Showing posts with label adventure. Show all posts
Showing posts with label adventure. Show all posts

Tuesday, January 4, 2011

Manajemen Perjalanan

Persiapan
Untuk merencanakan suatu Perjalanan ke alam bebas Harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah :
Where, Who, Why, When dan How.
Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:
Where (Dimana), untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan, Contoh: Gunung Ciremai – Kuningan.
Who (Siapa), apakah anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. Contoh: Satu Kelompok ( 5 Personil ) dari PALAGA Ciamis.
Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam Contoh : Untuk melakukan Pendakian Gunung.
When (Kapan) waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?. Contoh: 20 Juni 2011 sampai dengan 25 Juni 2011

Kode Etik Pencinta Alam

KEPADA SELURUH PECINTA ALAM INDONESIA MARI KITA TINGKATKAN KELESTARIAN ALAM DENGAN MENJAGA KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA:

KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA
• Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
• Pecinta Alam Indonesia adalah sebagian dari masyarakat Indonesia yang sadar akan tanggung jawab terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air
• Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa segenap pecinta alam adalah saudara sebagai makluk yang mencintai alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa

Sesuai dengan hakekat Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, maka kami dengan kesadaran penuh menyatakan sebagai berikut :
• Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Memelihara alam beserta isinya, serta menggunakan sumber daya alam sesuai dengan batas kebutuhan
• Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air
• Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menhargai manusia sesuai dengan martabatnya
• Berusaha mempererat tali persaudaraan sesama pecinta alam sesuai dengan azas dan tujuan pecinta alam Indonesia
• Berusaha saling membantu serta harga menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.

DISYAHKAN DALAM FORUM GLADIAN IV
DI UJUNG PANDANG
TANGGAL 28 JANUARI 1974
PUKUL 01.00 WIT

Intersection

Intersection :
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
1. Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
2. Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdiri(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
3. Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
4. Lakukan hal yang sama dengan tempat membidik yang berbeda, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut. Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.

Kompas orientasi (kompas Silva)

Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu :
Mengetahui arah Pada posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan arah utara Magnet Bumi.Membidik sasaran Dengan kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas dari posisi kita berdiri ke sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan langsung dapat diketahui. Sedangkan dengan kompas silva terdapat sedikit perbedaan dengan kompas prisma, yaitu pada kompas ini apabila kita membidik sasaran, besarnya sudut kompas tidak dapat langsung kita baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu yaitu dengan memutar piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau tanda "N"(North) dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka besarnya sudut sudah dapat diketahui

Etika untuk Pendaki

Kegiatan seorang pecinta alam tidak terpisahkan dari lingkungan karena sebagian besar atau bahkan seluruh kegiatan pecinta alam berkaitan dengan lingkungan baik itu lingkungan hutan, gunung, gua, sungai, tebing dan lain-lain. Kegiatan tersebut merupakan wujud kedekatan seseorang dengan alam yang dicintainya.

Kegiatan kepecintaalaman tersebut pada masa sekarang ini merupakan suatu kegiatan yang cukup populer sehingga banyak orang yang ikut serta dan turut menggemarinya. Akan tetapi sekedar gemar saja tidak cukup. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kejadian semakin rusaknya alam akibat dari kegiatan yang mengatasnamakan kecintaannya terhadap alam dan juga terjadinya peristiwa-peristiwa kecelakaan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan, seperti misalnya pendakian gunung, penelusuran gua, arung jeram, panjat tebing dan lain-lain.

Kecelakaan ini bukanlah disebabkan alam yang kejam dan tidak terkuasai, tetapi lebih banyak tergantung pada para pecinta alam itu sendiri.

Demikianlah, kecintaalam tidak hanya menuntut minat dan semangat, namun juga yang terpenting adalah pengetahuan tentang alam dan lingkungannya, keter yang berupa perjalanan alam bebas atau ekspedisi tersebut, seorang pecinta alam harus membekali diri. Bekal tersebut berupa :

1. Mental. Seorang pecinta alam harus tabah menghadapi berbagai kesulitan di alam terbuka tidak mudah putus asa, dan berani. Berani dalam arti sanggup menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kemudian mengatasinya dengan cara bijaksana dan benar mengakui keterbatasan kemampuan yang dimilikinya.

2. Teknik hidup alam bebas. Meliputi tali temali, PPPK, Metoda komunikasi, perkemahan dan bivak, Navigasi Darat, Survival, Mountaineering, Penelusuran Gua, Penelusuran Sungai dan SAR.

3. Fisik yang memadai. Karena kegiatan kepecintaalaman termasuk olahraga yang cukup berat dan seringkali tergantung kepada kemampuan fisik, maka setiap pecinta alam harus memiliki kemampuan fisik yang cukup kuat untuk menghadapi dan melaksanakan setiap kegiatan tersebut.

4. Etika. Seorang pecinta alam adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku. Dalam setiap tindakan, seorang pecinta alam diharapkan menghargai kaidah, hukum dan norma masyarakat itu. Demikian sehingga terdapat kode etik pecinta alam yang akan memberikan pedoman sikap pecinta alam.

5. Kesadaran konservasi. Dengan memiliki bekal ini, seorang pecinta alam seharusnya sadar bahwa alam bukan hanya untuk dimanfaatkan demi kepentingan pribadi. Tetapi lebih dari itu, dia dituntut untuk mengutamakan perlindungan dan pelestariannya.

