini akan mengasyikkan meski perlu di waspadai.. contohnya ada di jeram budilnya Progo bawah dan jeram Godbless nya pekalen bawah...

Standing wave yang rata dan panjang bisa dinikmati di serayu river dan progo bawah saat penghujan tiba.. naek boat serasa naek kuda tunggang yang melonjak lonjak berirama dan embolak balik isi perut.. hehehe.. Jatuh di kawasan Standing wave yang penting jangan panik.. minum air pastilah karena terpaan gelombang ke muka akan menjungkirbalikkan kita juga ... 
prinsip membelakangi arus dan kaki dinamis harus ttep dipegang.. :) 


Foto : Standing Wave di Progo bawah.. arus diatas normal dikiiiitttt.. :)


5. Turbulence
nah ini gelombang berpusar di bawah permukaan air..
biasanya terbentuk kerana kedalaman sungai yang di hiasi batuan batuan besar atau jatuhnya air dari ketinggian sebelumnya.. misalnya air terjun atau air jatuh dari dam.. pusaran air akan menyedot boat jika tak punya daya dorong ke depan... karenanya dayung kuat adalah perintah skipper untuk menghindari jebakan turbulence di bawah jeram jeram yang telah mereka arungi ratusan bahkan ribuan kali sebelumnya.. :).. 

jebakan turbulence cukup berbahaya jika kita terjatuh di dalamnya... badan biasanya tak bisa keluar dari jebakan ini.. mau naek ke permukaan susah karena di sedot lagi ke bawah.. jadi beberapa saran yang sempat kerekam adalah kita malah harus ngikutin arus bawah.. jangan dilawan..

bikin formasi bola dimana tubuh kita tekuk dalam dalam dan di pegang di rangkul sehingga membentuk bola hingga kita ke desak sampe dasa sungai.. stelah mendapat pijakan baru menolak atau menjejak kan dii ke atas sekuat mugkin agar menuju kepermukaan.. teori ini sering di perdengarkan saat arung jera,.. meski prakteknya gak segampang teori tapi setidaknya kita tau tentang teknik ini..

ku sempat kejebak yang kupikir itu "turbulence" saat jatuh dari boat dan masuk ke jeram godbless nya pekalen bawah di event lareangon yang lalu.. ku coba diam gak lama.. kok gak naek naek ke permukaan ya.. ternyata di atas kepala kena hantaman arus yang menekan ku kebawah sangat deras akibat bentukan terjunan di jeram itu.. 

sadar ku gak naek naek langsung berusaha melonjak dan bergerak dari sana.. memiringkan badan dan menggerakkan kaki untuk bertola menjauhi area jebakan ini.. pas di jeram itu air cukup dalam sehingga gak bisa depatin dsarnya.. akhirnya memaksakan diri untuk mengayuh kaki di perkuat.. dan Alhamudillah segera keluar..

Jika dianggap aman, para rescuer akan masuk juga ke sungai untuk mengapai rafter yang terjebak di sini. tapi para rescuer pun akan melihat kndisi titik aman mana bagi mereka untuk membantu raftier yang terjebak.. :)

Tetap tenang dan mencoba untuk bertahan hidup adalah kunci yang tepat keluar dari pusaran alam di jeram. Para senior mohon koreksi jika ada yang salah ya...:)


Foto : sesaat saat akan dan setelah terhempas di jeram Godbless, Pekalen bawah  (test drive - Pengarungan Boat Pertama milik LareAngon Indonesia di Pekalen Bawah)

6. Undercut
Ini arus memotong yang jadi  momok di setiap pengarungan..
tak semua sungai mendapati bentukan arus melingkar yang menjebak. barang apa pun (katanya) jika masuk ke arus undercut akan tak bisa keluar lagi.. termasuk manusia.. undercut terlihat berupa putaran ringan di permukaan.. namun sebenernya di dalam arus cukup keras pusarannnya. 
ku gak bisa jelasin lebih banyak tentang arus ini.. mungkin ada para senior yang bisa membantu..

Pengalaman saat melewati salah satu jeram ber arus undercut di Pekalen bawah kemarin, tim rescue yang di siapin oleh opeator sampai memasang orang untuk loncat dari pinggir sungai menggapai boat dan menarik boat agar jangan  masuk ke jalur kanan yang ber undercut.. boat di paksa masuk ke jalur kiri untuk menghindari resiko.. memang kemarin kami turun di pekalen dengan konidis arus hampir dua kali debet arus normal.. jadi tindakan pengamanan sangat di utamakan.. :)


Tindakan pengamanan diri..
setidaknya para rafter pemula dan yang pngen raftnig perlu tau beragam teknik dasar untuk penyelamatan diri di air.. olahraga ini tetaplah berkegiatan di alam terbuka.. kita harus bersepakat dengan kondisi alam dan berirama selaras denganya kapan pun juga..
salah satunya adalah mmpelajari keunikan "cinta" alam yang memberikan sejuta tantangan dan kenikmatan buat kita.. :)



Foto : Briefing dan pemanasan di Titik Start, sebelum pengarungan Progo Bawah 

Untuk teknis pengamanan diri saat rafting biasanya akan di kasih briefing oleh para pemandu sungai (skipper). mereka adalah rescuer pertama yang mengutamakn keseelamatan "tamu" di boatnya dan kadang sampe melupakan keselamatan mereka sendiri.. salut deh.. :) Dan jikalau mereka mau masuk jeram jeram sulit pasti akan melakukan Scouting dulu.. satu istilah kepemanduan yang digunakan utuk membaca arus yang akan di lewati.. kanan atau kiri, nyamping atau lurus, mundur atau maju.. semua dihitung dulu dengan seksama oleh para pejuang sungai ini demi keselamatan dan kenyamanan tamu nya... :). Pemanasan dan peregangan sangat perlu untuk menghindari otot otot kita terkilir.. Rafting tetaplah olehraga fisik yang perlu disiapkan sebelumnya.. kalau gak pake peregangan ? siap siap order tukang pijet ya.. hehehe

Saran menikmati rafting ?
1. Jangan panik di air.. 
enjoy saja. kita pake pelampung dan helm yang relatif cukup untuk mengamankan diri..

2. Ikuti petunjuk skipper..
Dayung kanan, kiri, maju, mundur dan boom akan dibutuhkan saat masuk ke jalur yang telah dikenal sang skipper..

Kadang perintah Boom atau perintah untuk masuk (jongkok) di dalam boat gak terlalu di sukai oleh para tamu karena pengennya tamu tamu ini menikmati hentakan jeram yang eksotis itu. Tapi skpper slalu punya pertimbangan lain.. bahaya terlempar dari jeram dapat diminilisasi jika rafter masuk ke boat untuk mengarungi jeram jeram yang cukup sulit dan ber grade tinggi.. atau bisa negosiasi aja ama skipper kalau emang mau merasakan sensasi semua jeram.. jangan pake perintah BOOM.. ;)

No comments: