DATA UMUM GUNUNG Tandikek • Tinggi : 2437 mdpl. • Letak : di Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat. Peta JANTOP TNI AD tahun 1982 helai peta 1224-II. • Karakteristik : gunung api aktif, ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian tidak begitu terjal. • Jalur Pendakian : - Ganting Titik start : desa Ganting (1225 mdpl), Kec. X Koto Kab. Tanah Datar. Lama pendakian normal 7 jam. Berjarak 73 Km dari Padang. - Singgalang - Tandikat Titik start : telaga Dewi gunung Singgalang Kec. IV Koto Kab. Tanah Datar. Lama pendakian normal 6 jam. • Transportasi : - Ganting • MAPALA UNAND - Terminal Bingkuang Padang, Angkutan Kota Jurusan Pasar Raya – Air Pecah (@ Rp. 2.000,-). • Terminal Bingkuang – Lubuk Mata Kucing Padang Panjang, Bus Jurusan Padang -Bukittinggi (turun di terminal Padang Panjang) PO. ANS, NPM dan sebagainya (@ Rp. 8.000,-). • Terminal Lubuk Mata Kucing – desa Ganting, angkutan desa jurusan Terminal Padang Panjang - desa Ganting (@ Rp. 2.000.) • Kondisi Medan : - Ganting • Ganting – Pintu Rimba: ladang tebu, tanjakan ringan, sumber air di sepanjang jalur (wt 1,5 jam). • Pintu rimba -Puncak: Tanjakan terjal, semak-semak, hutan sekunder - hutan primer, sumber air di sepanjang jalur, habitat pacet (wt 5,5 jam). - Singgalang - tandikat • Telaga Dewi G. Singgalang – Salo (2000 mdpl): hutan lumut, landai, telaga Kumbang (wt 4 jam). • Salo – puncak Tandikat: hutan primer, tanjakan terjal, sumber air (wt 2 jam). • Perizinan : Lapor di Pos polisi terdekat atau pada kepala desa terakhir. • Potensi : Kawah aktif, bunga Edelweis, Panorama gunung Merapi dan Singgalang. Sumber: parimbo.com |
Thursday, January 13, 2011
Gunung Tandikek (Tandikat)
Label:
adventure,
minang,
perjalanan,
tips dan tricks
Gunung Talakmau (3.005 mdpl)
Gambaran Umum
Gunung Talakmau terletak di Kabupaten Pasaman (Lubuk Sikapiang sebagai ibukota kabupaten), tepatnya pada Kecamatan Simpang Empat, dengan titik awal pendakian di Desa Pinaga. Mata pencarian penduduk umumnya bertani atau berkebun.Dari Padang, ada 2 jenis kendaraan umum yang dapat digunakan, yang bisa ditemukan di Terminal Regional Bingkuang, Aie Pacah. Yang pertama angkutan bus biasa dengan ongkos Rp 10.000,- dengan lama perjalanan sekitar 6 jam, dan yang lainnya adalah bus SE 21 dengan ongkos Rp 15.000 dengan lama perjalanan sekitar 4 jam.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Rute Perjalanan / Pendakian
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk melakukan pendakian ke Gunung Talakmau, sebaiknya anda melengkapi dengan surat-surat perjalanan dari organisasi masing-masing. Sedangkan untuk pendaki putri, sebaiknya ditambah dengan surat izin dari orang tua masing-masing. Hal ini dikarenakan pada Pos Harimau Campo (tempat pelaporan pendakian) akan selalu ditanyakan oleh Daniel Zulekha yang diserahi tanggung jawab oleh Dinas Pariwisata Tk. II Pasaman untuk menjaga kelestarian Gunung Talakmau.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk start pendakian dari Harimau Campo, sebaiknya dilakukan sebelum jam 09.00 pagi. Hal ini bertujuan agar kita dapat mencapai dan bermalam di shelter III, disamping merupakan area paling aman untuk menginap, juga ada semacam pondok untuk bermalam. Sedangkan pada shelter I, disamping jarak yang masih terlalu dekat dengan Pos Harimau Campo, binatang rimba juga masih banyak berkeliaran di area ini. Pada shelter II, sebaiknya hanya digunakan untuk memasak makanan (makan siang), karena binatang rimba juga cukup banyak di area ini.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Selain itu, hindarilah untuk menginap di daerah Padang Siranjano, karena sering dihantam badai.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Sumber Air
Pada Harimau Campo, sumber air akan berada disebelah kiri pos tersebut, sekitar 50 m turun kebawah. Selanjutnya, pada shelter I berada di sebelah kiri (rute pendakian normal akan memotong aliran air tersebut).
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Kemudian pada shelter II berada dibagian sebelah kanan, dengan jarak sekitar 10 m ke bawah. Selanjutnya, pada shelter III (Bumi Sarasah) berada di sebelah kiri, dengan jarak sekitar 30 m. Dan kemudian, pada daerah Padang Siranjano anda dapat memilih sumber air yang anda suka (ada 13 buah telaga).
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Catatan:
Bagi pendaki putri yang berencana naik Gunung Talakmau, sebaiknya membawa minimal 1 orang rekan putrinya yang lain, karena biasanya Daniel tidak pernah mengizinkan satu orang saja pendaki putri naik ke puncak Talakmau, dan sebaiknya juga membawa 2 buah tenda seandainya dalam rombongan itu ada ada pendaki putra dan putri.
Gunung Talakmau terletak di Kabupaten Pasaman (Lubuk Sikapiang sebagai ibukota kabupaten), tepatnya pada Kecamatan Simpang Empat, dengan titik awal pendakian di Desa Pinaga. Mata pencarian penduduk umumnya bertani atau berkebun.Dari Padang, ada 2 jenis kendaraan umum yang dapat digunakan, yang bisa ditemukan di Terminal Regional Bingkuang, Aie Pacah. Yang pertama angkutan bus biasa dengan ongkos Rp 10.000,- dengan lama perjalanan sekitar 6 jam, dan yang lainnya adalah bus SE 21 dengan ongkos Rp 15.000 dengan lama perjalanan sekitar 4 jam.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Rute Perjalanan / Pendakian
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk melakukan pendakian ke Gunung Talakmau, sebaiknya anda melengkapi dengan surat-surat perjalanan dari organisasi masing-masing. Sedangkan untuk pendaki putri, sebaiknya ditambah dengan surat izin dari orang tua masing-masing. Hal ini dikarenakan pada Pos Harimau Campo (tempat pelaporan pendakian) akan selalu ditanyakan oleh Daniel Zulekha yang diserahi tanggung jawab oleh Dinas Pariwisata Tk. II Pasaman untuk menjaga kelestarian Gunung Talakmau.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk start pendakian dari Harimau Campo, sebaiknya dilakukan sebelum jam 09.00 pagi. Hal ini bertujuan agar kita dapat mencapai dan bermalam di shelter III, disamping merupakan area paling aman untuk menginap, juga ada semacam pondok untuk bermalam. Sedangkan pada shelter I, disamping jarak yang masih terlalu dekat dengan Pos Harimau Campo, binatang rimba juga masih banyak berkeliaran di area ini. Pada shelter II, sebaiknya hanya digunakan untuk memasak makanan (makan siang), karena binatang rimba juga cukup banyak di area ini.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Selain itu, hindarilah untuk menginap di daerah Padang Siranjano, karena sering dihantam badai.
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Sumber Air
Pada Harimau Campo, sumber air akan berada disebelah kiri pos tersebut, sekitar 50 m turun kebawah. Selanjutnya, pada shelter I berada di sebelah kiri (rute pendakian normal akan memotong aliran air tersebut).
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Kemudian pada shelter II berada dibagian sebelah kanan, dengan jarak sekitar 10 m ke bawah. Selanjutnya, pada shelter III (Bumi Sarasah) berada di sebelah kiri, dengan jarak sekitar 30 m. Dan kemudian, pada daerah Padang Siranjano anda dapat memilih sumber air yang anda suka (ada 13 buah telaga).
Gunung Talakmau (3.005 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Catatan:
Bagi pendaki putri yang berencana naik Gunung Talakmau, sebaiknya membawa minimal 1 orang rekan putrinya yang lain, karena biasanya Daniel tidak pernah mengizinkan satu orang saja pendaki putri naik ke puncak Talakmau, dan sebaiknya juga membawa 2 buah tenda seandainya dalam rombongan itu ada ada pendaki putra dan putri.
sumber. maprog.org
Label:
adventure,
minang,
perjalanan,
tips dan tricks
Gunung Singgalang (2.877 mdpl)
Gunung Singgalang terletak berdekatan dengan dua gunung lainnya, yaitu Gunung Tandikek pada bagian yang sama dan Gunung Merapi pada bagian yang lainnya. Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Gunung Singgalang adalah Telaga Dewi, yang berada pada ketinggian 2762 mdpl dengan luas sekitar 1 ha. Disamping air yang jernih, daerah disekitar telaga dapat dijadikan sebagai tempat menginap bagi para pendaki.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk mencapai Koto Baru sebagai titik awal pendakian, dari Padang anda dapat menggunakan Bus jurusan Bukittinggi, yang bisa ditemukan di Terminal Regional Bingkuang, Aie Pacah, dengan ongkos Rp 8.000,- beberapa diantaranya ANS dan NPM dan dengan lama perjalanan sekitar 2 jam.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Sedangkan bagi anda yang ingin naik dari rute Salimparik, anda harus turun di daerah Padang Lua (setelah Koto Baru kalau dari Padang).