Etika Berkelana di Rimba Raya

Lokasi rimba raya yang menjadi sasaran kegiatan berkelana biasanya jauh dari tempat pemukiman. Rimba raya di Indonesia terwujud dalam berbagai bentuk ekosistem. Diantaranya adalah ekosistem hutan pegunungan, hutan berbukit-bukit, hutan dataran rendah, hutan savana, hutan pantai dan hutan tanah gambut. Sebaiknya kita tidak melakanakan perjalanan tanpa tujuan yang jelas dan persiapan perencanaan yang memadai. Agar rencana perjalanan berjalan dengan lancar, selamat dan sukses, terlebih dahulu harus diketahui hal-hal yang boleh dilakukan, hal-hal yang tidak boleh dilakukan, kemungkinan yang akan dihadapi, tindakan pada waktu tersesat, perlengkapan yang harus dibawa dan lain-lain.

Pengelana yang bertanggung jawab tidak akan melakukan :

· Menyalakan api secara tidak dikendalikan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan

· Merusak tanda-tanda di lapangan, baik tanda-tanda lalu lintas, tanda larangan dan penjelasan tentang obyek-obyek

· Tidak merusak sarana dan prasarana wisata yang ada

· Tidak mengganggu unsur-unsur habitat dan satwa khas yang ada

· Tidak melakukan keisengan-keisengan yang dapat menyusahkan/mencelakakan orang lain (memasang petasan, jebakan dan lain-lain)

· Tidak membuat corat-coret pada pohon-pohon dan batu-batuan

· Menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang kurang terpuji (menurut norma agama dan adat istiadat)

· Tidak membuang sampah sembarangan, sedapat mungkin dibawa pulang

· Tidak melakukan perburuan satwa, apalagi yang dilindungi

· Tidak merusak tumbuhan dan batuan dengan coretan cat atau menorehnya dengan pisau

· Kurangi sedapat mungkin penebangan/pemotongan pohon dan belukar

· Pada keadaan darurat (tersesat, kecelakaan, perbekalan habis, dan lain-lain) jangan panik. Lakukan prosedur-prosedur yang diperlukan dan cari pertolongan secepatnya

Etika dalam Mendaki Gunung

Ketika anda memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju sebuah gunung, tentu anda seharusnya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang, baik personil, logistik, perlengkapan maupun pengetahuan medan.

Ketika anda merencanakan untuk menaiki sebuah gunung yang cukup sulit, tentu anda juga akan menyiapkan tim yang ideal dan solid menurut anda, dan anda tahu betul kemampuannya. Perbekalan dan peralatan yang cukup juga situasi medan dan route yang akan anda lalui, kemudian anda siap untuk melakukan perjalanan.

Bahaya tentu saja akan selalu ada baik itu dari anda dan tim anda yang menyangkut kesiapan perlengkapan dan peralatan tim maupun pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tim dalam melakukan perjalanan. Bahaya dari luar akan selalu ada, tergantung kesiapan tim dan kesolidan tim dalam menghadapinya.

Mental akan sangat berpengaruh dalam perjalanan anda. Sejauh mana kemampuan leader dalam memimpin tim dan respect tim terhadap leader dengan segala keputusannya. Bagaimana sesama anggota tim saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Demi keselamatan pengunjung dan kelestarian alam, pendaki hendaknya mematuhi kewajiban sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan pendakian, calon pendaki diwajibkan melapor ke pos jaga terkahir, untuk dilihat apakah persyaratan pendakian telah dipenuhi atau belum

2. Pendaki juga diwajibkan melapor ke perangkat desa (terakhir) di rute perjalanan

3. Setelah pendakian, pendaki diwajibkan lapor ke pemberi ijin, untuk memastikan ada tidaknya pendaki yang telambat turun

4. Pendaki diwajibkan memperhatikan kebiasaan dan adat istiadat setempat (pakaian, hal-hal yang ditabukan dan lain-lain)

5. Bila terjadi musibah agar segera ke pos kehutanan dan atau aparat pemerintah setempat

6. Yakinkan bahwa bekas api unggun telah benar-benar padam sebelum ditinggalkan

7. Pendaki agar mempunyai asuransi kecelakaan diri

8. Larangan

Untuk berhasilnya suatu pendakian, agar diperhatikan larangan-larangan sebagai berikut:

· Dilarang keras membawa obor sebagai alat penerangan (pada pendakian malam hari), agar tercegah kebakaran. Sebagai gantinya dapat digunakan senter

· Dilarang membuang benda yang mengandung api (misalnya puntung rokok) selama pendakian

· Dilarang mempergunakan kayu untuk keperluan apapun (api unggun, masak, tongkat)

· Dilarang mengambil tumbuhan dan binatang, telur atau sarang apapun, terutama bila gunung yang didaki termasuk kawasan konservasi (cagar alam, taman nasional)

· Dilarang membuat kegaduhan (berbicara keras, membunyikan alat musik) yang dapat mengganggu kehidupan satwa dan pendaki lain

· Dilarang membuang sampah apapun (kertas, plastik, kaleng). Benda-benda tersebut harus diangkut kembali ke bawah

· Dilarang mencemari lingkungan, termasuk mencoret-coret batu, kulit/akar/daun pohon

· Dilarang melakukan tindakan apapun yang dapat mengganggu keaslian alam.

Free Soloing Climbing

Free Soloing Climbing merupakan bagian dari free climbing, tetapi si pemanjat benar - benar melakukan dengan segala resiko yang siap dihadapinya seorang diri. Dalam pergerakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Untuk melakukan free soloing climbing, seorang pemanjat harus benar benar mengetahui segala bentuk rintang atau bentuk bentuk pergerakan pada rute yang dilaluinya. Bahkan kadang - kadang ia harus menghapalkan dahulu segala gerakan, baik itu tumpuan maupun pegangan. Sehingga biasanya orang akan melakukan free soloing climbing bila ia sudah pernah memanjat pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pemanjat tipe ini sangat fatal sekali, sehingga banyak orang yang mampu dan benar - benar professional yang akan melakukannya

Ciri Tumbuhan yang dapat dikonsumsi

Patokan sederhana untuk menentukan tumbuhan yang dapat dikonsumsi adalah :
• Permukaan Daun atau Batang yang tidak berbulu atau berduri.
• Tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat.
• Tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir.
• Tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat. dapat dicoba di ujung lidah.

Monday, January 3, 2011

Gunung Kerinci via Solok Selatan, Sum-Bar

PENDAKIAN GUNUNG KERINCI
DI KABUPATEN SOLOK SELATAN – SUMATERA BARAT

Wilayah Solok Selatan sangat kaya dengan potensi alamnya. Daerah ini memiliki pesona yang indah, dikelilingi oleh perbukitn dan hutan sehingga menghadirkan hawa yang sejuk. Kabupaten Solok Selatan terletak dibagian selatan propinsi Sumatera Barat yang berbatasan dengan propinsi Jambi. Rangkain panorama di Solok Selatan ini dimahkotai oleh Gunung Kerinci yang posisinya 80% berada dalam wilayah Solok Selatan dan 20% di Kecamatan Kerinci Propinsi Jambi. Gunung kerinci merupakan puncak tertinggi di pulau Sumatera dan gunung api aktif tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.805 meter DPL.

Sebagai gunung vulkanik yang tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci banyak dikunjungi oleh penggemar olah raga pendakian gunung baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu Gunung Kerinci juga merupakan kawasan konservasi plasma nuftah yang dijadikan di taman nasional yang dikenal dengan TNKS ( Taman Nasional Kerinci Seblat ) dan menyebabkan kawasan ini menjadi kawasan wisata yang cukup potensial dan menarik.

Selama ini alur pendakian ke Gunung Kerinci hanya melalui Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi yang merupakan satu-satunya pintu gerbang untuk naik kepuncak, sedangkan di Kabupaten Solok Selatan belum ada dibuat pintu gerbang untuk naik kepuncak. Sebagai alternative kedua di buka jalur baru di Kabupaten Solok Selatan.

DESKRIPSI JALUR PENDAKIAN SUNGAI LAMBAI
(PTP XVIII) – TOP GUNUNG KERINCI

Pintu Rimba -------------) Camp I (4640 : 1675) 1750 mdpl
-   Waktu tempuh : +2 jam
-   Kemiringan jalur ±60°
-   Lokasi camp pada pintu rimba dapat dijadikan camping ground
-   Lokasi camp pada camp I dapat digunakan untuk 5 tenda, akan tetapi dapat juga
    memungkinkan untuk tambahan 2 sampai 3 tenda
-   Sumber air pada pintu rimba berupa sungai dengan jarak tempuh ± 300 m, tetapi
    dapat juga memanfaatkan pipa air yang digunakan penduduk untuk
    mendistribusikan air kepemukiman (Blok E PTP VIII)
-   Sedangkan sumber air pada camp I dapat ditemui berupa sungai kecil dengan
    jarak tempuh ± 150 m
-   Vegetasi yang ditemui sewaktu melakukan perjalanan menuju camp I berupa
    hutan datar berketinggin ± 1500 mdpl, daerah tersebut cukup rapat, oleh
    karena itu diperlukan pembenahan jalur (finishing jalur) sehingga jalur dapat
    lebih jelas lagi.

Camp I (4640 ; 1675) 1750) 1750 mdpl ---------------) Camp II (4842 : 1388) 1750 mdpl
-   Waktu tempuh : +1 ½ jam
-   Kemiringan jalur + 60°
-   Lokasi camp pada camp II dapat digunakan untuk 5 tenda, akan tetapi dapat juga
    memungkinkan untuk tambahan 2 sampai 3 tenda
-   Vegetasi yang ditemui masih berupa vegetasi hutan berketinggian 1500 - 1750
    mdpl, vegetasi pada jalur ini cukup rapat, diperlukan pembenahan pada jalur ini.
-   Sumber air pada camp II berupa sungai, namun pada pertengahan jalur yakni
    pada koordinat 4660; 1565 juga terdapat sumber air.

Camp II (4842; 1388) 1750 mdpl ---------------) Camp III (4842 ; 1388) 2150 mdpl
-  Waktu Tempuh : + 1 ½ Jam
-  Kemiringan Jalur + 60°
-  Lokasi Camp pada Cam III dapat digunakan untuk hanya memungkinkan + untuk
   5 tenda.
-  Sumber air pada Camp III dapat berupa aliran sungai kecil, dengan jarak tempuh
   menurun kebawah + 50 meter (jalur ke sumber air tidak terlalu curam)
-  Vegetasi yang ditemui berfariasi berupa vegetasi hutan berketinggian + 2000
   mdpl.
-  Pada jalur ini juga dapat ditemui bunga bangkai, yakni pada koordinat 4863: 1370

Camp III (4842 : 1388) 2150 mdpl ------------) Camp IV (4890 : 1335) 2400 mdpl
-  Waktu Tempuh : + 1 Jam
-  Kemiringan Jalur : + 60°
-  Perlu pembenahan jalur, dikarenakan pada tanjakan pendakian yang sangat
   curam, hal ini dapat dilakukan dengan melambungkan rute jalur dari daerah yang
   curam kearah kiri rute jalur tersebut + sepanjang 50 meter.

Camp IV (4890 : 1335) 2400 mdpl  ----------) Camp V (5060 : 1295) 3175 mdpl
-  Waktu tempuh : + 3 Jam
-  Kemiringan Jalur + 60°
-  Lokasi Camp memadai untuk 5 s/d 6 tenda Dome
-  Sumber Air Camp IV berjarak + 50 meter dari lokasi Camp, namun hanya berupa
   mata air pada cerukan – cerukan.
-  Sumber air Camp IV lainnya dapat ditemui sungai kecil dengan jarak + 150 meter
   dari lokasi Camp, namun kondisi medan yang akan ditemui cukup curam.
-  Pada awal perjalanan dari Camp IV Vegetasi bervariasi, beberapa bagian pada
    rute terdapat vegetasi pohon paku Ransam sepanjang 30 meter.
-  Sebelum memasuki daerah vegetasi pohon cantigi perjalanan akan cukup
    menyulitkan, dikarenakan vegetasi yang diremui adalah hutan lumut, dan
    perjalanan dilakukan  diatas tumpukan pohon-pohon tumbang. Apabila akan
    dilakukan pembenahan pada daerah tersebut sangat diperlukan alat potong.

Camp V (5060 ; 1295) 3175 mdpl  ------------) Titik Akhir (5115; 1275) 3537 mdpl
-  Waktu tempuh : + 1½ Jam
-  Kemiringan Jalur 45° s/d 60°
-  Lokasi Camp memadai untuk 2 s/d 3 Tenda Dome, namun dapat dikondisikan untuk
   penambahan 3 tenda Dome lagi.
-  Sumber Air pada camp V belum ditemukan
-  Medan yang akan ditemui terdapat  vegetasi pohon cantigi yang sangat rapat,
   jalur bervariasi, beberapa kali pergerakan untuk melalui daerah ini harus dilalui
   dentgan merangkak karehna rapatnya vegetasi pohon cantigi tersebut, bunga
   edelweiss dan bunga padi banyak ditemui pada daerah ini.
-  Setelah melewati vegetasi pohon cantigi medan yang akan ditemui adalah cadas
   bebatuan, dan daerah tersebut merupakan batas vegetasi.
-  Diperlukan kewaspadaan sewaktu melakukan pergerakan pada daerh ini
   dikarenakan lintasan jalur belum terbentuk oleh jejak-jejak kaki pendaki.
-  Pergerakan team dihentikan pada titik 5060 ; 1295, dikarenakan medan yang akan
   dilalui cukup beresiko, yakni pasir bebatuan, untuk melanjutkannya sangat
   diperlukan peralatan Mountaineering yang sangat memadai.
-  Dari titik akhir pergerakan team menuju Top Kerinci jarak tempuhanya adalah
   ± 1 km, dengan kenaikan ketinggian ± 250 m.

Saturday, December 11, 2010

JALUR GUNUNG SUMBING-SINDORO

Jalur Gunung Sumbing

· Ada dua jalur yang bisa kita gunakan, yaitu Jalur Cepit (Desa Pager Gunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung), dan Desa Garung yang lebih dekat dengan jalur ke Gunung Sumbing.

· Untuk akses ke jalur Garung, kita bisa lewat dari Magelang ke Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kali Kajar, Wonosobo, Jawa Tengah (waktu tempuh dengan minibus sekira 1,5 jam).

· Dusun Garung – Desa Butuh adalah salah satu dusun terakhir yang menjadi entry point menuju puncak Gunung Sumbing, yaitu Puncak Buntu dengan ketinggian 3371 mdpl.

· Di dusun ini terdapat Pos Pendakian Gunung Sumbing dengan ketinggian sekira 1.543 mdpl. Jika terlalu sore atau malam, para pendaki biasanya menginap di pos ini atau di tempat Kepala Desa. Para pendaki juga mengisi penuh persediaan air dari pos ini.

· Dari Pos Pendakian ada dua jalur, masih disebut jalur baru dan jalur lama. Jalur lama, walau jarak dan waktu tempuhnya lebih dekat, sekarang agak jarang digunakan karena sering terjadi longsor.

· Jalur baru dan lama ini hanya beda satu punggungan dan saling bertemu sebelum sampai di Pucak Buntu.

