Saturday, June 19, 2010

Macam/Jenis Hutan Di Indonesia Dan Fungsi Hutan Untuk Kehidupan Di Muka Bumi

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan yang luas di dunia. Luas hutan tersebut dulu mencapai 113 juta hektar dan terus berkurang drastis akibat kebodohan oknum pemerintah dan penjahat yang selalu haus uang dengan membabat dan menggunduli hutan demi mendapat keuntungan yang besar tanpa melihat dampak bagi lingkungan global.
Brikut di bawah ini adalah pembagian macam-macam / jenis-jenis hutan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia disertai arti definisi dan pengertian :
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
2. Hutan Cadangan
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.
3. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.
4. Hutan Produksi / Hutan Industri
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.


Taman Nasional menurut Ditjen PHKA

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam.

Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut :
Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan
proses ekologis secara alami;
* Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan
maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami;
* Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
* Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai
pariwisata alam;
* Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti, Zona Pemanfaatan,
Zona Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi
kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung
upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan
sebagai zona tersendiri.

Manfaat taman nasional
Pengelolaan taman nasional dapat memberikan manfaat antara lain :
Ekonomi Dapat dikembangkan sebagai kawasan yang mempunyai nilai ekonomis,
sebagai contoh potensi terumbu karang merupakan sumber yang memiliki
produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi sehingga membantu meningkatkan
pendapatan bagi nelayan, penduduk pesisir bahkan devisa negara.
* Ekologi
* Dapat menjaga keseimbangan kehidupan baik biotik maupun abiotik di daratan
maupun perairan.
* Estetika
* Memiliki keindahan sebagai obyek wisata alam yang dikembangkan sebagai
usaha pariwisata alam / bahari.
* Pendidikan dan Penelitian
* Merupakan obyek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
penelitian.
* Jaminan Masa Depan
* Keanekaragaman sumber daya alam kawasan konservasi baik di darat maupun di
perairan memiliki jaminan untuk dimanfaatkan secara batasan bagi kehidupan yang
lebih baik untuk generasi kini dan yang akan datang.

Kawasan taman nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan upaya
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu
kawasan taman nasionali kelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun
berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.

Rencana pengelolaan taman nasional sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan,
dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan
pemanfaatan kawasan.

Pengelolaan Taman nasional didasarkan atas sistem zonasi, yang dapat dibagi atas
:
* Zona inti
* Zona pemanfaatan
* Zona rimba; dan atau yang ditetapkan Menteri berdasarkan kebutuhan
pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Kriteria zona inti, yaitu :
* mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
* mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya
* mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan
atau tidak atau belum diganggu manusia
* mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan
yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami
* mempunyai ciri khas potensinya dan dapat merupakan contoh yang
keberadaannya memerlukan upaya konservasi
* mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang
langka atau yang keberadaannya terancam punah.

Kriteria zona pemanfaatan, yaitu :
* mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau berupa formasi
ekosistem tertentu serta formasi geologinya yang indah dan unik
* mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya
tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam
* kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata
alam.

Kriteria zona rimba, yaitu :
* kawasan yang ditetapkan mampu mendukung upaya perkembangan dari jenis
satwa yang perlu dilakukan upaya konservasi
* memiliki keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti
dan zona pemanfaatan
* merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu.

Upaya pengawetan kawasan taman nasional dilaksanakan sesuai dengan sistem zonasi
pengelolaannya:

Upaya pengawetan pada zona inti dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
* perlindungan dan pengamanan
* inventarisasi potensi kawasan
* penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengelolaan.

Upaya pengawetan pada zona pemanfaatan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
* perlindungan dan pengamanan
* inventarisasi potensi kawasan
* penelitian dan pengembangan dalam menunjang pariwisata alam

Upaya pengawetan pada zona rimba dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
* perlindungan dan pengamanan
* inventarisasi potensi kawasan
* penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengelolaan
* pembinaan habitat dan populasi satwa.

Pembinaan habitat dan populasi satwa, meliputi kegiatan :
* pembinaan padang rumput
* pembuatan fasilitas air minum dan atau tempat berkubang dan mandi satwa
* penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon sumber
makanan satwa
* penjarangan populasi satwa
* penambahan tumbuhan atau satwa asli, atau
* pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa pengganggu.

Beberapa kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan taman
nasional adalah :
* merusak kekhasan potensi sebagai pembentuk ekosistem
* merusak keindahan dan gejala alam
* mengurangi luas kawasan yang telah ditentukan
* melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan rencana pengelolaan dan
atau rencana pengusahaan yang telah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang.

Sesuatu kegiatan yang dapat dianggap sebagai tindakan permulaan melakukan
kegiatan yang berakibat terhadap perubahan fungsi kawasan adalah :
* memotong, memindahkan, merusak atau menghilangkan tanda batas kawasan
* membawa alat yang lazim digunakan untuk mengambil, menangkap, berburu,
menebang, merusak, memusnahkan dan mengangkut sumberdaya alam ke dan dari dalam
kawasan.

Taman nasional dapat dimanfaatkan sesuai dengan sistem zonasinya :

Pemanfaatan Zona inti :
* penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan
* ilmu pengetahuan
* pendidikan
* kegiatan penunjang budidaya

Pemanfaatan zona pemanfaatan :
* pariwisata alam dan rekreasi
* penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan
* pendidikan dan atau
* kegiatan penunjang budidaya

Pemanfaatan zona rimba :
* penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan
* ilmu pengetahuan
* pendidikan
* kegiatan penunjang budidaya
* wisata alam terbatas.

Source : http://www.ditjenphka.go.id/

Jenis- jenis arus dalam arung jeram

1. Edi
adalah kondisi air yang tenang di pinggir sungai.. edi terbentuk karena sungai berbelok atau ada batuan besar di pinggir sungai sehingga air tenang setelah batuan itu mencegah arus besar melewati jalurny. Edi ini biasa digunakan untuk parkir boat kalau butuh istirahat atau jka kita hanyut bisa mengarah ke edi untuk istirahat dan emegang sesuatu agar gak kehabisan tenaga. Benda benda di edi biasanya gak akan berpindah kalau gak di geser mendekati arus lewat.. pernah dayung kami lepas dari pegangan dan nyangkut di edi.. terpaksa harus berenang kembali untuk mengambilnya..

2. Drop
bentukan arus yang terjadi karena aliran sungai melewati batuan kecil.. 
setelah melalui diatas batu, air akan embentuk "tejunan" kecil. air drop atau jatuh ini tak trlalu bahaya jika perahu melewatinya dengan baik.. 


Foto : salah satu peserta rafting serayu terjungkal
setelah mencoba trik duduk didepan boat dan melewati drop drop kecil .. :)


3. Double drop
Nah ini arus sungai yang melewati atau melampaui batuan besar biasanya membentuk double drop atau terjunan yang besar dan berurutan.. double drop yang besar jika dilalui perahu tanpa kayuhan bisa menyebabkan perahu tertarik terus dan tak bisa jalan maju.. 

double drop bisa membuat perahu kehilangan keseimbangan dan dengan ke ahlian skipper atau pemandu sungai akan bisa dilalui dengan super duper nyaman asal para rafter ngikutin perintahnya.. Terjatuh di duble drop bisa jadi rafter juga akan ter tahan di sana dan tak bisa keluar.. 
karena nya perlu usaha lebih untuk segera keluar dari jebakan bentukan air ini. 


Foto : saat  masuk ke jaram Budil, jeram maskotnya Sungai Progo.. banyak Double drop den jebakan arus liar yang sangat luar biasa memicu andrenalin.. tapi disitu kan asyik nya ? :D

4. Standing wave
Berbentuk seperti gelombang laut.. 
meski gak besar dan tinggi namun bisa memakasa perahu jumping dan mengayun depan belakang. Standing wave akan seru jika dilalui pas dari depan.. agak dihindari kena gelombang dari samping karena kemungkinan banya menyebabkan boat flip/terbalik. 

Namun arus tetap lah liar.. 
sang gelombang tak ukur jarak dan waktu mebentuk iramanya.. saat kita masuk jeram sempit bisa jadi wave akan di bentuk oleh benturan bentura dinding sungai atau batuan besar di kanan kiri jalur.. liar nya gelombang ini akan mengasyikkan meski perlu di waspadai.. contohnya ada di jeram budilnya Progo bawah dan jeram Godbless nya pekalen bawah...

Standing wave yang rata dan panjang bisa dinikmati di serayu river dan progo bawah saat penghujan tiba.. naek boat serasa naek kuda tunggang yang melonjak lonjak berirama dan embolak balik isi perut.. hehehe.. Jatuh di kawasan Standing wave yang penting jangan panik.. minum air pastilah karena terpaan gelombang ke muka akan menjungkirbalikkan kita juga ... 
prinsip membelakangi arus dan kaki dinamis harus ttep dipegang.. :) 


Foto : Standing Wave di Progo bawah.. arus diatas normal dikiiiitttt.. :)


5. Turbulence
nah ini gelombang berpusar di bawah permukaan air..
biasanya terbentuk kerana kedalaman sungai yang di hiasi batuan batuan besar atau jatuhnya air dari ketinggian sebelumnya.. misalnya air terjun atau air jatuh dari dam.. pusaran air akan menyedot boat jika tak punya daya dorong ke depan... karenanya dayung kuat adalah perintah skipper untuk menghindari jebakan turbulence di bawah jeram jeram yang telah mereka arungi ratusan bahkan ribuan kali sebelumnya.. :).. 

jebakan turbulence cukup berbahaya jika kita terjatuh di dalamnya... badan biasanya tak bisa keluar dari jebakan ini.. mau naek ke permukaan susah karena di sedot lagi ke bawah.. jadi beberapa saran yang sempat kerekam adalah kita malah harus ngikutin arus bawah.. jangan dilawan..

bikin formasi bola dimana tubuh kita tekuk dalam dalam dan di pegang di rangkul sehingga membentuk bola hingga kita ke desak sampe dasa sungai.. stelah mendapat pijakan baru menolak atau menjejak kan dii ke atas sekuat mugkin agar menuju kepermukaan.. teori ini sering di perdengarkan saat arung jera,.. meski prakteknya gak segampang teori tapi setidaknya kita tau tentang teknik ini..