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Rute Perjalanan / Pendakian
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GPDari Koto Baru (sebagai titik awal pendakian) memakan waktu sekitar 2 jam berjalan kaki menuju Pesanggrahan (sekarang disamping Tower RCTI), yang juga merupakan tempat untuk melaporkan pendakian. Anda juga bisa menggunakan angkutan pedesaan (biasa disebut dengan Cigak Baruak) berupa Carry.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Untuk menuju ke Telaga Dewi atau ke puncak Gunung Singgalang (Pilar), tidak susah lagi untuk mencari pedoman perjalanan, dengan adanya tiang-tiang listrik yang terpasang sampai ke tower RCTI di Pilar. Bagi saya, tiang listrik tersebut merusak dan menghancurkan keindahan yang ada, dan juga membuat perjalanan menjadi amat membosankan, apabila ditambah dengan petunjuk-petunjuk "iseng" yang dipasang di tiang listrik tersebut. "50 tiang lagi, puncak!". "10 tiang lagi, puncak!". Gila! bukannya menikmati perjalanan dan keindahan yang sudah dirusak oleh tiang listrik, kita malah jadi sibuk menghitung-hitung tiang listrik yang kita lewati.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Bagi anda yang lebih menyukai rute perjalanan yang sunyi dan jarang dilewati oleh pendaki lainnya serta pemandangan yang masih alami, anda dapat menggunakan rute dari Salimparik, Sungai Tanang (saya sendiri mungkin lebih menyarankan anda untuk naik Gunung Singgalang dari rute ini, lebih nyaman dan lebih landai, walaupun memakan waktu yang lebih lama kalau dibandingkan dari Koto Baru).
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Dari simpang Padang Luar (Pasar Padang Luar), anda dapat naik angkutan pedesaan menuju ke Dusun Salimparik dengan ongkos Rp 1.500,- dan turun di batas akhir jalan, dimana mobil akan berputar lagi ke bawah.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Kalau anda tidak ingin melakukan pendakian malam hari, sebaiknya pendakian dilakukan paling lambat pada jam 13.00, dimana dengan perjalanan santai memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke bivak I. Sebelum menuju ke bivak I (sekitar 15 m sebelum bivak I, kita akan memotong aliran sungai (pindah punggungan), yang merupakan sumber air pada saat kita menginap di area ini.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Apabila anda berniat naik pagi (sekitar jam 09.00), anda bisa mencapai bivak II (sekitar jam 16.00). Pada area ini, kalau anda mau, banyak tumbuhan hutan yang bisa makan, seperti pakis gajah, begonia, arbei, dan beberapa tumbuhan lainnya yang lainnya.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Dari bivak II, apabila berangkat sekitar jam 09.00, dengan jalan santai anda akan sampai di Cadas sekitar pukul 13.00. Untuk masuk ke daerah cadas, dari rute perjalanan sebelumnya anda akan bertemu simpang jalan (kedua jalan tersebut sama-sama mengarah ke Telaga Dewi, jadi anda bisa memilih rute yang anda suka). Untuk rute yang mengarah ke kanan, maka dalam jarak sekitar 10 m anda akan sampai di daerah cadas, dan 100 m dari sana kembali masuk hutan yang menuju ke daerah Telaga Dewi.
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GP
Sumber Air
Gunung Singgalang (2.877 mdpl) oleh Gufron P 158 GPUntuk rute dari Salimparik, sumber mata air yang dapat digunakan adalah anak-anak sungai yang walaupun dalam kondisi kemarau masih dialiri oleh air. Pada bivak I (tempat bermalam yang dapat digunakan di perjalanan), sumber air adalah aliran air pada lembah yang kita lintasi dalam perjalanan. Sedangkan pada bivak II, sumber airnya adalah aliran air yang sama pada bivak I, namun untuk mencapainya turun agak jauh ke bawah, sekitar 10 m ke arah kiri jalur.
di copy dari Maprok.org
Label:
adventure,
minang,
perjalanan,
tips dan tricks
Subscribe to:
Posts (Atom)