· Melalui jalur baru, pendaki akan melewati ladang tembakau (kawasan Boswisen) – kawasan bukit Genus (kondisi jalan: tanah liat dan tanah merah berpasir) – Sedelupak Roto (kondisi jalan: tanah liat dan tanah merah berpasir) – kawasan Pestan (jalur pertemuan antara jalur baru dan jalur lama, kondisi jalan: penuh rerumputan dan pohon-pohon kecil) – Pasar Watu (kondisi jalan: jalannya menanjak dan berbatu) – Watu Kotak (ketinggian sekira 2.700 mdpl, kondisi jalan: tanah merah dan berbatu) – Puncak Buntu.

· Waktu tempuh pada umumnya untuk mendaki bisa mencapai 8 jam perjalanan dan untuk turun bisa mencapai waktu 5 jam perjalanan. Itu semua tergantung kondisi tim dan cuaca.


Jalur Gunung Sindoro

· Entry Point ke Puncak Sindoro ada dua jalur yang saya tahu, yaitu jalur Arjosari (Desa Sikatok) yang dapat ditempuh dengan angkutan umum Temanggung-Wonosobo dilanjutkan dengan angkutan umum Wonosobo-Arjosari. Jalur lainnya adalah Desa Kledung.

· Jalur yang dekat dengan Gunung Sumbing adalah melalui Desa Kledung.

· Di jalur pendakian ini pendaki akan melewati Watu Gede, Situk, Watu Tatah, dan puncak Sindoro.

· Pendaki yang lebih memilih menghapal dengan angka biasanya akan melakukan pembagian seperti ini: Pos I (1900 mdpl) – Pos II (2120 mdpl) – Pos III (2530 mdpl) – Pos IV/Pos Bayangan (Pos Ijin – Pos IV biasa ditempuh sekira 6 jam) – Kawah Mati – Puncak Sindoro (biasa ditempuh sekira 2 jam). Ketinggian Puncak Sindoro sekira 3150 mdpl.

STANDAR NAVIGASI

Peralatan dan perlengkapan Standar Navigasi darat

Sebagai penunjang dalam bernavigasi, khususnya navigasi darat selain harus dapat memanfaatkan tanda-tanda alam (legend) kita juga harus dapat memahami serta menggunakan peralatan penunjang navigasi. Peralatan tersebut diantaranya,

1. Kompas
2. Altimeter
3. Protektor
4. Alat tulis dan jangan lupa
5. Peta

STANDAR NAVIGASI

Peralatan dan perlengkapan Standar Navigasi darat

Sebagai penunjang dalam bernavigasi, khususnya navigasi darat selain harus dapat memanfaatkan tanda-tanda alam (legend) kita juga harus dapat memahami serta menggunakan peralatan penunjang navigasi. Peralatan tersebut diantaranya,

1. Kompas
2. Altimeter
3. Protektor
4. Alat tulis dan jangan lupa
5. Peta

Navigasi Darat ada 3 buah utara

Dalam Navigasi Darat ada 3 buah utara yang dipakai, yaitu :
a. Utara sebenarnya (US)
Mengarah ke kutub & sesungguhnya menggambarkan gris lintang dunia
b. Utara peta (UP)
Biasanya digambarkan sebagai garis vertikal ke atas pada lembar peta. Arah utara ini hasil proyeksi garis bujur dan garis lintang dunia pada bidang datar yang berbentuk dalam pola koordinat (grid)
c. Utara Magnetis (UM)
Jarum kompas tidak tepat menunjuk ke arah utara sehingga perputaran bumi pada sumbunya merupakan perubahan kutub magnetis yang disebut variasi magnetis (VM)

Friday, December 3, 2010

MACAM MACAM ANGIN

Angin lokal
1. angin darat dan angin laut........ Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan.
2. Angin gunung dan angin lembah
Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung. Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung.
3. Angin Ribut/Puyuh
Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini umumnya terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.

masih banyak lagi angin lokal yang lain.. yang dinamakan sesuai nama daerah asal angin tersebut (arah angin bertiup) bisa di lihat di :


>angin musim (angin moonsoon/monsun)
1. Angin Monsun Asia
Angin ini berhubungan dengan angin baratan yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, dengan membawa uap air lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Ketika matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa, maka daerah di Belahan Bumi Utara mempunyai suhu udara yang panas dengan tekanan udara cenderung rendah. Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan Bumi Utara (daratan Asia) menuju Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur. Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin barat.
2. Angin Monsun Australia
Angin ini berhubungan dengan angin timur yaitu angin yang berasal dari daratan Australia. Ketika matahari berada di Belahan Bumi Selatan, maka Belahan Bumi Selatan mempunyai suhu yang panas dan tekanan udara yang tinggi maka pergerakan angin dari Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) menuju Belahan Bumi Utara (daratan Asia).

Wednesday, November 24, 2010

PENDAKI TOP DUNIA

PENDAKI TOP DUNIA
REINHOLD MESSNER
Pendaki paling populer di dunia dan kerap disebut sebagai “Dewa Gunung”. Mendaki sejak usia 5 tahun, lahir pada tahun 1948 di South Tyrol.
Track record :
• 1966 - Yerupaja dan Yerupaja Chico (first ascent)
• 1970 - Nanga Parbat (Rupal face)
• 1972 - Noshaq
• 1974 - Eiger north face dan Aconcagua (South face)
• 1975 - Gasherbrum I
• 1976 - McKinley
• 1978 - Mount Everest (first ascent without supplemental oxygen), Nanga Parbat (solo, Damir face) dan Kilimanjaro (Breach Wall)
• 1979 - K2 dan Ama Dablam
• 1980 - Mount Everest (solo)
• 1981 - Shisha Pangma dan Chamlang
• 1982 - Kangchenjunga, Gasherbrum II, Broad Peak dan Cho Oyo (attempt in winter).
• 1983 - Cho Oyo
• 1984 - Gasherbrum I and II (traverse)
• 1985 - Annapurna
• 1986 - Makalu (winter ascent), Lhotse dan Vinson massif
• 1989 - Lhotse (South face attempt)
• 1992 - Chimborazo
• 1994 - Shivling
• 2000 - South Georgia (traverse following in Shackletons footsteps) dan Nanga Partbat (attempt to climb a new route).