ku sempat kejebak yang kupikir itu "turbulence" saat jatuh dari boat dan masuk ke jeram godbless nya pekalen bawah di event lareangon yang lalu.. ku coba diam gak lama.. kok gak naek naek ke permukaan ya.. ternyata di atas kepala kena hantaman arus yang menekan ku kebawah sangat deras akibat bentukan terjunan di jeram itu.. 

sadar ku gak naek naek langsung berusaha melonjak dan bergerak dari sana.. memiringkan badan dan menggerakkan kaki untuk bertola menjauhi area jebakan ini.. pas di jeram itu air cukup dalam sehingga gak bisa depatin dsarnya.. akhirnya memaksakan diri untuk mengayuh kaki di perkuat.. dan Alhamudillah segera keluar..

Jika dianggap aman, para rescuer akan masuk juga ke sungai untuk mengapai rafter yang terjebak di sini. tapi para rescuer pun akan melihat kndisi titik aman mana bagi mereka untuk membantu raftier yang terjebak.. :)

Tetap tenang dan mencoba untuk bertahan hidup adalah kunci yang tepat keluar dari pusaran alam di jeram. Para senior mohon koreksi jika ada yang salah ya...:)


Foto : sesaat saat akan dan setelah terhempas di jeram Godbless, Pekalen bawah  (test drive - Pengarungan Boat Pertama milik LareAngon Indonesia di Pekalen Bawah)

6. Undercut
Ini arus memotong yang jadi  momok di setiap pengarungan..
tak semua sungai mendapati bentukan arus melingkar yang menjebak. barang apa pun (katanya) jika masuk ke arus undercut akan tak bisa keluar lagi.. termasuk manusia.. undercut terlihat berupa putaran ringan di permukaan.. namun sebenernya di dalam arus cukup keras pusarannnya. 
ku gak bisa jelasin lebih banyak tentang arus ini.. mungkin ada para senior yang bisa membantu..

Pengalaman saat melewati salah satu jeram ber arus undercut di Pekalen bawah kemarin, tim rescue yang di siapin oleh opeator sampai memasang orang untuk loncat dari pinggir sungai menggapai boat dan menarik boat agar jangan  masuk ke jalur kanan yang ber undercut.. boat di paksa masuk ke jalur kiri untuk menghindari resiko.. memang kemarin kami turun di pekalen dengan konidis arus hampir dua kali debet arus normal.. jadi tindakan pengamanan sangat di utamakan.. :)


Tindakan pengamanan diri..
setidaknya para rafter pemula dan yang pngen raftnig perlu tau beragam teknik dasar untuk penyelamatan diri di air.. olahraga ini tetaplah berkegiatan di alam terbuka.. kita harus bersepakat dengan kondisi alam dan berirama selaras denganya kapan pun juga..
salah satunya adalah mmpelajari keunikan "cinta" alam yang memberikan sejuta tantangan dan kenikmatan buat kita.. :)



Foto : Briefing dan pemanasan di Titik Start, sebelum pengarungan Progo Bawah 

Untuk teknis pengamanan diri saat rafting biasanya akan di kasih briefing oleh para pemandu sungai (skipper). mereka adalah rescuer pertama yang mengutamakn keseelamatan "tamu" di boatnya dan kadang sampe melupakan keselamatan mereka sendiri.. salut deh.. :) Dan jikalau mereka mau masuk jeram jeram sulit pasti akan melakukan Scouting dulu.. satu istilah kepemanduan yang digunakan utuk membaca arus yang akan di lewati.. kanan atau kiri, nyamping atau lurus, mundur atau maju.. semua dihitung dulu dengan seksama oleh para pejuang sungai ini demi keselamatan dan kenyamanan tamu nya... :). Pemanasan dan peregangan sangat perlu untuk menghindari otot otot kita terkilir.. Rafting tetaplah olehraga fisik yang perlu disiapkan sebelumnya.. kalau gak pake peregangan ? siap siap order tukang pijet ya.. hehehe

Saran menikmati rafting ?
1. Jangan panik di air.. 
enjoy saja. kita pake pelampung dan helm yang relatif cukup untuk mengamankan diri..

2. Ikuti petunjuk skipper..
Dayung kanan, kiri, maju, mundur dan boom akan dibutuhkan saat masuk ke jalur yang telah dikenal sang skipper..

Kadang perintah Boom atau perintah untuk masuk (jongkok) di dalam boat gak terlalu di sukai oleh para tamu karena pengennya tamu tamu ini menikmati hentakan jeram yang eksotis itu. Tapi skpper slalu punya pertimbangan lain.. bahaya terlempar dari jeram dapat diminilisasi jika rafter masuk ke boat untuk mengarungi jeram jeram yang cukup sulit dan ber grade tinggi.. atau bisa negosiasi aja ama skipper kalau emang mau merasakan sensasi semua jeram.. jangan pake perintah BOOM.. ;)