Thursday, January 13, 2011

Asap Rokok Bikin Anak Berisiko Hipertensi

Satu lagi peringatan bagi orang tua yang merokok. Asap rokok ternyata dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi bagi anak-anak. Peringatan itu disampaikan peneliti asal Swiss, Dr Giacomo D Simonetti, baru-baru ini.

"Pencegahan terjadinya penyakit dewasa seperti stroke atau serangan jantung harus dimulai secara konsisten sejak masa kanak-kanak," kata penulis utama studi yang juga asisten profesor pediatri di Children's Hospital di University of Bern.

Ia memaparkan asap rokok dapat menimbulkan risiko kardiovaskular substansial dan jangka panjang bagi kesehatan anak-anak. Simonetti mengatakan anak-anak baiknya dihindarkan dari asap rokok agar risiko itu dapat dicegah di kemudian hari. Menurutnya, merokok pasif adalah faktor risiko yang dapat dihindari.

Simonetti, yang menggarap studi saat bertugas di University of Heidelberg di Jerman, bersama koleganya melaporkan temuan mereka dalam jurnal Circulation edisi online 10 Januari.

Mereka mencatat tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Para peneliti mengukur dampak asap rokok pada anak-anak dengan menganalisa data 4.236 anak laki-laki dan perempuan yang sehat. Bocah-bovah itu berusia sekitar 5 hingga 6 tahun yang tinggal di Jerman. Hampir 29 persen ayah dari anak-anak itu dan hampir 21 persen ibu mereka adalah perokok. Dari sekitar 12 persen anak-anak memiliki kedua orangtua yang merokok.

Peneliti pun mempertimbangkan faktor-faktor risiko penyakit jantung lainnya seperti berat badan rendah saat lahir, lahir prematur, indeks massa tubuh tinggi, dan orangtua dengan tekanan darah tinggi. Orangtua yang merokok tampaknya menjadi faktor risiko independen untuk tekanan darah tinggi di kalangan anak-anak.

Anak-anak yang terpapar asap rokok dari orangtua memiliki kemungkinan 21 persen lebih tinggi dalam ukuran tekanan darah. Ibu yang merokok lebih memberikan dampak buruk pada anak ketimbang ayah perokok. Peneliti mengatakan kemungkinan itu karena ibu lebih banyak meluangkan waktu bagi anak daripada ayah mereka.

Jadi, apakah masih ada hambatan lain agar Anda mempertimbangkan kebiasaan merokok?

No comments: