Thursday, January 13, 2011

Pasien Stroke Sebaiknya Hindari Statin


Orang yang mengalami jenis stroke yang menyebabkan pendarahan di otak harus menghindari konsumsi obat penururun kolesterol yang dikenal sebagai statin, demikian menurut para peneliti Amerika Serikat.

Meskipun statin umumnya dipakai untuk mencegah serangan jantung dan stroke, namun dikatakan peneliti obat tersebut dapat peningkatkan risiko serangan stroke kedua pada pasien. Risiko ini lebih berat dibandingkan manfaat yang bisa dipetik dari obat tersebut.

"Analisis kami mengindikasikan bahwa jika terjadi risiko pendarahan pada otak yang berulang, sebaiknya hindarilah terapi statin,” saran Dr. Brandon Westover of Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School dan para koleganya dalam tulisannya di Archives of Neurology, seperti dilansir Reuters, Senin (10/1).

Itu terutama berlaku orang yang mengalami stroke pada salah satu dari empat lobus otak - frontal, parietal, temporal, atau oksipital - yang berulang lebih sering daripada stroke seperti yang terjadi jauh di dalam otak.

Westover  mengatakan merekayang memiliki jenis stroke tersebut memiliki risiko 22% mengalami serangan stroke kedua saat mengonsumsi statin, dibandingkan dengan risiko 14% pada orang yang tidak minum statin. Temuan ini didasarkan pada data model matematika dari dua uji klinis.

Para peneliti mengatakan tidak jelas bagaimana statin dapat meningkatkan risiko pendarahan pada pasien. Mungkin dengan penurunan kolesterol meningkatkan risiko pendarahan pada otak, atau bisa juga statin mempengaruhi efek pembekuan darah yang meningkatkan risiko pendarahan otak pada pasien stroke.

Statin membantu menurunkan kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) yang bisa menuntun pada penggumpalan darah yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Statin tercatat sebagai obat dengan penjualan terbaik dewasa ini, diperkuat dengan berbagai studi yang menunjukkan kemampuannya mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Dr. Larry Goldstein dari Duke University dan Durham VA Medical Center di North Carolina mengatakan bahwa temuan itu tidak membuktikan bahwa statin meningkatkan risiko seperti disebutkan tadi. Namun dia mengatakan dengan tiadanya data percobaan klinis yang berkualitas tinggi, temuan itu bisa membantu para dokter membuat keputusan lebih baik untuk pasien dengan risiko jantung agar bisa memetik manfaat dari statin.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di Amerika Serikat, membunuh satu dari lima orang dewasa.

1 comment:

Griyakami Homecare said...

Titip informasi bagi yang membutuhkan ya

Mengingat orang dengan penyakit kronis kronis, seperti stroke,kanker, dll biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dengan ini kami mencoba membantu dengan menyewakan berbagai peralatan untuk merawat pasien dirumah. Peralatan medis yang kami miliki/sewakan merupakan peralatan standar yang umum dipakai di rumah sakit/klinik & homecare. Semua alat yang kami sediakan memiliki kualitas terawat, steril, higienis, dan dijamin berfungsi dengan baik. Diharapkan dengan penyewaan ini bisa menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga yang salah satu anggotanya mengalami penyakit kronis.

Kami, GRIYAKAMI HOMECARE adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan. Fasilitas pelayanan kami antara lain :

* Penyewaan alat kesehatan, yaitu Hospital Bed (Listrik/Manual), Anti-Decubitus Mattrass, Kursi Roda, Oksigen+Regulator, Kursi Toilet, Suction Pump, Nebuliser, Tongkat, Oximeter, dll.

Kami harap informasi ini bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelayanan jasa kami, silahkan hubungi (022) 7272416/70567947, website: http://homecare.griyakami.com.


Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Salam sehat selalu