7 LUBANG TERBESAR DIDUNIA

1. Kimberley Big Hole – South Africa
Rupanya tangan terbesar yang pernah digali penggalian di dunia, 1097 meter ini dalam tambang menghasilkan lebih dari 3 ton berlian sebelum ditutup pada tahun 1914.
2. Glory Hole – Monticello Dam, California
Sebuah lubang kemuliaan digunakan ketika sebuah bendungan berada pada kapasitas penuh dan air harus dikeringkan dari reservoir. Ini adalah ‘Glory Hole’ at Monticello dam, dan itu yang terbesar di dunia dari jenis katup, ukurannya memungkinkan untuk mengkonsumsi 14.400 meter kubik air setiap detik
3. Bingham Canyon Mine, Utah
Hal ini konon terbesar buatan manusia penggalian di bumi. Ekstraksi mulai tahun 1863 dan masih berlanjut hari ini, lubang semakin dalam ukuran terus-menerus. Dalam kondisi saat mil lubang dalam dan lebar 2,5 mil
4. Great Blue Hole , Belize
Geografis yang luar biasa ini fenomena yang dikenal sebagai lubang biru terletak 60 mil dari daratan Belize. Ada banyak lubang biru di seluruh dunia,
tapi tidak ada yang menakjubkan seperti yang satu ini
5. Mirny Diamond Mine , Siberia
Aku cukup yakin kebanyakan orang telah melihat yang satu ini. Ini mutlak binatang dan memegang gelar terbuka tambang berlian terbesar di dunia. Di 525 meter, dengan diameter atas 1.200 meter, bahkan ada yang tidak-zona terbang di atas lubang karena beberapa helikopter yang telah menarik
6. Diavik Mine, Canada
Tambang begitu besar dan daerah begitu jauh bahwa ia memiliki bandara dengan landasan pacu yang cukup besar untuk menampung Boeing 737. Kelihatannya sama dingin ketika air sekitarnya beku
7. Sinkhole in Guatemala
ini adalah jurang yang terjadi awal tahun ini di Guatemala. Lubang menelan belasan rumah dan menewaskan sedikitnya 3 orang

Friday, November 12, 2010

8 GUNUNG YANG MENGHEBOHKAN INDONESIA

1. Gunung Kelud
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
2. Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu.
Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
3. Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
4. Gunung Agung
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung.
Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar.
Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.
5. Krakatau

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit.
Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
6. Maninjau

Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.
7. Gunung Tambora

Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.
Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.
Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.
Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
8. Toba Supervolcano

Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu.
Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya.
Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.
Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.
sumber: tribunnews.com

Wednesday, October 27, 2010

Sejarah Dan Perkembangan Panjat Tebing Di Indonesia

Awal mulanya diilhami oleh referensi dari Epora. Tahun 1976 patok panjat tebing modern di Indonesia pertama kali. Dengan tali nilon Harry suliztiarto panjat memanjat di Citatah. Perkembangannya dengan didirikannya Skyger Amauter Rock Climbing Grup.
Di tahun 1980 pertama kali tebing Parang di panjat tim Wanadri yang juga tim pertama kali ekspedisi ke Cartensz pegunungan Jaya Wijaya. Skyger School pertama kali di adakan sebelumya tahun 1971 Mapala UI mencapai Puncak Jaya.
Pada tahun 1980-an berbagai ekspedisi dilakukan. Tahun 1981 dua ekspedisi Indonesia di dinding selatan Cartensz Mapala UI dan ITB. Hartono Basuki gugur di sini. 1982 Ahmad Fatahadi ( Alm) dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh, korban pertama panjat tebing modern Indonesia. Masih bayak lagi kegiatan - kegiatan besar di duia panjat tebing Indonesia antara lain speed climbing yang dilakukan oleh Sandi ( Alm) dengan Djati di tebing Parang rekor di jalur 240. pemanjatan long Route berkembang berprestasi sehingga didirikan wadah pemanjat Indonesia dengan nama Federasi Panjat Tebing Indonesia.

Tuesday, October 19, 2010

Tebing Pawon, Citatah

Citatah --- Jangan ngaku pemanjat deh, kalo ngga pernah denger tempat ini, iya ngga sob? Pegunungan kapur Citatah memang sejak dulu dikenal sebagai daerah bersejarah bagi para pemanjat di Indonesia. Karena memang disinilah olahraga panjat tebing modern lahir di tanah air.
Tapi tahu ngga, kalo sebenarnya ada satu bagian di Citatah yang paling bersejarah? ya “Gua pawon” namanya. Sarang kampret (kelalawar) ini berjarak 25 kilometer dari Kota Bandung. Nah… Kalo mau tahu, lokasinya ada di Kampung Cibukur, Desa Masigit, Kecamatan Citatah, Padalarang Kabupaten Bandung barat.
Tempatnya yang tersembunyi diantara tebing 90 dan tebing 48, gua pawon yang dalam bahasa Indonesia berati dapur ini awalnya kurang mendapat perhatian dikalangan pemanjat. kecuali mereka para petualang mistik, karena lokasi ini sejak lama dijadikan tempat bersemedi. Namun sejak kelompok Riset Cekungan bandung (KRCB) menemukan fosil manusia purba pada oktober 2003, bersama 2.250 fosil binatang dan lebih 2000 artefak yang digunakan manusia pra sejarah, lokasi ini mulai ramai dikunjungi berbagai lapisan masyarakat yang penasaran ingin melihat tampang nenek moyang mereka.
Sebagai tambahan, fosil yang diberi nama manusia pawon ini, saat ditemukan dalam posisi meringkuk, cara yang lazim dilakukan manusia pra sejarah ketika menguburkan jenazah. Posisi yang sama ketika manusia di dalam kandungan.
Umur manusia pawon (the cave man) ini diperkirakan berusia 5000 hingga 8000 tahun. Nah, bila menilik usianya, berarti sobat kecil ini hidup ketika Bandung masih berbentuk danau kaldera raksasa, atau hidup sebelum jamannya nabi Inrahim di tanah semit sana (usia nabi Ibrahim diperkirakan sekitar 4000 th s.d sekarang) atau bila dibandingkan dengan DNA tertua manusia yang berusia 250 ribu tahun, berarti fosil ini termasuk manusia modern (homo sapiens).
Karena bernilai sejarah, maka sejumlah fosil manusia gua yang ditemukan disini sekarang disimpan di balai arkeologi bandung di daerah Cileunyi. Jadi, kalo anda berkunjung ke gua pawon, jangan harap bertemu manusia jaman dulu dengan versi asli. Karena yang anda lihat hanyalah bentuk replika belaka.

Rock garden 

Gua Pawon tidak hanya menyembunyikan fosil manuia purba ataupun menghasilkan kotoran kampret untuk dijadikan kompos. Tapi di sini juga kita bisa belajar tentang proses pembentukan dan sejarah batuan.
Susunan batuan di Rock garden cukup unik, bila diperhatikan umumnya berbentuk koral dan kerang-kerang sejenis algae dalam bentuk fosil. Tapi sayang, karena alasan ekonomi, sedikit demi sedikit masyarakat mengeksploitasi kawasan gua pawon dan gunung masigit secara berlebihan padahal batuan ini sudah terbentuk sebelum manusia dilahirkan dan butuh waktu jutaan tahun lagi untuk membentuknya.

Manjat di Gua pawon


Sebagai daerah pegunungan kapur lainnya, gua pawon tidak luput dari perhatian para pemanjat. Tedy Ixdiana salah seorang pembuat jalur produktif asal kota Bandung, membuat beberapa jalur sport di gua Pawon. 
Namun sayang, karena jumlahnya yang terbatas dan karena bau guano (kotoran kelalawar) yang menyengat jalur-jalur disini mulai ditinggalkan para pemanjat. Bahkan pembuat jalur pun, ketika tulisan ini disusun lupa nama dan data jalur. Sehingga sesuai kesepakatan dengan pembuat jalur (tedy Ixdiana), penulis bersama teman-teman dari FPTI Kota Bogor menamakan jalur-jalurnya dengan versi sendiri dan sekarang, bila anda berkunjung ke gua pawon, hanya tersisa 5 jalur sport yang masih layak untuk dipanjat.
Namun yang paling disesalkan, sebagai sebuah situs, gua Pawon sangat tidak terawat. Selain ulah vandalisme dengan mencorat-coret tebing,sebagian penduduk juga menjadikan guano sebagai mata pencaharian untuk produksi pupuk. Sehingga jangan heran bila anda manjat di sini, anda akan berdiri di atas teras sempit bertanah bolong dengan latar belakang jurang yang dalam, karena petani mengeruk tanahnya sebagai bahan pupuk. (jajang dirajanagara/ fpti kota bogor/ jakarta, nov 2008)
Jalur Sport di Gua Pawon


No
Route Name
Type
Grade
Length
(m)
Runner
Created
Block
By

1
Kori (Corner Riweuh)
Sport Climbing
5.11
5
3
92-93

 Tedy  Ixdiana
2
Beralas Koran
Sport Climbing
5.10
7
5
92-93

 Tedy
Ixdiana
3
Bau
Sport Climbing
5.10
9
8
92-93

 Tedy Ixdiana
4
kukudaan
Sport Climbing
5.10
12
9
92-93

 Tedy Ixdiana
5
kakarayapan
Sport Climbing
5.9
10
9
92-93

 Tedy Ixdiana

Cara menuju lokasi


Berkunjung ke gua Pawon, sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena lokasinya diantara jalan utama antara Jakarta – Bandung menjadikan lokasi ini mudah dikenali dan yang pasti jalan desa menuju lokasi ada diantara tebing 48 dan tebing 90.
Dari jakarta anda bisa memilih Rute: Jakarta – Bogor - Puncak – Cianjur – Citatah.
Dari jakarta anda juga bisa memilih rute: Tol cipularang – Padalarang- kembali ke arah Cianjur.
Dari bandung anda dapat memilih rute: Tol padalarang – tagog apu – Citatah

Tebing Ciampea Bogor

Bila membicarakan tebing Ciampea, sepertinya diri ini memutar mesin waktu kembali ke masa lalu. Saat remaja kurus ini masih berseragam putih-abu, menjejakan jempol kaki diatas cadas tanpa sepatu, dan bergantung pada seutas webbing, tak lain untuk menggapai setiap pengaman terakhir di jalur putih, jalur kambing dan jalur toke. Nah ngomong-ngomong soal jalur-jalur diatas, setiap pemanjat pemula yang pernah menjejakan kakinya di tebing Ciampea pasti mengenalnya.

Tentu perkenalan ini bukan disebabkan jalurnya menantang namun karena justru tingkat kesulitannya yang moderat dan berjenjang. Sehingga cocok bagi pemanjat pemula seperti remaja berambut belah pinggir ini untuk mulai memahami setiap bentuk cacat batuan. Makanya, hampir setiap libur dan akhir pekan di tahun 1993, remaja yang belum berkaca mata inipun mulai gandrung menyambanginya. Keranjingan batu tepatnya

Namun seiring waktu, jalur-jalur sport tersebut hanya menjadi bagian rutinitas dalam setiap sesi latihan. Karena latihan pun terus berkembang  mulailah diri ini menjajal jalur-jalur dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, seperti jalur bicycle, tiga bor dan intifada.

Akhirnya rasa bosan pun kembali mendera. Saat jalur-jalur tersebut pun kembali dikuasai.

Jalur-jalur baru di Ciampea
Dibandingkan dengan jalur-jalur sport yang tersedia di tebing kalapanunggal maupun Citatah. Tebing Ciampea tentu berbeda, hal ini disebabkan minimnya permukaan batuan. Maka gagasan membuat jalur-jalur barupun sempat tertunda hingga beberapa tahun kedepan.

Namun karena besarnya hasrat, aksi pembuatan jalur pun tetap dilakukan. Diawali dengan semangat Indra membuat jalur Taliban, disusul Andri “kebo” dengan membuat jalur Strawberry-Tiram, tak mau ketinggalan penulis pun membuat jalur West Bank dan akhirnya ditutup dengan upaya bersama merestorasi pengaman-pengaman jalur Revolution yang berkarat dan terlupakan. Jalur revolution memang lama terabaikan karena cukup sulit dipanjat dan batuannya selalu basah. 

Sepi dan Terabaikan
Mereka yang pernah datang ke tebing Ciampea diawal dekade 90-an hingga tahun 2000-an tentu pernah merasakan sesaknya teras di tebing Ciampea oleh gerombolan-gerombolan pemanjat dari berbagai klub dan organisasi. Saking ramainya, jangan harap anda yang pemalu ataupun malas mengantri bakal kebagian jalur “ngga bakalan ada jalur yang nganggur man”. Kecuali jalur tangga yang memang lebih sering dipakai untuk latihan naik turun tebing (ascending-descending) maupun hanya sekedar latihan mengenal olahraga ini.
Tapi itu semua hanya tinggal cerita, tebing Ciampea semakin hari semakin kehilangan magnetnya menggaet mereka yang mengaku pemanjat. Pemanjat yang seharusnya bisa berprestasi di tebing alam dan tebing buatan. Kini alih-alih hanya sekedar mengejar kompetisi demi uang dan pengakuan hanya di arena tebing buatan. (jajang dirajanagara/ fpti kota bogor/ des 08)

Jalur-jalur di Ciampea




No
Route Name
Type
Grade
Length
(m)
Runner
Created
Block
By

1
Putih
Sport Climbing
5.8
5
2



2
Revolution
Sport Climbing
5.12
11
5
2002


3
Kambing
Sport Climbing
5.9
11
3

   
Ibe 
4
West Bank
Sport Climbing
5.11
7
3
2002

Jajang 
5
Tiga Bor
Sport Climbing
5.11
5
2



6
Intifada
Sport Climbing
5.12
5
3
1989

 Mauly
7
Bicycle
Sport Climbing
5.10
7
3
1989

 Mauly
8
Taliban
Sport Climbing
5.11b
9
5
2000

 Indra
9
Toke
Sport Climbing
5.9
7
3



10
Strawberry
Sport Climbing
5.8
8
3
2002

 Andri kebo
11
Tiram
Sport Climbing
5.8
7
3
2002

 Andri Kebo
12
Momen in Time
 (M I T)
Sport Climbing
5.11d
4
2



13
Tangga
Clean Climbing
5.7
15
-




Karaktertistik Tebing Ciampea

Jenis Batuan : limestone
Ketinggian   : 5 - 30 M
Jumlah Jalur : 13 jalur
Grade         : 5.8 - 5.12
Character pegangan : Variatif ( dominasi pocket )
System Pemanjatan : - Sport Climbing
Interest : - Pemandangan puncak tebing dikelilingi sawah & hutan
              - Fauna : Monyet, burung Udang, Ular, Tokek, burung elang dll
              - Flora  : Carsen, Anggrek liar dll
              - Bio thermal yg ada di tengah sungai ( lumayan bisa dipake mandi)

Menuju Lokasi

Dari Jakarta anda bisa memilih rute: Jakarta-Bogor-Ciampea-Leuwi Kancra